In 20

147 14 0
                                    

"Felix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Felix. Oh Tuhan. Felix."

Seungmin berlari dari ujung koridor ketika netranya menangkap Felix yang meringkuk dilantai depan kamar rawat Hyunjin.

Ia langsung memeluk temanya itu, air mata juga tak kuasa ia tahan. Melihat Felix dalam keadaan seperti ini rasanya ia juga dapat mengerti bagaimana sakit dan kehilanganya saat soulmate-mu benar-benar pergi dan tak akan kembali lagi.

Changbin dibelakangnya lalu ikut memeluk Felix dari samping. Ia dan Seungmin memeluk Felix seolah mereka adalah tameng yang akan melindungi Felix dari bahaya apapun.

Namun apa rupanya bahaya itu? karena sesungguhnya Felix sudah hancur dan tidak bisa diperbaiki lagi, dunianya hilang. Dan tak akan ada siapapun yang dapat menolongnya.

"Ak.. Aku... Aku sangat mencintainya.. Bagaimana.. Dia tetap pergi.. Hyunjin meninggalkanku sendirian... Bagaimana.. Apa yang harus aku lakukan.. Hyunjin.... Hyun... Hyun..."

Racauan Felix membuat Seungmin kembali meneteskan air matanya, Changbin bahkan ikut menangis disamping mereka.

Kesedihan yang dirasakan Felix tak tertahankan, begitu dalam. Siapapun yang melihat dan mendengar ratapanya akan ikut merasakan berapa terlukanya dia.

Pikirannya berputar-putar tidak menentu, kacau balau dan tidak jelas. Felix sendiri tidak yakin apakah ia sedih, marah, atau emosi atau apapun yang muncul di antaranya.

"Hyunjin tidak kesakitan lagi, Fel."
Bisik Seungmin, upaya lemah untuk mencoba dan menemukan kelegaan bagi Felix dan mereka bertiga.

"Seharusnya dia tidak merasakan sakit sejak awal."
Ujar Felix dalam isaknya.

Alam semesta bisa saja memilih orang lain, mengapa harus Hyunjin-nya? Mengapa harus memilih orang dengan hati yang paling besar dan senyum yang paling cerah untuk menyebabkan kegelapan dalam hidup Felix?

Felix tiba-tiba berdiri meski gemetar. Emosi yang terkumpul dalam dirinya membuatnya sangat penuh, penuh hingga justru rasanya kosong.

Dia tidak ingin berada di rumah sakit ini lagi, ini terlalu menyakitkan, membuatnya tercekik, mengingatkannya pada apa yang telah terjadi.

Felix ingin mengingat Hyunjin sebagai Hyunjin yang dulu, tanpa ada tambahan Hyunjin yang berada diruangan ini. Hyunjin yang sehat dan bahagia, Felix akan mengingat kekasihnya seperti yang selalu Hyunjin inginkan.

"Fel.. Mau kemana?"
Tanya Seungmin.

Tentu saja ia khawatir bahwa temanya itu akan melakukan hal-hal diluar nalar.

"Aku harus keluar dari sini."
Katanya setelah membersihkan tenggorokanya, meski dengan suara yang masih tercekat sisa-sisa dari teriakan dan tangisan yang ia lakukan beberapa jam terakhir.

"Jangan pergi terlalu jauh."
Pesan Seungmin padanya.

"Kami akan mengurus beberapa dokumen lebih dulu."
Tambah Changbin.

Felix tidak punya tenaga lagi untuk menjawab. Ia sedikit menoleh dan menemukan pandanganya dengan Seungmin dan Changbin. Seolah mengatakan 'terima kasih' dan setelah itu ia berjalan dengan cepat, langkahnya berubah semakin cepat dan cepat. Felix berlari meninggalkan tempat yang telah mengambil Hyunjin darinya.

Udara malam yang dingin menusuk paru-parunya yang kelelahan, tetapi hal itu tidak menghentikanya. Dia melangkahkan kakinya secepat mungkin, angin yang cukup kencang membantu menyeka air mata yang mengalir diwajahnya.

Felix tidak berhenti sampai kakinya membawanya mencapai taman di ujung blok, taman yang sama tempat dia pernah melihat bintang-bintang bersama Hyunjin beberapa minggu yang lalu.

Ia berhenti di tengah jalan, tangannya memegangi sisi tubuhnya saat dia mencoba mengatur napas. Sesak dari sisa tangisnya dan sesak dari hasilnya berlari bercampur jadi satu.

Felix mengangkat wajahnya untuk menatap langit malam yang cerah, ratusan bintang yang berkelap-kelip menatapnya seperti berlian lembut di langit, bintang yang sama yang selalu dilihat Felix di mata Hyunjin.

Bibir bawahnya bergetar saat tubuhnya sekali lagi diliputi keterkejutan atas kehilangan cintanya, dan dirinya kemudian jatuh diatas rumput hijau yang menutupi permukaan tanah taman itu, matanya tidak pernah lepas dari bintang-bintang yang pernah mereka lihat bersama. Bintang-bintang yang Hyunjin ajarkan kepadanya untuk dicintai.

Felix berbaring diatas rumput, menangis tersedu-sedu di hadapan bintang-bintang yang memberinya penghiburan dingin. Ia ingin berteriak kepada mereka, bertanya mengapa mereka membawa pergi Hyunjin, memohon agar mereka membawanya kembali untuk Felix.

Kemudian ada harapan kecil terlintas di benak Felix, bahwa mungkin, mungkin saja, Hyunjin kini berada di antara bintang-bintang di langit






*************************************
TBC
*************************************

In Another Life (HyunLix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang