"CACA, BAJU NYA MANA?!." Teriak Rony dari atas.
"Buset." Kaget Salma.
"CAA!."
"ITU DI ATAS KASUR." Balas Salma dengan sedikit teriak.
Saat ini Salma sedang berada di dapur, meneguk segelas air yang berada ditangannya. Ia baru selesai menyiapkan keperluan untuk Rony yang akan manggung bersama Paul di salah satu event di kota Bandung. Salma tidak ikut karena ia akan mengisi private event juga bersama Nabila.
"Mau makan dulu gak mbak?." Tanya Bi Surti.
"Emm. Bentar. Aduh, Salma bingung." Ucap Salma bingung.
"Nanti Salma tanya yang lain udah makan atau belum. Kalau belum ya makan dulu. Kalau ngga, nanti makan di luar aja bi." Lanjut Salma.
"Ada tamu toh mbak?." BI Surti kembali bertanya.
"Itu Rony mau manggung bareng Paul, kumpul nya disini. Nanti ada Nabila main disini."
"Yaudah kalau begitu. Nanti panggil bibi aja ya mbak kalau butuh sesuatu." Ucap bi Surti.
"Oke Bi, makasih yaa." BI Surti mengangguk.
Salma berlari kecil saat mendengar bel berbunyi pertanda bahwa Paul dan yang lainnya sudah datang. Salma membuka pintu utama rumah nya, terlihat Paul dan yang lain berada didepan pintu.
"Kak Salma!." Nabila segera memeluk Salma.
"Kenapa nab?."
"Kangen hehe."
"Iya deh."
"Ini gak disuruh masuk Mak?." Tanya Paul.
"Ehh, iya, ayo masuk." Mereka pun memasuki rumah Salma Rony dan berjalan ke ruang tamu.
"Rony nya mana sal?." Tanya bang Alie.
"Rony baru selesai mandi bang. Bentar lagi juga kesini." Balas Salma.
"Udah Dateng aja Lo pada." Ucap Rony yang masih berjalan diatas tangga.
"Mau pada makan dulu gak? Gak lagi buru-buru kan?." Tanya Salma kepada yang lainnya.
"Mau langsung ke bandara, Sal. Biar gak terlalu mepet banget waktu nya," ucap bang Alie.
"Sekarang bang?," bang Alie mengangguk, lalu ia meminta izin ke luar lebih dulu untuk merapikan barang-barang Paul dan Rony.
"Ya sekarang lah Mak. Masa besok, tuh acara juga udah selesai." Kesal Paul.
"Bacot," Rony yang mendengar itupun memberikan tatapan tajam kepada Salma.
Salma tersadar "Paul duluan," menunjuk kearah Paul.
"Kok gue sih?! Orang gak ngapa-ngapain juga,"
"Emang elo duluan kok,"
Paul ingin membalas kembali ocehan Salma. Namun, Rony segera membuka suara.
"Udah ul,"
Rony menatap Salma "aku berangkat dulu ya. Nanti jangan terlalu kecapean, jangan loncat-loncat juga. Kalo bisa, nyanyi nya sambil duduk aja," ucap Rony mengelus perut Salma.
"Gak seru dong kalo duduk,"
"Gapapa, biar gak kecapean. Jangan lupa makan, vitamin nya minum, dan jangan lupa susunya diminum," ucap Rony dengan suara mengecil di akhir kalimat.
Salma tersenyum mendengar itu, ia pun mengangguk. "Kamu juga jangan lewatin makan nya, jangan lupa kabarin kalo udah nyampe, gausah buka baju, takut masuk angin,"
"Masuk angin jadi Angin Rindu," Salma terkekeh mendengar itu.
"Yaudah, aku berangkat ya. Selesai manggung, aku usahain buat langsung pulang,"
"Ngga, istirahat dulu. Aku disini oke kok, ada nabnab yang nemenin," balas Salma.
"Iya, gimana nanti ya,"
"Aku berangkat, jangan nakal ya," ucap Rony kembali mengelus lembut perut Salma.
"Aku gak nakal,"
Rony terkekeh "iya, gak nakal kok," lalu Rony mengecup seluruh wajah Salma, jangan lupakan bibir mungil Salma. Rony juga mengecup bibir itu. Sedikit lama. Sedikit kok lama nya, segini🤏🏻.
Paul melotot melihat itu, ia segera menutup mata Nabila dengan kedua telapak tangan nya.
"Anjing, Ini masih ada anak kecil ya Sat!,"
"Kenapa sih kak Paul?,"
"Heh, anak kecil gaboleh liat,"
"Orang kak Rony cuma cium bibir kak sal doang kok,"
DOANG?!
Ya, gapapa sih. Udah halal ini.
"Udah, ayo kedepan. Udah di tungguin sama yang lain tuh," ucap Salma.
Mereka berempat pun berjalan keluar rumah. Dengan Rony dan Salma yang berjalan di belakang Paul. Rony memeluk pinggang Salma masih mengusap permukaan perut istri nya.
"Ayo berangkat," ucap bang Jo.
Paul dan Rony mengangguk.
"Aku berangkat dulu ya, nab," ucap Paul.
"Hati-hati kak Paul," balas Nabila dengan senyum nya.
Rony menatap Salma. "Aku berangkat," Salma mengangguk. Rony kembali mengecup kening Salma, saat Rony hendak berjalan memasuki mobil Salma menahan nya.
"Ada yang kurang,"
"Apa?,"
Salma memajukan dirinya, satu dua detik Salma masih memandang wajah Rony. Hingga..
Cup!
"Hati-hati," Rony terkekeh melihat pergerakan Salma.
"CEPETAN YA SAT!,"
"Iri? Bilang bos," balas Salma menjulurkan lidahnya.
"Udah, sana masuk. Jangan lupa makan siang," ucap Rony.
"Nab, kalo kak Sal gak makan. Bilangin ke kak Rony ya."
"Siap kak,"
"Aku berangkat," ucap Rony lalu ia masuk ke dalam mobil.
"Hati-hati,"
Setelah nya mobil itu pergi dari hadapan Salma dan Nabila. Salma dan Nabila pun masuk ke dalam rumah untuk bersiap karena mereka akan pergi ke lokasi manggung.
***
Nanti aku up part 2 nya, masih aku tulis, tunggu ya.
Makasih udah selalu nunggu kelanjutan cerita akuu, sayang kalian banyak-banyak🤍.
Salam hangat, firaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEBAHAGIAAN
Fanfiction"Saya terima nikahnya dan kawinnya Salma Salsabil 'Aliyyah Putri Mandaya binti Demis Mandaya dengan mas kawin tersebut, tunai." "Sah?" "SAH" ********** Aku bingungg deskripsi-in cerita ini gimana, karena jujur aku baru banget jadi penulis cerita. Ji...