6

361 15 0
                                    

Nata tersenyum miring kearah ketiga orang wanita yang menghinanya.

Dia pun mendudukan diri diatas meja, lalu melambaikan tangannya kearah sseorang pria yang ingin meninggalkan kan kantin.

Pria itu mendekat, nata membisikkan sesuatu kepada pria itu.

Wajah pria itu seketika berubah.

Yang benar saja, dia diminta mengantarkan air minum untuk ceo yang dijuluki seorang ceo dingin!

"Aku tidak menerima penolakan, percayalah jika kau sudah memberikan air minum ini kepada pak orson. Bilang saja dari nona nata, dan nona nata meminta anda menaikan gaji saya okey! "  Pria itu meangguk, antara percaya
Dan tidaknya kepada nata dia harus menerima.

Jika benar maka dia bersyukur, Jika dibohongi iya... Mau bagaimana lagi.

Nata mengalihkan perhatiannya kearah tiga orang wanita tadi, dia bangkit dari duduknya kakinya berjalan kearah meja yang di isi oleh tiga wanita itu.

"Oh, aku tidak salah dengar, Apa kau Adalah KEKASIH tuan Orson? " Tanya nata dengan menekat kata ' kekasih ' dikelimat-nya.

Dengan angkuh walaupun sedikit takut karena dia mengaku menjadi kekasih ceo-nya, tapi demi harga diri dan tidak ingin malu. Maka dia akan mengatakan nya dengan ekspresi angkuhnya.

"Memang, kenapa? Kau tidak terima wahai wanita MANJA, " Nata hanya membalas sindiran kata dengan tawa terbahak-bahak.

Brak...!

"Sutt! Kenapa kau tertawa sialan! " Dinda menggebrak meja itu dengan wajah kesal.

Nata menatap sengoh searah dinda, "kenapa, kenapa aku tidak boleh tertawa? Kau tidak merasa nyaman dengan tawa ku hem? " Nata tersenyum miring.

Dinda mencekram roknya dengan erat, wanita sialan yang ada di depannya ini sungguh menyebalkan!

Nata terkekeh, lihatlah wajah dinda yang memerah padam. Dia marah iya? Lucu sekali, hanya dengan sekali senggolan sudah naik pitam.

"Hem, wajah mu merah sekali, nahan berak iya? " Tanya nata dengan wajah sok polos.

Dinda menggeram marah, habis sudah kesabaran nya! Dia melangkah mendekati nata tangan-Nya ter-angkat.

Nata yang tau apa yang ingin dinda lakukan, dia pun menahan tangan dinda. Dinda meringis karena pegangan nata terlalu erat dan kuat.

"Lepaskan tanganku wanita sialan!! " Ucap dinda dengan bentakan yang sangat keras.

"Aduh, liurmu muncrat tuh, Jijik tau! " Nata melepaskan tangaannya dengan mendorong dinda kebelakang, hingga membuat dinda jatuh.

"Awhh! Sakit, dasar wanita sialan! "

Nata hanya mengangkat bahu acuh, dia pun pergi dari sana meninggalkan ketiga wanita itu yang dilanda rasa malu.

Iyalah, lawan satu orang aja gak bisa. Apa lagi lawan sekampung! Udah pingsan dulu sebelum dilawan.

****

Tak pernah nata sangka, setelah 2 minggu berlalu. Niel entah kenapa tiba-tiba berubah, iya berubah! Secara terang terangan niel bersikap manja kepadanya bahkan niel juga tidak tahu malu memeluk nata dari belakang secara tiba-tiba.

Lebih ngeh nya lagi, niel merengek kepada nata.

Entah harus ber ekspresi seperti apa nata saat ini, senang karena niel mulai terbuka dengannya. Kesal karena harus berjalan dengan niel memeluknya setiap saat.

Seperti sat ini, nata yang sedang asik asiknya rebahan dengan nonton TV diruang tamu, entah dari mana niel secara tiba-tiba datang kearahnyaa, dan memeluk nata dengan erat.

Woyy! Nata ditindih ini! Walaupun tidak berat tapi malu cok, gimana gak malu. Nata melihat dengan mata kepalanya sendiri para pelayan yang sedang bersih bersih tak jauh dari mereka.

Menatap mereka berdua dengan senyuman menggoda.

Nata malu! Woyy.

"Niel, bangun! Aku mau nonton loh! " Niel diam, dia tak menjawab ucapan nata malah niel mencari posisi nyaman diatas nata.

Nata menghela nafas gusar, "astaga niel, gak malu apa? Liat tuh! Para pelayan natap kita dari tadi! " Niel pun bangkit dari rebahannya.

Dia menatap lalang kearah nata, niel capek tau! Dia pengen manja seharian sama istri tercinta.

"Yaudah, kita ke kamar aja! Aku capek. Aku pengen manja sama kamu, lelah tau natap tumpukan kertas kertas
mulu, " Ucap niel dengan wajah memerah, nata menghela nafas.

Niel ini udah kaya anak kecil aja! Liat tuh matanya niel tiba-tiba memerah kaya mau nangis aja.

"Iya, kita kekamar. Matiin dong
TV nya, " Niel dengan cepat meangguk, dia pun mematikan TV dengan cepat dan langsung memeluk pinggang nata dengan erat, Dia menaruh kelapa di bahu nata.

Nata hanya menghela nafas gusar, dan tersenyum malu kearah para pelayan yang melihat mereka.

Dengan cepat kaki nata berjalan kearah lift, lalu memencet tombol nya.

Dia gak mungkin naik pake tangga, males!

Para pelayan menatap lift yang tertutup mereka memekik lucu saat melihat kelakuan kedua sepasang suami-istri itu.

Mereka juga pernah muda kali, jadi dulu juga pernah ngerasain manja nya sang suami tercinta mereka.

Para pelayan yang berkerja disana juga sudah ada yang cukup berumur, ada yaang sudah menikah dan memiliki anak.

Tidak ada yang muda, karena niel memperkerjakan orang yang serius berkerja bukan leha leha. Dulu, ada niel memperkerjakan seorang gadis yang berumur 19 tahun, Dia disuruh suruh malas banget.

Bahkan dengan santainya gadis itu lewat memainkan handphone didepan niel sendiri, Goblok itu cewek.

Udah tau niel majikan nya, eh malah bertingkat tidak sopan, Memberi salam pun sama sekali tidak, langsung
mencelonong pergi begitu saja.

Dan benar saja gadis itu langsung dipecar oleh niel dihari itu, didetik itu, di menit itu, dan dijam itu!




I Love You Mas Niel! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang