「 𝟏𝟓 」

34 18 22
                                    

Seperti yang telah direncanakan beberapa jam yang lalu, kini fajar perlahan mulai nampak. Kelas X-Enyp, kelas XI-Exty dan kelas XII-Beats menjadi satu kesatuan. Siasat demi siasat sudah mereka musyawarahkan dengan lugas. Dan sekarang adalah waktunya memperjuangkan kemenangan.

Dari beberapa kasus yang mereka dapat, ada banyak hal bisa diambil. Salah satunya yaitu mereka harus mencari Elaroid.

Berdasarkan pengetahuan, Elaroid merupakan sesuatu yang langka. Hanya saja ketajaman dalam berpikir seorang Kim Seokjin, semua perlahan sedikit menemukan jalan keluar.

"Dia mirip banget ya sama manusia," celetuk Sunoo.

Seokjin mengangguk. "Itu tujuannya. Robot yang menyerupai manusia termasuk hal lumrah. Ditambah teknologi yang semakin menggila, semua bisa teratasi dengan mudah."

"Hyung kok bisa menyimpulkan begitu? Kalau dugaannya salah, gimana?" Yeonjun menatap rumit semua orang, dengan tangan senantiasa memijat kaki Taehyun yang terluka.

Seokjin menatap Jay yang memejamkan mata. "Gue pernah belajar tentang itu. Kalau dugaan gue salah, gampang aja. Tinggal kita pancing supaya robot itu bisa keluar."

"Asli, Hyung. Gue nggak bisa bedain mana robot mana manusia. Mirip banget njre!" Ingatan Taehyung terlempar pada kejadian beberapa waktu lalu. Mana pas itu muka Seokjin lagi, jadi Taehyung masih sedikit ngeri kalau lihat wajah Hyungnya.

Lagi-lagi Seokjin mengangguk. "Robot itu namanya Android. Sebelum jadi robot dan hidup, ada beberapa komponen yang dipasang di tubuh robot itu. Dimulai dari pikiran, gerakan tangannya serta kaki, gerak-gerik, semua harus dipelajari lebih dulu supaya hasilnya maksimal."

"Biasanya gitu harus nyuri memori asli dulu nggak sih, Hyung?" tanya Jungwon.

"Tergantung sih. Ada seseorang yang memanfaatkan memori manusia agar robot itu bener-bener mirip, tapi ada juga yang murni memori buatan manusia. Mungkin minusnya dia nggak terlalu bisa mendalami perannya."

Semuanya terdiam, meresapi kata demi kata yang dijelaskan Seokjin. Ini di luar kendali mereka, ternyata sudah jauh kepekaan mereka terhadap game ini.

"Pantesan pas itu gue ngerasa ada yang aneh sama sikap tuh robot." Ni-Ki menendang besi di hadapannya, emosi. "Gue ketemu sama Heeseung Hyung robot, cuma gue nggak ngeh kalau itu palsu, emang sikapnya beda sama Heeseung Hyung asli. Gue awalnya nggak curiga sih, tapi sikap dia yang makin aneh buat gue waspada. Mana setelah gue paham langsung disemprot. Perih banget! Dendam gue sama tuh robot!"

"Nah, tanpa kalian sadari sebenernya kita udah ketemu sama para Elaroid, tapi karena kelebihan mereka yang udah disetir, kita nggak ngeh kalau itu robot. Makanya gue nggak bosen-bosen ngingetin kalian supaya terus waspada."








































































"HEYY, JALAN KE REL KERETA API DONG! JANGAN ENAK-ENAKAN DI GOA TERUS. TEMUIN HADIAH MENARIK GIH!"






































































"Dan terjadi lagi."

"Mulai berulah ya tuh mikrofon. Pengen gue pecah rasanya."

"Untung telinga gue masih berfungsi dengan baik. Coba kalau nggak, udah gue labrak tuh mikrofon jelek. Suaranya cempreng lagi!"

Exam Games [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang