Rony sudah mulai menerima beberapa job manggungnya. Malam ini Salma dirumah dengan ditemani adik iparnya. Sedangkan mertuanya sudah pulang karena ada urusan mendadak alhasil hanya diva yang menemani.
"Kakak, diva mau main sama Alin," ucap diva menghampiri Salma yang tengah duduk diatas sofa ruang keluarga sembari menyusui ponakannya.
"Boleh dong, sini dek," balas Salma.
Diva duduk disamping Salma, "hello cantik. mimiknya kuat banget, haus ya?" ucap diva mengajak ngobrol ponakannya.
"Iya onty, boo haus," balas Salma dengan senyuman.
Diva memainkan tangan Boo dengan jari telunjuknya yang dibalas genggaman erat oleh tangan Boo. Bayi itu melepaskan nipple mami-nya, Plop!
Lalu bayi mungil itu menatap diva dengan senyuman manis, "aduuhh, senyumnya itu loh. matanya ilang ya kayak papi mami. GEMASS!!," ucap diva kegirangan.
Boo mendekatkan jari diva ke wajahnya hendak dimasukkan ke mulutnya, "eits, tidak boleh sayang. boo mimik aja ya, gak boleh masukin jari onty," sahut Salma yang kembali memasukan nipple-nya ke mulut Boo yang diterima oleh bayi itu.
Boo kembali menyusu dengan kuat membuat Salma meringis pelan. "pelan cantik, gak ada yang ambil kok,"
Seolah paham, Boo pun memelankan hisapannya, matanya mulai memejam sepertinya sudah lelah bermain sejak tadi.
"Ululuu, ngantuk ya cantik?,"
"Kak, ke kamar aja, ayo diva antar. Udah malem juga," ajak diva.Salma terharu melihat kepedulian orang-orang sekitarnya, "makasih dek, maaf kakak suka ngerepotin kamu," ucap salma dengan suara yang pelan namun masi terdengar diva.
Adik iparnya menggeleng kuat, "kakak gak ngerepotin sama sekali, diva seneng kalo bantu kakak dan Alin," balasnya mengusap bahu salma.
"Udah ya, ayo diva bantu ke kamar. Biar Alin bobo, dan kakak bisa istirahat," ucap diva yang mendapat anggukan Salma. Lalu ia membantu Salma bangkit dari duduknya yang masih menggendong Boo.
Salma meletakkan putrinya ke box baby disebelah kasurnya, lalu ia duduk dipinggir kasur, dengan segera diva merapikan beberapa bantal agar nyaman untuk salma tidur.
"Udah semua kan kak? Kakak mau apa? Diva ambilin sekarang," ucap diva menanyakan apa yang dibutuhkan oleh salma.
"Udah kok. Kamu istirahat ya, jangan begadang loh. Makasih udah bantu kakak," balas salma memberi nasihat.
"Sama-sama, yasudah diva ke kamar sebelah ya. Kakak istirahat ya," pamit diva sebelum akhirnya pergi meninggalkan salma dan menutup pintu kamarnya pelan.
Salma membaringkan tubuhnya menghadap Raline, ia mengusap pipi itu gemas, lalu berpindah untuk mengusap tangan yang jauh berbeda dengan ukuran tangannya, lebih kecil ia sangat gemas. Salma mengecup tangan mungil itu, lalu ia memejamkan matanya yang mulai terbawa oleh alam bawah sadarnya.
***
Jam setengah dua dini hari, Rony memasuki rumahnya, lalu kembali mengunci pintu utama itu. Berjalan menaiki tangga menuju kamarnya, membuka pintu dengan pelan agar tidak menggangu penghuni didalamnya. Ia melihat Salma yang tengah menyusui anaknya dengan posisi membelakangi pintu.
"Sayang?"
Salma menoleh terdapat Rony yang sedang tersenyum menatapnya. "Bersih-bersih dulu Mas, baru istirahat." ucapnya dengan suara yang hampir tidak terdengar.
Rony menghampiri Salma, "boo haus ya?" Salma hanya mengangguk dengan tatapan sayu nya.
"Mas bersih-bersih dulu ya, nanti kita bobo lagi. Love you sayang" ucap rony mengecup kening salma sebelum beranjak untuk bebersih.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEBAHAGIAAN
Fanfiction"Saya terima nikahnya dan kawinnya Salma Salsabil 'Aliyyah Putri Mandaya binti Demis Mandaya dengan mas kawin tersebut, tunai." "Sah?" "SAH" ********** Aku bingungg deskripsi-in cerita ini gimana, karena jujur aku baru banget jadi penulis cerita. Ji...