Jaeyun menggeliat merasakan tidurnya terusik akibat sentuhan sentuhan kecil di wajahnya. Sena memang gemar sekali mengganggu tidur jaeyun padahal ini adalah hari Minggu, Sena tentu tidak berangkat kesekolah.
"Sena mama masih mengantuk, lima menit lagi ya sayang..." Ucapnya sedikit tidak jelas
Jaeyun kembali merapatkan dirinya memeluk guling, rasanya begitu nyaman dan hangat. Berikutnya jaeyun tersentak karena suara kekehan yang tak asing di telinganya.
"Ka heeseung?"
Jaeyun menatap setengah sadar sosok yang kini sedang berbaring disampingnya. Pelukan jaeyun melonggar untuk memastikan bahwa yang ia peluk benar-benar heeseung, tunangannya.
Jaeyun mendapati heeseung menangkup wajahnya dengan kedua tangan kemudian mencium seluruh wajah jaeyun,
"Selamat pagi" sapa heeseung sebelum mengecup bibir jaeyun.
Jaeyun masih terdiam. Dirinya masih tidak percaya bahwa heeseung ada di depannya sekarang. Jika ini sebuah mimpi mengapa terasa begitu nyata. Suara yang jaeyun rindukan, kecupan yang jaeyun rindukan terasa terlalu nyata jika hanya sebuah mimpi.
"Ka heeseung...." Ucap jaeyun dengan mata berkaca-kaca
Heeseung yang kembali terpejam menarik tubuh jaeyun untuk kembali berpelukkan. Hari masih terlalu awal untuk menyelesaikan kebiasaan cuddle jaeyun dan heeseung.
Jaeyun meraba muka heeseung mulai dari rambut, alis, mata, hidung dan berakhir di pipi semuanya jaeyun absen dan terasa begitu nyata tapi bagaimana bisa.
Jaeyun terisak sambil memeluk heeseung, melepaskan rindu yang selama ini ia tahan sementara heeseung merasa kebingungan karena jaeyun menangis, hal yang sangat jarang terjadi kepada kekasihnya.
"Sayang hei.....jaeyun"
Heeseung mencoba menghapus air mata jaeyun yang kini malah terisak semakin menjadi. Jika Sena melihat ini pasti Sena sudah meledeknya habis-habisan, mengingat anak itu sangat julid seperti ibunya.
Tunggu.
Jaeyun mengerjap, bukan kah semalam dirinya tengah tertidur bersama Sena. Jaeyun bangkit dari tidurnya. Mendapati dirinya hanya berdua di ranjang bersama heeseung.
"Sena dimana ka?" Tanya jaeyun
"Sena siapa?"
Jaeyun menatap sekeliling karena tak puas dengan jawaban heeseung.
"Sena" panggil jaeyun namun tak ada sautan
Jaeyun bangkit beranjak dari kasur hendak mencari Sena. Heeseung yang melihat tingkah jaeyun hanya mengikuti jaeyun yang terus memanggil Sena.
Jaeyun yang tak mendapati Sena dimanapun merasa bingung. Apa mungkin anaknya sedang berjalan-jalan bersama Niki.
"Sayang...."
Jaeyun menoleh mendapati heeseung dibelakangnya tengah berdiri sambil menatap dirinya. Jaeyun berjalan mendekati heeseung, meraba tubuh kekasihnya untuk memastikan bahwa orang di depannya bukanlah halusinasi.
"Bagaimana bisa...." Katanya sambil menatap heeseung
"Aku tak mengerti," ucap heeseung sambil mengecup bibir jaeyun yang terbuka, "tapi kita harus segera mandi dan bersiap ke kampus, sayang."
Semuanya terasa begitu cepat bagi jaeyun kini ia tengah berada di mobil miliki heeseung yang tentu saja dengan heeseung menyetir di sampingnya sambil sesekali bersenandung, memang sudah kebiasaan pemuda Lee.
Jaeyun menghela nafas berat lalu melirik ponsel miliknya. Jaeyun berulang kali melihat kalender di ponselnya. Bagaimana bisa dirinya berada di usia enam tahun lebih muda dari usia jaeyun sebenarnya. Apakah jaeyun kembali ke masa lalu atau ini hanya sebuah mimpi panjang saja?
Jaeyun masih mengumpulkan puing-puing kesadarannya sambil matanya melirik kembali heeseung yang masih asik menyetir. Jaeyun ingat betul kalau dirinya dan heeseung menjadi kekasih karena perjodohan orang tuanya namun tak jaeyun sangka heeseung juga mencintainya, kali jaeyun entahlah dulu ia hanya menerima semua afeksi dari heeseung tanpa sempat memastikan perasaannya. Mengingat hal itu air mata jaeyun turun kembali.
Heeseung yang sudah selesai memarkirkan mobil miliknya kaget melihat jaeyun yang kembali menangis saat melihatnya.
"Kamu jadi gampang nangis ya sayang...Ada masalah ya?"
Jaeyun menggeleng
Heeseung menghapus air mata jaeyun, "aku hari ini pulang agak sore soalnya ada beberapa matkul pengganti, kamu pulangnya aku pesenin ojek online aja ya sayang."
Jaeyun menggeleng, "aku nunggu ka heeseung aja."
Heeseung sedikit kaget, tumben sekali jaeyun mau menunggunya biasanya jaeyun akan dengan senang hati pulang sendiri namun heeseung tetap mengangguk mengingat jaeyun sepertinya sedang sensitif hari ini.
"Oke, kamu bisa nunggu dimana aja tapi jangan jauh-jauh dan pastiin ponsel kamu aktif dan ngga abis baterainya."
Jaeyun mengangguk
Saat heeseung hendak keluar dari mobilnya namun jaeyun menahan heeseung dengan menarik lengan baju heeseung.
"Kenapa jaeyun?"
Jaeyun menatap heeseung dengan pandangan memohon, "cium" cicitnya.
Heeseung sedikit kaget, "hah?"
Jaeyun mencebik, "cium lagi....cium ka heeseung, cium!" Tegas jaeyun
Heeseung rasanya ingin pingsan saja mendapati jaeyun yang begitu aneh hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gallery
FanfictionHeejake [GS] Cerita pendek yang karakter utamanya heeseung dan jaeyun, tolong jangan salah lapak karena ini gs Main character : Heejake Sunsun Jaywon Chaemura Start : 28 July 2024