Di sebuah meja makan yang dihiasi dengan taplak berwarna cerah dan dihiasi dengan setangkai bunga segar, terlihat sepasang suami istri yang sedang menikmati momen kebersamaan mereka.
Suami, dengan senyum hangat di wajahnya, mengangkat sendok berisi nasi yang masih mengepul, sementara istrinya, dengan mata berbinar, menyajikan potongan ayam panggang yang harum dan menggoda selera.
Suasana di sekitar mereka dipenuhi dengan tawa dan obrolan ringan, menciptakan nuansa akrab yang membuat setiap suapan terasa lebih nikmat.
Mereka saling bercanda, berbagi cerita tentang hari yang telah dilalui, dan sesekali bersenandung mengikuti lagu yang mengalun lembut dari radio di sudut ruangan.
Aroma masakan yang lezat dan kehangatan cinta yang terpancar di antara mereka membuat momen makan malam ini bukan sekadar menikmati hidangan, tetapi juga merayakan kebersamaan dan keintiman yang telah terjalin lama.
Dengan setiap suapan, mereka merasa semakin dekat, seolah waktu berhenti sejenak untuk memberi ruang bagi cinta dan kebahagiaan yang saling mengisi satu sama lain.
Tangan kekar niel mengelus perut yang mulai berisi, dia mengelusnya dengan lembut sekali kali mengecupnya.
"Udah dong mas, aku nanti siang mau jalan sama laura, " Ucap nata dengan tangan melepaskan elusan niel.
"Berdua? "
"Gak, laura sama suaminya dan anaknya. "
"Aku ikut, " nata mencubit perut niel.
"Kamu kerja mas, masa kamu cuti sih? "
"Bodoamat, aku ikut! "
"Iya iya! "
*****
"Laura!! "
Wanita yang bernama laura pun berbalik, ia menatap orang yang barusan memanggilnya dengan wajah berbinar, dia melepas genggaman dari tangan anaknya.
"Omg! Nata! "
Kedua wanita itu menghamburkan pelukan dengan erat. Lalu melepaskan pelukan mereka dengan wajah tersenyum senang.
"Gimana kabar lo Laura? Udah lama iya, kita gak ketemuan. Dan... Wah, gak nyangka keponakan tante udah besar iya! " Nata mencubit pipi gembul milik lona.
"Ishh...! Tante, sakit tau! " Kesal lona dengan tangan bersilang didepan dadanya.
"Hahaha, maafin tante iya, "
"Habisnya pipi kamu lucu bangett, " Lanjut nata dengan tertawa kecil, melihat nata yang tertawa lona cemberut.
"Laura? "
"Oh! Gue baik kok, and... Lo? Lo baikan atau udah mau nerima nielsen? "
"Ekhem... Sayang, maaf iya nata,lo tau sendirikan kalau sahabat lo ini agak sengklek. " Terdengar suara andi yang menatap laura.
"Haha, tenang aja kok andi, lagian. Gue sama nielsen mutusin buat buka lembaran baru bersama, iya kan niel? "
"Iya sayang, " Ucap niel dengan senyum simpul.
"lagian asal lo tau lau, kalau gue itu lagi hamil. "
"APAA?!! "
******
Mulut laura terbuka, ia menatap nata dan niel yang saling tersenyum bahkan tanpa sadar menceletukan hal hal yang romantis didepan dirinya dan andi.
Saat ini mereka duduk dengan suasana canggung, lebih tepatnya hanya andi dan laura yang masih terbayang bayang oleh ucapan nata, yang benar saja? Mereka tau watak nata dari SMP hingga sma, tapi...? Kenapa jadi seperti ini?
Nata mana mungkin langsung...
"Lo berdua gak percaya? " Tanya nata yang tiba-tiba menatap kearah andi dan laura.
"Iya anjir! "
"Oh gak papa, nanti gue buktiin kok. "
"Hahaha, " Tawa palsu keluar dari mulut andi dan laura, mereka saling bertatapan hingga mengangkat bahu bingung.
******
Suara kicauan burung terdengar di atas pepohonan, daun daun kering berjatuhan ke atas tanah. Tanaman dan bunga bunga disiram dengan air bersih, suara tawa kecil seseorang wanita terdengar dihalaman taman, dengan seorang pria yang duduk meminum teh dibawah naungan rumah kaca.
Mereka berdua tampak menikmati kehidupan masing-masing, hari minggu yang tenang dan nyaman itu membuat nata tanpa sadar terbawa suasana, ia menaruh gembor atau lebih tepatnya alat penyiram tanaman, kesamping rumah kecil yang dipenuhi alat alat kebun.
Nata berjalan pelan dengan senyum diwajahnya, ia duduk disebelah niel dan mengambil es jeruk miliknya.
"Tidak baik minum es di pagi hari sayang, " Ucap niel dengan mengambil gelas yang diisikan oleh es jeruk itu.
"Tapi aku ingin, " Ucap nata memelas.
"Nata sayang, " Nata meangguk ia bersandar disandaran bangku rebahan dengan penutup dimatanya.
"Oh iya niel, nanti siang. bisa nggak temenin aku ke dokter kandungan? "
"Bisa kok. "
"Thanks you! "
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Mas Niel!
FantasyMencintai suami orang, namun kita berada di tubuh istrinya. Apa itu salah? Andrea Michell, dia tak menyangka bahwa ia akan ber transmigrasi ketubuh seorang istri yanng dicintai hebat oleh suaminya, namun dengan bodohnya istrinya malah membenci suam...