Love You Every Night

634 77 2
                                    

"Nggak usah ikut ya cantik"

"Dirumah terus tuh bosen, kamu gak ngerti sama aku sih." Salma merenggut.

"Gak ngerti gimana sih? Aku ngelarang kamu itu karena aku khawatir sama kamu." ucap Rony dengan tidak atau sengaja meninggikan suaranya.

Salma melirik Rony tajam lalu menghembuskan nafas nya, "Yaudah, kamu hati-hati." ucapannya lembut dan beranjak pergi meninggalkan Rony.

Rony menahan tangan Salma, "Sayang, maaf."

Salma menatap Rony dengan mata yang berkaca,  "Gapapa, maaf ya aku bandel, gak dengerin omongan kamu." isaknya.

Rony menarik Salma kedalam dekapannya, ia mengusap punggungnya bergetar istrinya. Rony terlalu khawatir sampai ia tidak sengaja meninggikan suaranya.

Rony mengecup kening Salma, "Maaf sayang." ujarnya.

"Ganti baju, kita jalan sekarang," Salma mendongak seolah bertanya maksud ucapan suaminya.

Seolah paham dengan tatapan istrinya Rony  mengusap airmata Salma lalu menjawab, "Ayo temenin aku."

Salma menatap Rony dengan ragu, "Gapapa?" tanyanya lirih.

Rony mengangguk dan kembali mengecup kening juga kedua pipi Salma. "Gapapa. Tapi janji sama aku kalau kamu gak boleh jauh dari aku."

Salma mengangguk antusias. Dirinya sudah lama tidak melihat riuh nya penonton saat melihat ia atau Rony saat berada diatas panggung. Rindu sekali.

Salma menatap Rony,  "Mereka kangen aku gak ya?" lirihnya.

"Kangen."

"Emang iya?"

Rony mengangguk, "Kemarin lusa banyak yang tanyain kamu."

"Katanya mereka kangen kamu nyanyi." lanjut Rony.

Mata salma berkaca, ia sangat merindukan teman-teman yang mendukungnya sejak awal. Salma juga rindu saat dirinya bernyanyi diatas panggung. Sudah lama sekali Salma tidak melihat keriuhan para penonton.

Rony menarik satu tangan Salma mengelusnya pelan dan berkata, "Mereka pasti seneng kalo nanti tau kamu nemenin aku." ucapnya dengan senyuman manis.

***

Senyum Salma tidak pernah luntur saat ia menaiki mobil tadi. Salma menatap jalanan dengan senyum cerianya. Rony ikut tersenyum melihat perempuannya.

"Ca."

"Hm?"

"Nanti disamping panggung aja ya. Jangan kemana-mana."

"Kalo didepan panggung?"

Rony menggeleng cepat "Nurut sayang." Salma pun mau tak mau harus mengikuti Rony.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam, keduanya baru saja sampai dilokasi. Semua tim Rony sudah datang lebih awal.

"Inget, jangan jauh-jauh."

"Iya."

"Jangan iya-iya aja, tapi di terapin."

Salma menatap Rony kesal, "Tangan kamu pernah direbus gak?" tanyanya serius.

"Hah? enggak pernah."

KEBAHAGIAAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang