Jane berjalan ria mengekori ruto yang sedang berjalan menuju ruang rapat, hari ini ada rapat penting, ada pertemuan rekan bisnis untuk membahas tentang proyek baru yang akan mereka rancang.
Jane disini akan mendampingi ruto serta akan mencatat apa saja plain mereka kedepan mengenai proyek ini, emang ini tugas sekretaris kan?
"terimakasih atas kesediaan nya tuan, saya harap proyek yang kita rancang ini akan berjalan dengan baik dan tentunya sukses" ucap ruto.
"terimakasih juga atas kerja samanya, kalau begitu kami pamit dulu"
Jane ikut menunduk dan tersenyum dengan rekan bisnis mereka, haruto dan jane juga mengantar merka pada pintu keluar.
"oh iya to, ada undangan makan malam bisnis jam 08.00 malam nanti, siapa tau lupa"
"ga lupa, habis ini kita ke butik dulu ya mau cari jas sama gaun buat lo, tentunya sekretaris gue harus dampingin ceo nya dong?"
"iya pak bos" ucap jane sambil merotasikan matanya, lantas ia kembali ke mejanya untuk menyusun jadwal haruto beberapa hari kedepan.
"yuk makan siang yuk" ucap jaehyuk, karyawan yang deket sama jane.
"eh, jeongwoo ga ikut kak?"
"dia udah di kantin duluan jane, yuk dah"
Jane memasuki area kantin yang ramai akan para karyawan yang juga sedang melakukan makan siang bersama, di meja tengah tampak jeongwoo dan junghwan melambaikan tangan menarik perhatian jane dan jaehyuk untuk ikut duduk bersama disana.
Jane dan jaehyuk mengantri makanan lalu berjalan menuju meja dan duduk bersama dua orang yang terdahulu.
"kenapa kok kalian cepet banget ke kantinnya?" tanya jane
"soalnya bos kita kan tadi rapat jadi gue sama wawan ambil kesempatan makan duluan" ucap jeongwoo riang sambil menampakan deretan gigi rapinya.
Jane tersenyum menanggapi, dejavu sekali tentang ini dulu waktu jay ada rapat niki dan yang lain nya menarik jane paksa menuju kantin untuk makan dahulu, jika di bilang rindu teman teman ya pasti tapi ini bukan lah tentang pertemanan, tapi tentang harga diri.
Tanpa sadar jane tersenyum miris di lamunanya, apa kabar ya jake sunoo dan bos nya itu, mereka kesini untuk kerja, apa sudah pulang atau masih di sini setelah malam kemarin bertemu di taman kota, pertemuan itu tak lagi terjadi.
"ngelamun aja jane, makan atuh"
"eh iya kak"
Jane segera melahap habis makan siang nya sambil di selingi dengan candaan dan cerita hangat dari 3 lelaki di meja tersebut, wah mereka juga mengingatkan jane tentang sunoo dan niki yang rajanya gosip.
Jane berada di samping haruto saat sudah memasuki lobi hotel tempat berlangsungnya acara makan malam bersama ini, jane pun ikut menjabat tangan para tamu sambil tersenyum.
"selamat malam tuan Bima, senang dapat bertemu anda di acara ini" ucap haruto
"selamat malam juga tuan haruto, makin sukses saja ya tanabe group di tangan anda"
"tentunya, oh ya perkenalkan dia jane kim sekretaris saya"
"selamat malam tuan"
"selamat malam nyonya jane"
Setelah berbincang dengan beberapa rekan mereka pun duduk sambil mendengarkan tuan rumah acara makan malam ini, tuan Anreas dari Ferbola group perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan.
Acara ini berlangsung di salah satu hotel ternama bintang 7 di lantai 5, ada sekitar 50 kepala perusahaan bersama dengan pendamping mereka, entah itu sekretaris atau yang bersangkutan.
Jane mendengarkan dengan seksama pembicaraan ceo Ferbola group acara itu berlangsung 2 jam lamanya sampai sampai membuat mata cantik sang sekretaris mengantuk hingga beberapa kali terlihat menguap.
"ruto, gue ke toilet dulu ya"
"heem tiati ada hantu"
"kurang ajar" balas jane dengan di balas kekehan kecil dari sang bos.
Di toilet jane membasuh matanya agar rasa kantuk itu memudar, ia juga memperbaiki tatanan rambutnya agar terlihat tambah rapi dan memperbaiki gaunya yang sedikit kusut.
Jane keluar kamar mandi dan bersiap berjalan kembali menuju aula pertemuan namun langkahnya terhenti
"jake?"
Jane bingung melihat keadaan sekitar, lokasi yang jauh dari hotel kepalanya melihat kekanan dan ke kiri untuk apa jake membawanya kemari.
Suara ombak menghantam bebatuan terdengar di indra pendengarannya, ia membalikan badanya kala mendengar langkah kaki seseorang.
"jay?"
"hai"
Jane membiarkan matanya pergi melirik kearah lain, sejujurnya malas menatap wajah yang masih melukai hatinya, apakah kalian pikir ucapan yang terlontar kemarin dapat di lupakan dalam 2 minggu lebih? jawabannya tidak.
"maaf" ucapnya namun jane belum menitik beratkan perhatiannya pada sumber suara itu.
"maaf atas omongan saya kemarin, saya tau saya salah memang tidak seharusnya saya berkata demikian sama kamu yang ga tau apa apa perihal gitar itu, tapi kamu harus tau saya sayang sama barang barang yang saya simpan untuk kenang kenangan, jadi saat barang itu rusak saya rasa tidak becus untuk menjaga barang tersebut"
"saya juga sadar tidak ada gunanya selalu terpuruk dalam masa lalu, saya juga ingin untuk lepas dari bayang bayang mantan saya, tapi itu tidak mudah bagi saya jane, jatuh cinta juga tidak semudah itu untuk saya, saya takut di tingga-"
"saya ngerti pak, saya paham gapapa pak tidak perlu di lanjutkan kalau memang bapak tidak siap membuka hati gapapa, seharusnya bapak juga ga perlu jelasin ini ke saya, biarin aja saya salah paham pak, saya ga mau di liat sebagai orang lain, saya ini saya bukan siapa pun itu termasuk masa lalu bapak"
"udah ya pak saya rasa ini juga udah cukup menjawab pertanyaan saya yang selalu terselip di dalam hati saya, bapak selesaikan aja dulu masalah masalalu bapak, semoga bapak bisa bertemu orang yang lebih baik di luar sana dan-"
"TIDAK, kamu mau tau saya kesini ngapain? karna saya mau nemuin kamu mau ajak kamu pulang, mau perbaiki semuanya, saya tadi sudah bilang kan? tidak ada gunanya saya terpuruk di bayangan masa lalu, maka dari itu saya jauh jauh susul kamu kesini buat perbaiki semuanya jane"
"saya tau hati kamu sakit karna perkataan saya, memang jatuh cinta itu sulit bagi saya, tapi tentang kamu saya gabisa tidur nyenyak 2 minggu belakangan karna mikirin kamu, saya tau kalau saya keterlaluan maka dari itu saya kesini, saya mau coba jane mau sekali, saya mau coba hilangin dia dari pikiran saya, saya mau rasain hidup bahagia saya juga perlu bahagia kan? disana juga dia sudah bahagia kan jane?"
"saya lihat kamu sebagai dirimu sendiri, bukan dia saya butuh waktu untuk sadari itu dan beberapa bulan belakangan saya mulai sadar, saya cuman takut di tinggalkan jane saya takut..."
"tolong kasih saya waktu untuk mencoba mencintai kamu jane"
"kamu mau kan?"
ya ampun udah lama ga nyapa readers book ini, gimana kabar kaliann..
Oh iya gimana pendapat kalian tentang cover nya, aku ganti soalnya cover lama ga bagus ih norak..
Btw kalo kalian jadi jane bakal jawab apa ke jay??
KAMU SEDANG MEMBACA
Your shadow 〣 Jay Enhypen 🕊
Ficção AdolescenteTolong cintai aku sebagai diriku sendiri bukan sebagai dirinya yang telah lama hilang