"Kau yakin aku yang menyetir?"
Tanya Felix ragu-ragu saat Hyunjin memberikanya kunci mobil."Ini hari ulang tahunku, so today is my rules."
Katanya sombong lalu membuka pintu sisi penumpang.Felix bukan pengemudi handal, tapi tetap saja ia bisa mengemudi meski tidak selancar Hyunjin. Itulah mengapa ia tidak membeli mobil hingga kini, Felix lebih memilih memakai transportasi umum yang ada atau ia bisa minta Hyunjin mengantarnya. Menurutnya mengemudi sangat melelahkan.
"Baiklah, jangan protes ditengah jalan okay?"
Felixpun mulai mengemudikan mobil Hyunjin setelah memasukan keranjang piknik berisi makanan ringan di bagasi belakang."Selama kau tidak mengemudi seperti bermain Mario Kart, aku akan menutup mulutku."
"Kau belum mengatakan kita mau kemana?"
Tanyanya setelah berkendara setidaknya sepuluh menit."Fel.. Kau seharusnya mengatakan itu sebelum kita berangkat."
Jawab Hyunjin dengan nada mengejek."Jangan menggurui."
Felix melirik Hyunjin dengan ekor matanya."Kau percaya aku hanya akan masuk dan diam? ou.. That's so cute of you."
Goda Hyunjin."Apakah mobilmu dilengkapi tombol ejector? Karena sepertinya saat ini aku ingin mengeluarkan diriku sendiri."
Jawab Felix sedikit kesal.Hyunjin tidak punya waktu untuk menjawab karena lampu lalu lintas yang sudah berubah merah.
"Kiri! Ke kiri."
"Okay."
Felix menghela nafas kasar, ia memutar kemudinya untuk belok kiri secara mendadak, berharap semoga tidak ada surat tilang untuknya karena tidak sempat menghidupkan lampu pada mobilnya sebagai tanda berbelok.
"Kau tau taman besar pusat kota? Kita kesana."
"Baiklah."
Setelah itu Felix diam dan fokus pada jalanan. Perjalanan hanya diisi suara radio yang berputar pelan dimana Hyunjin sering menggonta-ganti saluranya.
Saat akhirnya sampai pada jalan yang cukup renggang, Felix bisa menurunkan fokusnya dari garis jalanan. Ia melirik Hyunjin disebelahnya.
Pria itu diam memandang keluar jendela seolah-olah sedang berpikir apa makna hidup baginya. Lingkaran hitam dibawah matanya begitu terlihat. Hasil begadang dan tidak bisa tidur akhir-akhir ini.
Hyunjin hanya akan berbaring dan membolak-balikan badanya hingga Felix harus memeluknya dengan erat agar mereka bisa tidur. Tapi sepertinya meski Felix sudah terlelap, kekasihnya ini tidak begitu.
Felix melepas satu tanganya dari gagang kemudi, meraih tangan Hyunjin yang berada dipaha si jangkung itu. Mengusapnya dengan ibu jarinya.
"Sedang memikirkn apa?"
Tanya Felix lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Another Life (HyunLix)
AcakFelix berharap jika memang ada kehidupan berikutnya, ia ingin bertemu lagi dengan Hyunjin-nya. Jatuh cinta padanya lagi dan lagi. #1 hyunlix [18 Nov 2024]