Onty Nab & Ajik Powl

566 80 4
                                    

"Mamih!!,"

"Kapan dateng? Kok gak bilang mau ke sini?" balas Salma saat mengetahui Nabila si bocil chinda berada dirumahnya.

"Baru sampe Kak. Paul masih ambil makanan dimobil." ucap Nabila menghampiri Salma yang tengah duduk di sofa ruang tv.

"Kak sal udah sarapan?"

Salma menggeleng, "Belum. Aku baru bangun, pulang malem soalnya." Balas salma dengan tangan yang mengusap perutnya.

"Kemarin nemenin babeh ya? Ihh gemes banget. Aku sampe ikutan salting." Ucap Nabila antusias.

"ASSALAMUALAIKUM" teriak seorang pria bertumbuh jangkung.

"BEDA SERVER WOY!" Balas Salma meledek Paul.

Paul berdecak, "Tai lo Mak." Salma hanya membalas dengan terkekeh kecil.

"Mana makanannya? Makan sekarang aja, kebetulan aku belum sarapan," ucap Nabila menerima satu plastik besar berisi empat kotak bubur ayam.

"Laki lo mana Mak?"

"Diatas, belum bangun."

"Bangunin lah. Gue pengen ngobrol"

Salma mengangguk, "Bentar ya. Kalo butuh sesuatu panggil bi Surti aja." ucapnya.

Salma berjalan menaiki tangga untuk membangunkan Rony. Sedangkan Nabila sedang sibuk mengambil beberapa peralatan didapur untuk mereka sarapan.

"Nab"

"Ya?"

"Kamu kenapa minta kesini pagi banget?" tanya Paul.

"Aku pengen jogging. Sekalian ajak Kak sal, pengen jalan-jalan bareng Kak sal sama Boo." balas Nabila antusias.

"Mau ikut ah. Biar diakui sama Boo kalo aku Ajik yang rajin." balas Paul tak kalah antusias hanya dibalas dengan gelengan kepala Nabila.

Tak lama Salma menghampiri mereka dengan Rony dibelakangnya. Duduk di karpet berbulu untuk menyantap sarapan mereka.

"Mamih,"

"Kenapa?"

"Selesai sarapan mau jalan santai gak? Ke taman komplek?" tanya Nabila.

"Boleh," balas Salma yang sudah duduk disebelah Nabila.

Paul bersorak gembira, "Yes yuhuuu!!"

Rony mengerutkan dahinya, "Kenapa jadi lu yang seneng?"

Paul menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Ndak tau aku, tapi kalo soal Boo seneng banget. Gak sabar mau nunggu Boo lahir."

Hening ...

Tiba-tiba Paul berkata,

"Muka Boo mirip siapa ya nanti?" tanya Paul dengan polosnya.

Tuk!

Rony menggetok kepala Paul menggunakan sendok dihadapannya, "Bapak nya gua, ya mirip gua lah."

Paul mengusap kepalanya, "Ya kan bisa aja mirip Salma, gitu nah."

Salma berdecak, "Kagak dapet gua Powl. Dapet hikmahnya aja," Nabila tertawa mendengar jawaban Salma.

"Boo tuh tau kalo yang sering kerja malem itu—"

Salma membekap mulut Rony sebelum lelaki itu melanjutkan perkataannya. Bahaya bro. Ada bocil chinda disini!.

"Ku getok palamu ya Mas kalo ngomong macem-macem."

Paul tertawa melihat pasangan didepannya.

"Kan bener sayang, aku manggung kan malem, kerja malem. Emang kamu kira aku mau ngomong apa?" tanya Rony dengan nada mengejek.

KEBAHAGIAAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang