Episode 14

634 84 3
                                    

Untuk saat ini Fre boleh kembali kerumah, dirinya sementara ditetapkan sebagai saksi. Dirinya keluar dari kantor polisi tepat tengah malam.

Dirinya yang sudah gak tahu harus apa berjalan gontai meninggalakan kantor polisi. Baru saja beberapa langkah dirinya ambruk. Lelah, sakit habis berkelahi semua baru dia rasakan saat itu.

Tiba-tiba seseorang membantunya bangun berdiri dan berjalan menuju mobil yang diparkir tidak jauh dari sana.

"Zee?!?" Fre berusah memperhatikan pria yang membantunya.

"Lu cuman gue titipin Marsha, tapi malah sampe gini," kata Zee membantu Fee masuk dalam mobilnya.

"Zee... gue...," kata-kata Fre terhenti saat Zee menyuruhnya diam.

Mereka pun segera pergi dari sana menuju apartemen milik Zee. Sesampainya di apartemen Fre baru bisa bernafas lega melepaskan lelahnya.

"Udah lu gak usah cerita atau minta maaf, gue tau apapun yang kalian lakuin, lu pada lupa gue siapa?" Tanya Zee melemparkan botol minum pada Fre.

"Zee gue bener-bener minta maaf," kata Fre tertunduk.

"Dah lah, gue tau lu berusaha jaga dia, tapi lu sembrono, kebiasaan lama lu gak ilang, gue pikir cuman Adel yang emosian gak mikir, ternyata lu sama aja," kata Zee senyum smirk sambil membuka laptopnya.

"Tian itu emang berengs**, ortunya itu pejabat korup, lagi dikejar sana-sini, dia deketin Marsha juga buat warisan bokapnya Marsha, keluarga lu mesti ati-ati, mereka ngincer kalian buat jadi korban," kata Zee.

"Zee, Fre, makan," kata Bang Jabieb yang tiba-tiba masuk kedalam apartemen membawa makanan

"Lah kok ada lu bang?" Tanya Fre.

"Mau tau aja lu,"kata bang Jabieb duduk di sebelah mereka.

"Intinya bang Jabieb yang manggil gue balik buat bantuin lu sama nolongin Meng," kata Zee singkat.

"Dah lu makan dulu, terus istirahat aja sono, tar gue ma Zee yang beresin," kata bang Jabieb menyodorkan makanan yang dibawanya untuk Fre.

Fre pun makan sambil mengamati 2 orang terdekatnya yang sibuk dengan laptopnya Zee. Setelah makan dirinya pamit untuk istirahat. Badannya terasa remuk, dan sakit, saat dirinya membuka bajunya tampak lebam di beberapa tempat. Dirinya mencoba untuk tidur karena sudah terlalu lelah.

Pagi itu dirinya terbangun di kamar apartemen Zee. Hal pertama yang dilakukannya, mengecek hpnya agar orang-orang tidak khawatir. Dugaannya salah. Papanya pergi kembali ke US membawa mamanya, kabar ini dari Fio. Bahkan teman-temannya tidak ada yang menghubunginya.

Pikirannya kalut, dia merasa, ternyata dirinya tidak sepenting itu. Bahkan hanya Fio yang menanyakan kabarnya. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi dari sana.

Saat dirinya keluar dia terkejut. The crew ada disana, lengkap. Adel, Zee, Oniel dan Olla beserta bang Jabieb semua ada disana, ditengah ruang apartemen Zee. Dan semuanya menoleh saat dirinya keluar.

"Mau kemana lu?" Tanya Zee.

"Kok ada kalian?" Tanya Fre bingung.

"Lah, pertanyaan lu aneh," kata Olla kembali ke kesibukannya.

"Kalo salah satu butuh bantuan, kita semua pasti bantu, itu kan janji kita dulu," kata Oniel menghampiri Fre dan memberikan sarapannya.

"Kita gak akan ninggalin lu bro," kata Adel tanpa menoleh.

Fre salah ternyata semua sahabatnya segitu pedulinya dengan dia. Mereka bahkan gak sibuk bertanya tapi langsung datang dan bantu.

"Indah ngabarin gue, Marsha dah balik ke rumah," kata Oniel yang sedang membaca chat dari Indah di Hpnya.

"Sekarang kita cuman perlu tau dimana si Tian," kata Adel mengepalkan tangannya.

"Lu ngapain sih bengong disitu," kata Bang Jabieb melihat Fre yang masih belum bergerak.

"Guys, thanks banget ya," kata Fre.

"ALAY!!!" Jawab mereka kompak. Fre hanya tersenyum dan duduk di meja makan untuk sarapan.

Disana dia memperhatikan para sahabatnya yang ada untuk membantu dirinya bebas dari masalah ini. Dirinya gak sendirian walau orang tuanya pergi.

"Oh iya, kalo lu bingung kenapa bokap lu pergi mendadak, gue yang suruh," kata Bang Jabieb singkat. Bertambah lah kebingungan Fre.

"Gue orang yang paling bokap lu percaya, dan lu dah kayak adek gue sendiri, gak mungkin gue gak belain lu, jadi tenang aja," kata Jabieb mengacungkan jempol. Fre hanya mengangguk.

**************************************

The crew is back
Mau ngapain mereka?
Tian bakal jadi bubur nih

Happy reading

Cerita Cinta Fre-Fio (Perjodohan Tuhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang