Tidur jaeyun terusik karena kecupan-kecupan kecil yang ia dapat. Jaeyun menggerang karena kecupan yang ia dapatkan semakin banyak ketika ia berusaha menghindar sedangkan si pelaku malah terkekeh.
"Berhenti" jaeyun berkata dengan lemas.
Dirinya sungguh lelah setelah berbulan-bulan melakukan jadwal yang sangat padat kini ia hanya ingin menikmati tidur nyenyak yang tidak ia dapatkan selama berbulan-bulan namun kenapa sangat susah ia dapatkan.
Jaeyun membuka matanya perlahan, tangannya terangkat menghentikan heeseung yang hendak mengecup wajahnya lagi.
"sudah" jengkelnya
Heeseung terkekeh. Menyingkirkan tangan jaeyun dari wajahnya dan beralih menangkap wajah jaeyun. Selanjutnya bibir jaeyun yang sendiri tadi tidak dikecup malah di lumat. Dalam. Sial sekali jaeyun terbuai.
"Morning"
Heeseung menyapa, mau tak mau jaeyun tersenyum karena heeseung sangat tampan, sebenarnya setiap hari sangat tampan hanya saja jaeyun merasa akhir-akhir ini mereka jarang bertemu jadi jaeyun merasa sangat rindu. Dipeluknya heeseung yang setengah duduk hingga membuat pria Lee itu tersenyum. Heeseung juga suka saat jaeyun berani bermanja-manja kepadanya. Tak tidur bersama selama berbulan-bulan membuat heeseung sangat rindu pada sahabatnya ini.
Heeseung meringis saat si gadis mengusakkan wajahnya ke perut heeseung, "hati-hati jaeyun, dia bisa bangun lagi."
Jaeyun tak langsung berhenti namun mulutnya bergumam, "aku ingin mandi."
Heeseung yang mendengarnya langsung menjauhkan jaeyun dari perutnya, "morning sex dulu, yuk" ajaknya.
Jaeyun langsung mencubit perut heeseung, membuat heeseung berteriak nyaring.
"Setelah semalaman tidak membiarkan Ku tidur belum cukup kah?" Kesal jaeyun.
Si gadis berusaha mendudukkan diri meski sekujur tubuhnya terasa sangat pegal, sedikit kaget karena selimut yang menutupi dirinya agak turun membuat pria disampingnya menahan nafsu. Padahal heeseung sudah berkali-kali melihat tapi tetap saja merasa tidak puas, memang si brengsek ini.
"Apa yang kamu lihat!" Jaeyun melolot karena heeseung terus melihat ke arah jaeyun.
Heeseung tersenyum, "jangan marah dong cantik, aku kan kangen kamu." kata heeseung.
Jaeyun menghela nafas karena faham betul kangen yang di maksud oleh sahabatnya ini bukan sekedar afeksi rasa sayang namun bergemul semalaman di atas ranjang.
"Dasar gombal!" Ketus jaeyun.
"Beneran ko" heeseung membawa jaeyun ke pelukannya, "sensi banget, datang bulan ya?" Godanya.
"Menurutmu saja, semalam melihat darah tidak!"
"Kaka lupa, sini Kaka liat lagi"
Heeseung hendak membuka selimut jaeyun namun ditepis oleh sang gadis. Heeseung hanya bercanda sebenarnya, raut kesal milik jaeyun sangat menghibur dirinya. Heeseung mengeratkan pelukannya membuat jaeyun makan masuk kedalam dadanya. Si gadis merasa sangat nyaman.
"Kaka beneran kangen jaeyun" kata heeseung, "jadwal kamu padat banget selama berbulan-bulan. Hebatnya model papan atas ini"
Jaeyun tersenyum. Salah satu hal yang jaeyun sukai dari heeseung adalah selalu mendukung dan mengapresiasi apapun yang ia lakukan.
"Jadi jaeyun hebat?" Tanya gadis shim.
Kebiasaan jaeyun. Ia akan bertanya akan kembali di puji oleh pria yang tengah memeluknya. Heeseung mengangguk sambil menatap jaeyun yang kini mendongak kearahnya.
"Bangus sekali sayang. Adeknya ka heeseung memang keren"
Heeseung terkekeh karena jaeyun memalingkan wajahnya, ia hafal sekali kalau kini sang sahabat sedang malu. Kebiasaan jaeyun membuat heeseung semakin gemas.
Sementara jaeyun yang sedang mengontrol rasa malunya tiba-tiba terdiam. Tanpa heeseung tau fikiran jaeyun merambat kemana-mana. Mulai dari persahabatan mereka yang telah terjalin sejak masih duduk di sekolah dasar. Tumbuh bersama membuat keduanya terbiasa satu sama lain namun sejak masa kuliah hubungan mereka sedikit mulai berubah, mulai ada peluk dan cium sampai malam dimana mereka saling menginginkan.
Bohong jika jaeyun tidak menyukai heeseung. Jaeyun sangat menyukai heeseung, teramat sampai ia rela menolah laki-laki yang mendekatinya hingga tetap melajang hingga saat ini sedangkan heeseung. Kekasih lelaki ini sudah tak terhitung, jangan tanya berapa kekasih heeseung yang nyaris melabrak jaeyun karena kedekatan mereka.
Sejujurnya jaeyun lelah, sangat. Namun setiap kali heeseung datang padanya, jaeyun tidak bisa menolak. Jaeyun hanya terlalu cinta. Tanpa disadari air mata jaeyun menetes, heeseung yang merasakan dadanya basah segera menjauhkan muka jaeyun.
"Hei kenapa menangis cantik?" Heeseung bertanya dengan lembut sesekali menghapus air mata jaeyun.
"Ada yang sakit? Apa semalam aku benar-benar menyakitimu?"
Jaeyun menggeleng. Entahlah, jaeyun hanya ingin lebih lama bersama heeseung hari ini. Jaeyun ingin hari ini tak cepat berlalu, jaeyun ingin heeseung.
"Mau mandi sekarang" kata jaeyun
Heeseung yang masih bertanya-tanya mengangguk dan dengan siaga mengangkat jaeyun untuk di bawa ke kamar mandi, "maafin Kaka ya semalam lepas kendali"
Jaeyun tidak menjawab, ia memilih menghirup aroma di ceruk leher heeseung. Ingin mengenang tiap aroma dan rasa yang akan selalu ia kenang. Sebelum kembali ke rumah miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gallery
FanfictionHeejake [GS] Cerita pendek yang karakter utamanya heeseung dan jaeyun, tolong jangan salah lapak karena ini gs Main character : Heejake Sunsun Jaywon Chaemura Start : 28 July 2024