Lovers [4]

246 25 2
                                    

Hari ini hujan datang membuat jaeyun malas belajar, ia hanya ingin tertidur dikamar kostnya, di peluk selimut dengan erat sampai merasakan hangat sampai ke mimpi. Namun sayangnya itu hanya angan-angan saja karena faktanya jaeyun harus tetap belajar di sekolah.


Jaeyun menatap jendela di ruang kelasnya, di luar sudah tidak lagi hujan namun kelasnya tak kunjung didatangi guru. Sepertinya hari ini akan ada jam kosong.


Jaeyun sedikit mengendus, ada aroma kopi di kelasnya. Segelas kopi hangat sangat pas dengan cuaca yang mendung seperti ini.

Jaeyun memperhatikan wajah heeseung yang berseri-seri karena berhasil membuat kopi, kekehan kecil muncul ketika heeseung puas ketika berhasil meminum kopi sachet racikannya memperlihatkan deretan gigi dan mata yang menyipit. Heeseung terlihat seperti anak TK yang berhasil membangun istana pasir.

Jaeyun menggeleng mendapati heeseung dan teman sebangkunya yang tengah bergurau sambil menikmati secangkir kopi. Jungwon yang mengikuti arah pandang jaeyun terkekeh.

"Heeseung ternyata lucu juga ya." Ucap jungwon

Jaeyun mengangguk, "heeseung ngga terlalu nyebelin ternyata."

Jungwon terkekeh, "bucin banget kedengerannya"

"Apaan si jungwon, siapa yang bucin!"

Melihat jaeyun yang merah sampai telinga-telinga membuat jungwon terus-terusan ingin menjahili jaeyun.

"Jaeyun!"

Jaeyun menoleh melihat yeseong, ketua kelasnya sedang berdiri ditengah pintu kelas sambil membawa pembersih lantai, "hari ini jadwal kamu piket kan, ayo bersihkan air didepan kelas. Aku bantu."

Jaeyun dengan malas beranjak dari duduknya dan menghampiri yeseong. Jaeyun tidak protes karena memang ia sering tidak melakukan piket kelas, tidak dimarahi yeseong saja ia sudah sangat bersyukur.

Jaeyun membersihkan lantai didepan kelasnya yang ternyata sangat kotor dengan jejak kaki dari sepatu siapa saja yang melewati kelasnya. Dengan telaten jaeyun membersihkannya sampai bersih.


Jaeyun nyaris selesai, ia merasa tidak terlalu buruk ternyata membersihkan kotoran di luar kelas. Jaeyun merasa menemukan hal yang membuatnya sedikit tidak bosan.

Jaeyun hendak pergi membasuh alat bersih yang ia gunakan namun teriakan heeseung mengalihkan perhatiannya.

"Bangsat yeseong!"

Heeseung terlihat kesal lalu dengan cepat mengejar yeseong yang lebih dulu berlari menghindari heeseung. Jaeyun hanya bergeming melihat lantai yang sudah ia bersihkan kembali kotor karena ulah yeseong dan heeseung.

"Heeseung berhenti!" Sentak jaeyun saat heeseung berlari melewatinya.


Heeseung berhenti, "yeseong duluan," adunya lalu sedikit menunduk untuk menunjuk rambutnya yang sedikit kotor, "dia mukul pake sapu, rambu gue jadi kotor!"


Jaeyun mengangguk, dibersihkan ya rambut kotoran dari rambut heeseung dengan teliti. Jaeyun melihat heeseung yang sesekali mencebik kesal kepada yeseong yang sudah entah kemana.

"Kenapa bisa di pukul yeseong?" Tanya jaeyun lembut.

"Gue cuma mau ke kantin ko, pas jalan tiba-tiba yeseong pukul gue. Ngga jelas si bangsat!" Jelas heeseung

Jaeyun mengangguk, "udah bersih tuh rambutnya, sana ke kantin" ucap jaeyun

Heeseung menggeleng, ini perasaan jaeyun saja atau memang heeseung berubah menjadi menggemaskan.

"Gue mau bantuin Lo ngepel ulang, sorry ya lantai kotor lagi gara-gara gue." Ucap heeseung

"Ngga usah deh, ngga bakal aku pel ulang juga. Cape." Jelas jaeyun, "udah sana ke kantin"

Heeseung mengangguk, "sorry ya sekali lagi."

Jaeyun hanya mengangguk.

"Soal lanjutan makalahnya, Lo ada waktu kapan?" Tanya heeseung

Jaeyun berfikir sejenak, "terserah aja, aku selalu ada waktu kok."


"Kalo besok gimana?" Tanya heeseung

"Hari Minggu ya? Emang kamu ngga ada latihan club?" Tanya jaeyun

"Ada sih tapi biasanya cuma setengah hari. Kita bisa ngerjain makalah dari siang, gimana?" Tawar heeseung

"Oke deh"

Mendengar jawaban jaeyun heeseung tersenyum, "oke, besok aku jemput di kost-an ya. Kita ngerjain makalah di rumah gue aja"




Heeseung berlalu menuju kantin sementara jaeyun bergeming. Jantung jaeyun berdetak hanya karena heeseung tersenyum.

"Kayaknya aku udah gila" gumam jaeyun.

GalleryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang