"Assalamualaikum," ucapan salam itu keluar dari mulut sepasang suami istri yang baru memasuki rumah di Priuk.
"Waalaikumsalamm," sahut dua wanita yang berbeda generasi itu.
"Kak Salmaaa!!" seru Diva adik Rony sambil memeluk Salma.
"Haii dek," Salma membalas pelukan diva, "gimana kabarnya? Kuliah aman?" Lanjut Salma
"Diva sehat kak, kuliah juga aman," balas diva dengan senang
"Alhamdulilah kalo Diva sehat,"
Rony menghampiri ibunya, lalu ia menyalami punggung tangan wanita kesayangan nya.
Salma menghampiri ibu mertua nya yang beberapa bulan sudah menjadi ibu nya juga, Salma menyalami punggung tangan wanita paruh baya tersebut.
"Mama gimana kabarnya? Sehat kan? Bapak gimana?," tanya Salma.
"Mama sama Bapak sehat kak. Mantu mamak gimana? Sehat? cucu Mamak sehat juga kan?"
Mama Rony sudah mengetahui jika Salma sedang mengandung cucu.
"Salma sehat Ma, dia juga sehat" balas Salma mengelus perut nya sendiri.
"Sudah, ayo masuk kak" mama Rony berjalan beriringan dengan Salma juga Diva yang berjalan di belakang nya menuju ruang keluarga.
"Buset, ini yang anak nya siapa dah?," pekik Rony
"Ini seriusan gua gak di tanya kabar nya?," lanjut nya lagi.
"Kasian amat bang, lu anak tiri kayak nya," celetuk Diva yang di balas dengan acakan rambut dari Rony.
"Abangg!" Teriak Diva
"Kalian berdua tuh ya, jangan berantem bisa kan? Pusing mama liat nya"
"Dia dulu, Ma"
"Abang dulu"
"Kalian berdua sama aja!" seru Mama Rony.
Salma hanya terkekeh mendengar itu, lalu ia kembali berjalan seraya bercengkrama dengan ibu mertua nya.
Rony menarik tangan Diva pelan, lalu berbicara dengan notasi pelan, "Div, bahaya ini. Pas ada kak Salma aja Abang jadi anak tiri, nanti kalo anak Abang lahir apa gua gak di buang?"
"Bagus sih kalo di buang"
"Heh"
Diva segera menjauh sebelum mendapat serangan dari Rony. Lalu ia mendudukkan dirinya bergabung bersama kakak ipar serta ibu nya.
"Kenapa dek?" Tanya Salma.
Diva menghela nafas pelan, "gapapa kak, cuma di kejar monyet liar aja tadi"
Rony yang mendengar itu segera mendekati Diva yang berada di sebelah Salma, dengan gerakan cepat Rony kembali mengacak rambut sang adik. Kali ini Rony mengacak rambutnya sampai berantakan.
"Kak Salma!!" Rengek Diva meminta pertolongan.
"Udah kak, biarin aja mereka berdua. Sekarang mending makan siang, ayo kita ke dapur" ucap Mama Rony yang sudah lelah menghadapi kedua anak nya.
"Ma, ini yang anak nya siapa sih?" Tanya Rony.
"Anak mama Diva sama Salma" balas Mama Rony
Salma dan Diva hanya bisa terkekeh melihat itu.
"Abang tuh emang bukan circle kita" seloroh Diva
Saat Rony ingin membalas Diva, Salma segera berbicara, "Udah ya, kak Salma laper." ucap Salma mengelus perut nya.
"Udah bang, kasian kakak ku kelaparan."
"Sini duduk sebelah diva kak,"
"Dih.. nggak, sini deket aku aja Ca,"
"Apasih bang, Diva duluan,"
"Bodo amat. Sini Ca," ucap Rony menarik pelan lengan Salma.
"Nggak! Kak Salma sama Diva,"
"Nggak ya Div, kak Sal-"
"Gak, kak Salma mau sama Mama aja" ucap Salma yang segera duduk di sebelah ibu mertua nya.
"Mau di suapin?" Tanya Mama Rony.
Salma mengangguk antusias, "Mau mau" ucapnya.
Mama Rony tersenyum manis, gemas sekali menantu nya ini.
"Tapi Mama makan nya gimana?" tanya Salma
"Bareng sama Kakak,"
"Gapapa?"
"Gapapa dong" mama Rony segera menyuapi menantu nya itu.
"Diva mau di suapin ma,"
"Sini," diva segera mendekat ke arah ibunya, lalu ia menerima suapan yang di sodorkan.
"Rony mau-"
"Makan sendiri bang, udah gede juga" celetuk Diva.
"Apasih? Orang Abang mau makan kok"
"Yaudah sih"
Mereka pun segera menghabiskan hidangan makan siang yang berada dimeja makan. Jika kalian menanyakan Bapak Rony, ia sedang melaksanakan kegiatan bersama bapak-bapak komplek.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEBAHAGIAAN
Fanfiction"Saya terima nikahnya dan kawinnya Salma Salsabil 'Aliyyah Putri Mandaya binti Demis Mandaya dengan mas kawin tersebut, tunai." "Sah?" "SAH" ********** Aku bingungg deskripsi-in cerita ini gimana, karena jujur aku baru banget jadi penulis cerita. Ji...