Bab 3

3.5K 233 4
                                    

Alody kini tengah mematut dirinya dihadapan sebuah standing mirror, merapihkan seragam yang dikenakannya agar terlihat sempurna. Setelah dirasa selesai, gadis itu melangkahkan kakinya keluar dari kamar yang sudah dua hari ini ditempatinya, melangkahkan kakinya menuruni tangga untuk menuju ruang makan.

Setelah genap seminggu dirinya dirawat di rumah sakit yang ada di Bandung, mereka langsung pulang menuju Jakarta dengan menggunakan mobil pribadi milik Rayhan, dan menempuh perjalanan selama 2 jam lebih.

Saat sampai di kediaman mereka yang ada di Jakarta terlihat rumah berlantai dua yang tidak terlalu besar itu sudah layak dihuni. Ternyata ayahnya sudah lebih dulu menyewa jasa untuk membersihkan rumah yang sudah beberapa tahun ditinggalkan itu. Kini rumah itu terlihat rapi, dan juga barang-barang mereka sudah tertata rapi ditempat seharusnya.

Saat sampai di Jakarta, Alody baru mengetahui jika dirinya dipindahkan ke Sekolah Nusa Bakti. Ketika mendengar nama sekolah itu Alody merasa tidak asing, ia seperti pernah mendengar nama tersebut, tapi dimana?, ia tak dapat mengingatnya.

Kakinya mulai melangkah mendekat kearah ruang makan, ketika sampai dirinya mendapati sang ibu yang sedang menyiapkan makanan dan sang ayah yang tengah duduk disalah satu kursi yang ada disana, dirinya melangkah lebih dekat lalu menyapa kedua orang tuanya dan tak lupa memberikan kecupan hangat pada pipi keduanya.

Setelah selesai sarapan, ketiganya kini melangkah menuju teras depan rumah karena ayah dan anak itu akan segera berangkat ke kantor dan ke sekolah, keduanya pun berpamitan pada Atika dengan Alody yang menyalim tangan ibunya dan Rayhan memberikan kecupan hangat pada dahi istrinya.

Alody diantarkan oleh ayahnya kesekolah, karena ini merupakan hari pertama gadis itu, ia takut anaknya akan tersesat dikarenakan kondisi anaknya saat ini yang tidak dapat mengingat apapun.

Saat sampai di depan gerbang sekolah, Alody segera melangkah keluar dari mobil setelah menyalim dan mengecup pipi sang ayah, kakinya kini melangkah masuk melewati gerbang yang menjulang tinggi.

Padangan gadis itu memindai gedung dihadapannya dengan tatapan kagum, ia yak menyangka akan bersekolah ditempat seperti ini, maklum dikehidupan sebelumnya ia hanyalah seorang siswi dari sekolah negeri biasa.

Mata gadis itu tak hentinya menatap takjub gedung-gedung yang ada dihadapannya ini, dirinya sekarang bersekolah di Nusa Bakti yang merupakan sekolah top di Jakarta.

Dengan memeluk raportnya, ia melangkah antusias menuju ruang guru untuk mengetahui dikelas manakah dirinya akan ditempati, dirinya berniat untuk bertanya kepada salah satu siswi yang ada disana karena tidak mengetahui dimana letak ruangan yang ingin ditujunya.

"Permisi, ruang gurunya ada dimana ya?" Dengan sopan dirinya bertanya pada siswi yang ada disana.

Siswi yang ditanya tersebut seketika memasang wajah terkejutnya "OH MY GOD, MY ODY, IS THAT YOU?" seketika gadis didepan Alody ini berteriak heboh, gadis itu tiba-tiba saja menagkup wajah Alody, menarikya mendekat dan memperhatikan setiap sisi wajah Alody.

"Alody, right?, Alody Deasartika Rayhan" gadis itu kembali bertanya, Alody hanya mampu menganggukkan kepalanya, jujur saja kepalanya saat ini sangat pusing akibat ulah gadis dihadapannya ini.

"Oh my god, my Ody, lo kemana aja sih ah" ucap gadis itu sembari memeluk  Alody dengan sangat erat, hingga membuat sang empu kesulitan bernafas.

Dengan tangan yang sedikit leluasa Alody menepuk-nepuk pundak orang dihadapannya ini, berusaha untuk melepaskan pelukan menyesakkan itu, "l-lepas" seru Alody dengan nafas yang tersenggal-senggal.

Setelah pelukannya terlepas Alody dengan segera meraip oksigen dengan rakus, sementara manusia didepannya ini hanya cengengesan memamerkan gigi putih rapihnya "sorry-sorry, hehe"

Setelah tenang Alody menatap orang didepannya ini dengan bingung "emang kamu siapa?" Pertanyaan itu sontak membuat raut wajah orang didepannya ini seketika memasang ekspresi terkejut dan bingungnya.

"H-hah? Lo apa-apaan sih Al" ujarnya seraya mendorong bahu sebelah kiri Alody pelan.

Alody makin mengernyitkan kedua alisnya, ada apa dengan orang didepannya ini "emang kita saling kenal ya?" Tanya Alody lagi yang membuat manusia dihadapannya ini makin memasang wajah terluka.

"Ih Ody mah jahat, gue Indi loh, Indira Rusman Rahaja, inget gak?."

Alody hanya menggeleng, yang dimana itu membuat orang didepannya makin menjadi, bibir gadis didepannya ini sudah bergetar serta mata yang sudah siap menumpahkan airnya.

"Eh eh aduuhhh, kok malah nangis" Alody pun menjadi panik melihat orang didepannya ini, dengan segera ia menenangkan Indira.

"Iya iya, aku tau, kita temenan kan" mendengar ucapan yang keluar dari mulut Alody, Indira pun mengngguk cepat dan tersenyum lebar mengiyakan perkataan tersebut.

"Jadi Indira karena kita temenan, boleh bantu aku gak?" Ujar Alody yang diangguki oleh Indira.

"Iya, bantu apa?"

"Aku kan murid baru disini, boleh minta tolong anterin ke ruang guru bisa gak?"

Dengan antusias Indira mengiyakan, dengan tangan yang ia lingkarkan pada lengan Alody, gadis itupun menyeret Alody menuju ruang guru yang menjadi tempat tujuannya.

Saat tiba di depan tempat tujuan mereka, bel masuk pun berbunyi, yang menandakan bahwa para siswa siswi diharuskan untuk segera masuk ke kelas mereka masing-masing.

"Yaaah, udah bel Al, sorry ya gak bisa nemanin, gue harus masuk kelas sekarang" ujar Indira dengan lesuh.

Alody pun mengiyakan menyuruhnya untuk segera pergi dari sana, dengan langkah berat gadis bernama lengkap Indira Rusman Rahaja itu pun melangkah menuju kelasnya meninggalkan Alody didepan ruang guru sendirian.

Setelah meyakinkan dirinya, Alody pun membuka pintu ruang guru itu dengan perlahan sembari kepalanya melongok masuk melihat ruangan seperti apakah yang ada dibalik pintu besar itu. Namun alangkah terkejutnya gadis itu, karena ternyata ada seorang guru yang juga berdiri tepat didepan pintu itu.

Guru tersebut juga memandang Alody dengan penasaran "siapa? Cari apa?" Tanya-nya beruntun terhadap gadis didepannya.

Dengan kikuk Alody menjawab pertanyaan itu "a-anu bu, saya murid baru, siswi pindahan dari Bandung"

Seketika seulas senyum terbit di wajah guru tersebut "ah Alody ya?, sini masuk dulu kalo gitu"

Guru itu pun melangkah masuk kembali ke arah mejanya, "baiklah Alody, sebelum itu perkenalkan nama ibu adalah Melanie, ibu merupakan wali kelas di kelas yang akan kamu tempati, kamu akan menempati kelas XII IPA 2" ujar guru itu memperkenalkan dirinya.

"Sebelum ke kelas boleh ibu lihat dulu raport kamu?" Alody dengan segera memberikan raport yang dibawanya tadi kepada guru di hadapannya.

Bu Melanie mulai membuka-buka raport yang ada ditangannya tersebut guna melihat isinya "nilai-nilai kamu cukup bagus, saya harap kamu dapat mempertahankannya, atau bahkan bisa lebih meningkatkannya lagi"

Setelah pembicaraan singkat itu, bu Melanie mengajak Alody ke kelas yang akan menjadi tempat gadis itu untuk menimbah ilmu.

___

03/08/2024

Becomes An Extra In The NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang