"Sudah bangun?" Felix mencoba mengedipkan matanya perlahan karena matanya yang terasa sangat perih ketika baru saja terbangun dan hendak membuka matanya untuk melihat kesekitar. Kepala Felix sungguh terasa sangat sakit. Felix mencoba mendudukkan dirinya diatas ranjang UKS dan langsung mendapati Seungmin yang sedang duduk di sampingnya
"Seungmin? Kau — tidak belajar?" tanyanya sedikit memberi jeda. Seungmin pun menggeleng dan tersenyum "bagaimana aku bisa meninggalkan temanku sendirian di UKS yang sepi ini?" jawabnya lalu mulai merapihkan rambut Felix yang sedikit berantakan.
Sungguh Felix sangat bersyukur memiliki teman seperti Seungmin, Seungmin adalah pria yang begitu perhatian kepadanya. Dibandingkan dengan.. Hyunjin?
"Kau ingin pulang saja? Badanmu mulai terasa panas" tanya Seungmin sembari menempelkan telapak tangannya di jidat Felix. Tentu saja tawaran itu diberi anggukan oleh Felix.
"Yasudah, aku izin dulu kepada gurumu" lanjut Seungmin lalu berjalan pergi dari UKS untuk meminta izin. Felix menatap kepergian Seungmin, setelah Seungmin benar-benar sudah tidak terlihat sama sekali. Felix langsung merebahkan dirinya lagi karena kepalanya yang terasa semakin sakit jika dirinya duduk
"Apa aku terima saja perjodohan itu?" gumam Felix "ah tidak tidak" gumamnya lagi. Felix hendak ingin mengambil handphone nya disaku, tapi saat ia cari-cari ia lupa. Ia lupa bahwa handphonenya itu ia tinggal di dalam tasnya, yang berarti jika ia ingin mengambilnya Felix harus kembali kedalam kelasnya
Felix mencoba mencari jam disekitar UKS, jam itu menunjukkan bahwa sekarang sudah waktunya untuk pelajaran ke empat dimulai. Selama itu ternyata Felix tertidur
━
Saat sedang melamun Felix mendengar suara pintu terbuka. Saat sudah terbuka sepenuhnya pintu itu pun langsung ditutup lagi dan menampilkan seseorang yang sedang membawa tas milik Felix dengan kunci motor ditangannya
"Ayo — Felix" ajaknya. "oke Seungmin!" jawabnya gembira. Felix berusaha keras untuk mendirikan dirinya, tetapi saat baru ingin mendudukkan saja kepala Felix sudah mulai terasa sakit lagi. Felix mencoba menahannya dan tetap berusaha berdiri
BRUK
Felix yang sudah berdiri langsung jatuh terduduk. Seungmin yang khawatir langsung membantu mendirikan Felix perlahan "mau ku gendong saja?" tawar Seungmin. Awalnya Felix ingin menolak, tetapi karena ia tau kondisinya sedang tidak mendukung untuk berjalan akhirnya Felix hanya mengangguk yang menandakan ia menerima tawaran itu
Seungmin langsung menaruh tas Felix disampingnya dan mulai menyuruh Felix untuk naik keatas pundaknya.
"Jika aku terlalu berat aku akan berjalan kaki saja" ucap Felix ketika merasa Seungmin kesulitan untuk mengangkatnya. "tidak, kau tidak berat sama sekali" balasnya lalu langsung berdiri dengan tas Felix yang ia tenteng. "yang kuat pegangannya Felix" suruh Seungmin. Felix mengangguk perlahan lalu mulai menguatkan pelukannya kepada Seungmin, Felix tidak mau menaruh tangannya di sekitar leher Seungmin. Felix takut jika ia tidak sengaja mencekiknya
✧༺✦✮✦༻∞༺✦✮✦༻✧
Felix Pov
Saat aku sedang berjalan dengan Seungmin yang masih menggendongku. Aku sempat melihat Hyunjin dan Jeongin di sekitaran kantin. Tidak biasanya Hyunjin akan bolos seperti ini, apakah dia mulai berubah?
Jujur saja aku masih sakit dengan perkataan Hyunjin yang sudah ia lontarkan beberapa jam yang lalu, aku tidak sangka Hyunjin akan mengatakan hal itu kepadaku.
Melihat Hyunjin tertawa bahagia dengan Jeongin rasanya hatiku benar-benar seperti sedang terpotek. Aku langsung saja menyelundupkan kepalaku di sekitar leher Seungmin, jujur saja walau Hyunjin sudah berkata yang tidak-tidak tentangku. Tetapi rasa cintaku kepada Hyunjin tidak akan bisa menghilang, walau aku sedikit kesal kepadanya
"Kau menangis?" tanya Seungmin kepadaku saat ia sadar aku mulai meneteskan air mataku perlahan. Aku cepat-cepat mengangkat kepalaku dan mengucap tidak.
Sekolahku lumayan besar, jarak UKS ke parkiran cukup jauh. Saat melihat Seungmin mulai bergetar rasanya aku ingin turun saja secepatnya, aku takut Seungmin kenapa-napa karena aku.
"Seungmin, jika tidak kuat aku akan turun saja" ucapku. Tetapi Seungmin tetap kekeh untuk terus menggendongku menuju parkiran. Dan sampai akhirnya ada seseorang yang datang ke arah kita berdua
"Felix — kau? Kau tidak apa-apa?" ucapnya sedikit terjeda-jeda karena sepertinya ia sedikit kelelahan sehabis berlari sangat kencang "ah, Chris?" balas ku, Seungmin yang sadar ada seseorang yang menghampiri mereka berdua akhirnya langsung memberhentikan langkahnya. Chris sedikit bertanya kepadaku, sampai akhirnya ia menawarkan untuk bergantian menggendongku ke parkiran.
Seungmin menerima tawaran itu dan akhirnya aku diturunkan perlahan. Jujur saja kepalaku masih terasa sakit, tetapi ini semua harus kutahan. Saat aku sudah berpindah, aku sedikit melihat Hyunjin sedang memperhatikanku dari jauh. Karena jarak tempatku dengan Hyunjin tidak terlalu jauh tetapi tidak terlalu dekat juga, jadi masih bisa terlihat sedikit. Walau sedikit terhalang oleh pepohonan
Terlihat disana Hyunjin memperhatikanku lama, lalu mulai memalingkan wajahnya lagi ketika ia sadar aku mulai memperhatikannya juga. "namaku Chris, kau Seungmin?" sedikit obrolan Chris dengan Seungmin "ya aku Seungmin" balas Seungmin singkat. "berikan kunci motormu kepadaku, biar aku saja yang mengantar Felix. Kau bisa balik saja" tawar Chris tetapi Seungmin menolak. Dan Chris tetap saja memaksa Seungmin untuk menerimanya. Melihat Seungmin yang terus menolak, akhirnya aku ikut membujuk Seungmin
"Tidak apa Seungmin, Chris temanku. Tidak perlu khawatir" ucapku menenangkan. Akhirnya Seungmin menyerah dan memberikan kunci motornya ke Chris "warna merah, tidak usah bertanya lagi. Motor itu yang sendirian berwarna merah" jelas Seungmin datar. Chris pun mengangguk dan mulai berjalan
Aku sedikit melirik ke arah kantin untuk melihat Hyunjin. Hyunjin ternyata masih memperhatikanku dengan ekspresi yang datar. Sangat datar.
Felix Pov End
Hyunjin meremas kuat tangan Jeongin ketika melihat Felix disentuh oleh orang lain, tentu saja Jeongin akan meringis kesakitan. Cengkramannya itu sungguh kuat sampai-sampai telapak tangannya mulai menimbulkan kemerahan
"Aww, sakit kak!!" ringis Jeongin lalu menghempaskan tangan Hyunjin yang semakin menguatkan cengkraman nya itu. Ketika Felix sudah sepenuhnya tidak terlihat, Hyunjin langsung tersadar dan langsung melihat kearah Jeongin dan memegang tangan Jeongin paksa
"Ah, maaf Jeongin kecilku" maaf Hyunjin lalu mulai menciumi jari jemari Jeongin yang mulai berwarna kemerahan. Jeongin yang sudah tidak bisa menahan kesalnya pun langsung menghempaskan tangan Hyunjin lagi
"Kakak jahat!" ucapnya sedikit menaikkan nada bicaranya lalu mulai berjalan pergi meninggalkan Hyunjin. Hyunjin yang sebenarnya sedang lelah mau tak mau harus tetap mengejar Jeongin yang sudah mulai menjauh
"Aiss — Jeongin! Maaf!"
✧༺✦✮✦༻∞༺✦✮✦༻✧
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Easy || HyunLix
Diversos🥀 bakal ditambahin kalau sudah tamat - [𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝘨𝘢 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘪 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘦𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢] Not Easy || HyunLix