Episode 10

699 93 1
                                    

Fio baru saja sampai dirumah saat dirinya terkaget dengan apa yang dirinya lihat. Seorang pria dengan ransel besarnya nangkring di depan rumahnya.

"Kamu ngapain disini?" Tanya Fio tegas pada pria itu.

"Mau bawa kamu pulang," kata pria itu senyum.

"Dih, gak salah denger?!" Protes Fio.

"Lah gak lah, kamu kan dah janji terus nemenin aku, kamu malah pergi gitu aja," kata cowo itu.

"Fio!" Panggil mamanya dari depan pintu.

"Lu ngapain disini, balik sana," kata Fio meninggalkan pria itu. Namun tangannya di tahan.

"Lu gak bisa pergi gitu aja dari gue!" Tiba-tiba mimik wajah pria itu berubah.

"Gab, lepasin gue!" Perintah Fio namun tidak di gubris.

"Gak, kamu harus pulang sama aku," kata pria bernama Gabriel itu menarik Fio.

"Fio!" Mama Lyn keluar membawa sapu dan mulai memukul Gabriel agar melepas Fio. Setelah terlepas keduanya berlari kedalam rumah.

"Itu orang ngapain kok bisa sampe sini sih!" Kata Fio ketakutan.

"Mama gak tau, tadi dia dateng ke resto," kata mamanya.

Hingga malam Gabriel tidak beranjak dari depan rumah Fio. Fio dan maminya mulai merasa terganggu sampe memanggil satpam perumahannya untuk membawanya.

Fre akhirnya datang kesana karena Fio menghubunginya. Fre melihat keributan yang terjadi di depan rumah Fio.

"Pak lepas dulu aja," kata Fre meminta para satpam melepas Gabriel yang sejak tadi berusaha di bawa.

"Makasih bang, lu pada rese ya," kata Gabriel ngomel ke satpam-satpam disana.

"Lu siapanya Fio? Ngapain kesini?" Tanya Fre santai.

"Gue Gabriel, gue suaminya Fio, gue mau bawa dia pulang ke Jepang," kata Gabriel. Fre agak shock dengernya namun karena sempat ada warning sebelumnya dari Fio jadi dia bisa menahan emosinya.

"Sori, kenalin, gue Freza, gue suaminya Fio," kata Fio menjabat tangan Gabriel dengan tegas.

"Dih, mana bisa, Fio punya gue!" Kata Gabriel emosi. Para satpam sudah mau menahan Gabriel lagi namun Fre mengatakan jangan dan membiarkan satpamnya kembali ke pos.

"Duduk dulu bro," kata Fre mengajak Gabriel duduk.

"Coba lu cerita gimana lu ketemu Fio, tar gue cerita versi gue," kata Fre. Gabriel terlihat lebih tenang saat ini.

Gabriel bercerita bahwa dirinya bertemu Fiony di rumah sakit. Dirinya yang hendak bunuh diri karena kondisinya yang berantakan saat itu, ditolong oleh Fiony yang merupakan tetangganya.

Fiony yang menjadi semangatnya untuk kembali memperbaiki hidupnya. Fiony yang selalu menjadi semangatnya. Fiony tanpa sengaja pernah mengungkapkan akan terus menemani Gabriel.

"Sekarang giliran gue ya," kata Fre. Dia menceritakan seluruh ceritanya sejak awal bertemu Fio, tanpa jeda sedikitpun.

"Oke jelaskan, siapa yang ngambil Fio, bukan gue, tapi lu," kata Fre masih tetap tenang. Gabriel merenung sejenak.

"Dah pulang sana," kata Fre beranjak pergi meninggalkan Gabriel.

"FRE AWAS !!!!" Fio yang sejak tadi mengintip mendadak berteriak.

Untung Fre dalam posisi siaga. Dia menoleh disaat yang tepat, saat Gabriel akan menancapkan ranting tajam pada Fre.

Pergulatan Fre dan Gabriel tidak bisa dihindari. Fio dan mamanya sampai keluar dari rumah untuk menolong Fre.

Fre sendiri akhirnya bisa menahan Gabriel yang sudah kewalahan di bawah badannya dengan posisi terkunci.

"Gue udah selesai ya ma lu, lu yang nyerang duluan," kata Fre menoyor kepala Gabriel yang terkunci di tanah.

"Lepasin gue, gak ada yang bisa ngalangin gue ma Fio!" Kata Gabriel berusaha berontak.

"Heh lol, gue baru aja ngalah ma lu, jangan sampe gue abisin beneran lu ya!" Kata Fre menoyor sekali lagi kepala Gabriel.

Satpam mulai kembali berdatangan, kali ini mereka bareng beberapa polisi yang di telpon. Akhirnya Gabriel di bawa dari sana, namun Fre menjelaskan tidak ada tuntutan lebih lanjut oleh nya pada Gabriel.

"Kamu gak papa?" Tanya Fio memeriksa kondisi Fre. Fre hanya menggeleng sambil tersenyum.

"Tante tinggal ke kamar dulu ya Fre, dah puyeng pala tante," kata tante Lyn pergi meninggalkan mereka.

"Maaf ya, maaf banget gak pernah cerita tentang dia, aku maksudnya baik, cuman mau nyemangatin dia, gak tau bakal sampe gini," kata Fio sedih.

"Gak papa, aku malah bangga sama kamu, kamu mau bantu orang, bahkan aku bangga, ternyata bisa menangin hati orang yang banyak fansnya," kata Fre menggoda Fio.

"Yang ngefans cogil," kata Fio cemberut. Fre hanya tertawa.

"Aku juga mau cerita sesuatu, tapi aku janji itu masa lalu, dan aku udah beranjak," kata Fre. Fio hanya mengangguk siap mendengarkan.

Fre menceritakan tentang hubungannya dengan Marsha. Awalnya Fio tampak kecewa dan marah namun kelamaan dia juga merasa sedih dan paham perasaan Fre.

**************************************

Sori kalo bab ini gak terlalu wah

Happy reading

Cerita Cinta Fre-Fio (Perjodohan Tuhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang