SEVENTEEN

148 23 5
                                    

"Kau capek? Mau ku gendong?" tawar Hyunjin. Ya mereka sekarang sedang berjalan bersama untuk merasakan sejuknya udara malam. Felix menggeleng, tersenyum, dan langsung memalingkan wajahnya lagi

"Kau masih marah kepadaku? Aku janji tidak akan mendekatinya lagi" ucap Hyunjin sembari memberhentikan langkahnya sejenak, Felix melirik ke samping dan menatap mata Hyunjin.

"Aku tidak suka warna rambutmu, aku benci warna ungu" ucap Felix yang membuat Hyunjin langsung terdiam. Jujur saja Felix tidak sama sekali membenci warna apapun, tetapi karena warna rambut Hyunjin yang sama dengan warna rambut Jeongin itu membuatnya menjadi benci dengan warna ungu.

Tidak biasanya Felix banyak menaruh kebencian terhadap seseorang. Tetapi karena orang ini adalah Jeongin, ia jadi sangat bisa membenci seseorang. Bukan karena apa, Jeongin adalah manusia yang menyakiti hati Hyunjin dan Felix lah yang menyembuhkannya. Lalu saat kedatangannya lagi dan bertemu dengan Hyunjin, ia berhasil membuat Hyunjin jatuh cinta lagi kepadanya. Felix sangat benci kenyataan ini.

"Aku akan mengubahnya" balas Hyunjin lalu lanjut berjalan disamping Felix dan memasang wajah datarnya. Felix sadar bahwa Hyunjin tidak senang atas penjelasannya tadi, itu yang membuat Felix ingin bertanya lebih dalam kepada Hyunjin

"Kau marah?" tanya Felix, Hyunjin menggeleng tetapi masih dengan wajah datarnya. Felix menghela nafas lalu lanjut bertanya

"Bilang saja, aku sedang tidak mengaturmu. Terserahmu saja ingin tetap bersama warna rambutmu itu atau tidak" lanjut Felix lalu ikut memasang wajah datar. Hyunjin berhenti, tetapi Felix masih tetap lanjut berjalan tanpa memperdulikan Hyunjin yang sedang memberhentikan langkahnya

Grep

"Aku akan mengubahnya, sekali lagi. Aku akan mengubahnya" ucap Hyunjin lalu menggenggam tangan Felix dan berjalan lagi di sampingnya

"Aku tak memaksamu, tak apa—"

"Aku akan mengubahnya sayang" potong Hyunjin. Felix hanya menatap wajah Hyunjin untuk mencari keikhlasan didalamnya.

"Kau masih cinta ya sama Jeongin?" ucap Felix tiba-tiba. Hyunjin pun terdiam tetapi tidak dengan langkahnya, ia tetap berjalan tanpa ada hambatan sama sekali.

Hyunjin tidak menjawab pertanyaan Felix, ia hanya tetap lanjut berjalan dengan Felix yang masih ia genggam. Felix lagi-lagi hanya bisa tersenyum miris

"Kau sering sekali berjanji kepadaku tentang Jeongin, tetapi mana janjimu semua?" lanjut Felix menahan tangisnya. Hyunjin melihat Felix menunduk, ia pun langsung menghentikan langkahnya yang berarti Felix juga berhenti karena tangannya masih digenggam oleh Hyunjin.

Hyunjin dengan perlahan memeluk tubuh kecil Felix lalu mengecup kening Felix penuh kasih sayang

"Lupakan dulu itu semua, aku ingin malam ini tidak ada masalah"

"Melupakan janjimu juga?" ucap Felix sedikit ingin menangis. Hyunjin menghela nafasnya dan mengecup kening beserta pipi kiri dan kanan Felix

"Tidak seperti itu. Masalah janji, aku janji akan menepati semua janji yang pernah aku katakan kepadamu. Dan sekali lagi aku akan janji untuk menjauhi Jeongin secepat mungkin" Felix yang mendengarnya terdiam lalu mulai menaruh semua wajahnya di dada bidang milik Hyunjin

"Janji kali ini apakah akan ditepati?" tanya Felix samar-samar. Hyunjin mengelus pundak Felix lalu berbisik di telinga kirinya

"Kali ini aku benar-benar berjanji" balas Hyunjin. Felix tersenyum di dalam dekapan Hyunjin lalu dirinya mulai membalas pelukan Hyunjin dan mengeratkan pelukannya. Begitupun dengan Hyunjin, ia juga mengeratkan pelukannya kepada sang kekasih.

Dunia kadang-kadang memang seperti milik berdua.

✧༺✦✮✦༻∞༺✦✮✦༻✧

Not Easy || HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang