Bab 4

1.8K 142 1
                                    

Kini kedua perempuan berbeda usia itu berada tepat di depan pintu masuk kelas XII IPA 2, "ibu masuk dulu, setelah nama kamu ibu panggil, baru kamu boleh masuk, okey" bu Melanie memberi arahan yang langsung saja di iyakan oleh Alody.

Setelah itu bu Melanie meraih gagang pintu, mendorongnya agar terbuka, dan melangkahkan kakinya memasuki ruangan tersebut. Dapat Alody dengar suara bising yang tadinya ia dengar seketika sirna begitu saja, ruang kelas menjadi hening karena kehadiran seorang guru.

"Perhatian anak-anak, maaf sebelumnya sudah menyita waktu kalian, sebelum masuk ke pembelajaran ibu punya pengumuman penting hari ini"

Bisik membisik pun tak terelakkan, seketika ruang kelas itu pun kembali menjadi ramai.

"Eh murid baru gak sih"

"Ha? Murid baru? Yang benar aja, kita udah kelas 12"

"Keknya iya sih beneran murid baru, soalnya gue ada lihat tadi berdiri depan gerbang sekolah, mana cantik banget lagi"

"Ah masa sih, emang secantik apa"

"Cantik banget pokoknya bening euyy"

"Angkatan kita tahun ini banyak siswa pindahannya ya?, kemarin di kelas sebelah juga ada"

"Iya ya"

Melihat kelas yang sudah tidak kondusif, bu Melanie pun angkat suara "anak-anak stop, diam sebentar okey, ibu belum selesai ngomongnya"

Seketika kelas menjadi hening kembali, melihat itu bu Melanie pun melanjutkan ucapannya "hari ini kita kedatangan murid baru, siswi pindahan dari Bandung, nak silahkan masuk" setelah dipersilahkan untuk memasuki kelas, Alody pun mendorong pintu dihadapannya itu lalu melangkah masuk kedalam, berdiri tepat disamping guru dan menghadap kearah teman-teman sekelasnya.

Alody memindai semua orang hingga ia menemukan wajah yang dikenalinya, disana duduk seorang siswi yang ditemuinya tadi kini sedang tersenyum dengan melambaikan tangan kearahnya.

Alody hanya tersenyum membalas senyum manis Indira, setelah itu ia memfokuskan pandangannya ke arah teman-teman kelasnya. Berdehem singkat, Alody mengangkat tangan kanannya setinggi wajah kemudian melambai singkat "hai teman-teman, perkenalkan nama aku Alody Deasartika Rayhan kalian bisa panggil aku Alody, aku pindahan dari SMA Jaya Bangsa, semoga kedepannya kita bisa berteman dengan baik ya, mohon bantuannya teman-teman"

Setelah perkenalan singkat itu kelas pun menjadi ramai kembali.

"Cakep banget gilak"

"Kan, gue bilang juga apa, bening beut coy"

"Ho'o, gue tau di sini banyak cewek cakepnya, tapi yang ini another level"

"Kira-kira kenapa ya dia pindah, sekolah sebelumnya juga gak kalah bagus kok dari sekolah kita"

"Iya ya, kek sayang aja gitu, kan udah kelas 12"

Bu Melanie pun kembali mendamaikan kericuhan yang terjadi "baiklah sampai disitu saja dulu sesi perkenalannya, kalau ingin mengenal Alody lebih dekat, kalian bisa tanya-tanya ke dia langsung setelah sesi pembelajaran nanti selesai, oke Alody, silahkan duduk dibangku kosong yang ada disana"

Alody kini melangkahkan kakinya menuju bangku yang sudah ditunjuk, bangku itu ada di barisan kedua dari belakang, posisi meja di kelas tersebut berpasangan, meja disamping Alody berisi seorang siswa laki-laki.

Akan tetapi ketika hendak melewati bangku Indira, gadis itu dengan cepat menahan Alody kemudian pandangannya beralih pada pemuda yang menjadi teman sebangkunya, "Fatur, lo pindah" perintah Indira pada pemuda disampingnya.

"Loh ngapain?, gak mau ah" Fatur berucap ogah dengan menelungkupkan kepalanya di atas meja.

"Ih pindah gak, Alody mau duduk disitu"

Dengan kesal Fatur menyentak tangan Indira, apasih cewek ini, seenaknya saja menyuruhnya pindah "ogah ah, kalo lo mau pindah, pindah aja"

Indira tidak menyerah begitu saja, gadis itu terus mendorong pemuda disampingnya hingga membuat pemuda itu menyerah dan segera beranjak berdiri menuju bangku yang seharusnya ditempati oleh Alody tadi "nah gitu dong dari tadi" ucap Indira dengan tangan yang melambai kearah Fatur.

Gadis itu melihat tas Fatur yang masih berada di bangkunya, dengan segera ia mengambil tas itu lalu melemparnya kepada pemiliknya sembari berkata "makasih Fatur ganteng" ucapnya yang dibahas deheman oleh pemuda itu.

Setah itu, Indira menarik tangan Alody untuk duduk di tempat Fatur tadi, "nah Alody duduknya disini aja" suruh Indira, Alody sebenarnya merasa tidak enak kepada Fatur, karena dirinya pemuda itu diusir dan berpindah tempat duduk dibelakang.

Setelah sedikit keributan yang dibuat oleh Indira, pembelajaran pun di mulai dengan mata pelajaran biologi yang dibawakan sendiri oleh wali kelas mereka yakni bu Melanie.

Alarm tanda istirahat berbunyi yang menandakan bahwa pembelajaran harus selesai, para murid pun meregangkan tubuh mereka, karena kaku akibat duduk selama 3 jam pembelajaran biologi.

Bu Melanie pun sudah meninggalkan kelas, beberapa murid sudah mulai merapihkan barang-barang mereka agar segera menuju ke kantin sekolah, seperti halnya yang dilakukan oleh Alody dan juga Indira.

Setelah selesai mengemas alat tulis  mereka, keduanya pun melangkah keluar kelas untuk menuju kantin sekolah, ditengah perjalanan keduanya terlibat pembicaraan yang cukup serius.

"Ih yang bener aja Al"

"Iya, kata papa gitu, makanya tadi pagi tuh aku nanya kamu, karena emang aku gak ingat apapun tentang kamu"

"Ih Alody, huhu aku sedih banget tahu, tapi gimanapun juga itu bukan salah kamu"

Indira seketika menghentikan langkah kakinya lalu menghadap ke gadis yang berdiri disebelahnya, tangannya terangkat memegang bahu Alody "gak papa, aku akan jelasin ke lo siapa gue, dan hubungan kita."

Setelahnya Indira kembali mengalungkan tangannya pada lengan Alody sembari menarik gadis itu agar kembali melangkah.

"Jadi, lo sama gue tuh temenan dari SMP, bukan temenanlah, besti-an, kita berdua tuh besti-an, kemana-mana bareng mulu, mau ngapain juga selalu bareng" kepala Indira mendongak menatap wajah Alody, menegakkan tubuhnya yang semula bersandar pada Alody.

"Lo tahu gak?, gue sedih banget tahu pas lo tiba-tiba ngilang gak ada kabar. Pas ke rumah lo juga udah pada kosong" ujar gadis sembari menyabdarkan kepalanya kembali pada pundak Alody.

"Tiba-tiba banget ngilangnya, padahal malemnya kita janjian kalo besoknya bakal pergi nonton, eh pas paginya lo gak bisa dihubungin, ortu lo juga gak bisa. Siangnya gue ke rumah lo, eh kosong, gue selalu nanya lo itu kenapasih?, lo kemana sampe gak bisa dihubungin, sedih banget aku tuh."

Alody hanya diam menyimak rentetan kalimat yang dikeluarkan Indira, ia sendiri pun tak tahu apa yang telah terjadi pada pemilik tubuh ini. "Aku tiba-tiba ngilang tuh pas kapan Ra" tanya Alody

Indiri kembali mendongak menatap wajah cantik Alody "pas setelah kelulusan SMP, sekitaran awal bulan 5 deh" Alody hanya mengangguk mendengar informasi yang didapatkannya.

Mereka terus melangkah menuju kantin, hingga tiba-tiba terdengar suara yang memanggil Indira.

"INDIRA ANJ, LO SELINGKUHIN GUE?"

___

08/08/2024

Becomes An Extra In The NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang