"Saya terima nikahnya dan kawinnya Salma Salsabil 'Aliyyah Putri Mandaya binti Demis Mandaya dengan mas kawin tersebut, tunai."
"Sah?"
"SAH"
**********
Aku bingungg deskripsi-in cerita ini gimana, karena jujur aku baru banget jadi penulis cerita.
Ji...
"Pagi Papi, Pagi Alin," sapa salma saat ia membuka pintu kamarnya.
Setelah ia bangun pagi tadi Salma segera mencuci mukanya dan turun kebawah untuk membuat sarapan, saat ini ia baru kembali ke kamarnya.
Salma tersenyum melihat suaminya yang ternyata masih terbalut oleh selimut dan putrinya yang tertidur dengan posisi tengkurap disebelah Rony.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Salma membenarkan posisi putrinya menjadi telentang, pergerakan itu membuat Raline perlahan membuka matanya. Salma tersenyum gemas.
"Pagi cantik," sapa salma mengecupi pipi Boo.
"Mami boleh minta bantuan Alin?" ucap salma mengajak ngobrol.
Sedangkan Raline hanya menatapnya dengan senyum, "Alin tolong bangunin papi yaa."
Salma mengangkat tubuh Raline dan membiarkan tubuh kecil putrinya bertumpu dengan Rony yang masih terlelap.
Raline tersenyum sembari menepuk dada bidang Rony, Salma kembali terkekeh.
"Puk puk lagi Papi nyaa..." salma duduk disebelah Rony yang masih terlelap sembari menjaga Raline agar tidak menggelinding.
"Eugh.." lenguh rony.
Rony membuka matanya merasakan sesuatu yang menindih tubuhnya, ia tersenyum lalu mengangkat Raline agar sejajar dengan wajahnya. Lalu Rony menarik pelan tangan Salma hingga terbaring disebelahnya.
Rony mengecup pipi Raline juga kening istrinya bergantian, "kalian mau apa? Papi masi ngantuk," ucapnya dengan suara berat dan kembali memejamkan mata.
"Tidakkk!!"
"Jangan tidur lagi, Papi. Kita masih membutuhkan Papi untuk menemani sarapan pagi ini." oceh salma yang mendapat gelak tawa dari buah hatinya.
