Lovers [5]

230 23 3
                                    

Jaeyun terduduk canggung diruang keluarga heeseung sedangkan si pemilik rumah masih sibuk membuat minuman untuk jaeyun di dapur. Sambil menunggu heeseung, jaeyun membuka laptop milik heeseung.



Jaeyun tersenyum karena heeseung sudah sedikit mencicil tugas mereka, "bisa diandelin juga ternyata." Gumam jaeyun

Tak lama heeseung datang sambil membawa nampan berisi minuman dan camilan. Heeseung duduk di samping jaeyun yang sedang serius mengetik di laptop miliknya.

"Gue udah lengkapin bagian pembahasannya, tinggal bikin penutup sama daftar isi aja sebenernya tapi kalo Lo ragu boleh aja di cek lagi hasil kerja gue."

Jaeyun menoleh kearah heeseung, "udah aku cek ko, ada typo dikit wajarlah. Ini gue udah mau selesai bikin penutup tinggal daftar isi. Kamu ada tambahan sumber yang perlu di masukin ngga?"


Pembahasan mengenai makalah terus berlanjut sampai akhirnya tuntas sudah tugas yang akan dikumpulkan dua hari lagi. Setelah mengirim file untuk di print ke tukang fotocopy dekat sekolah. Jaeyun menutup laptop heeseung. Pandangannya beralih pada camilan yang heeseung siapkan. Jaeyun langsung berbinar karena ada cheese cake, kue kesukaan jaeyun.

"Aku makan ya" ucap jaeyun sambil melahap cheese cake.

Heeseung yang sedang fokus membereskan peralatan tugas mereka hanya mengangguk. Dilihatnya jaeyun yang asik menggoyangkan kepalanya ke kanan dan kiri.

"Enak?" Tanya heeseung

Jaeyun mengangguk antusias, "banget, kamu beli dimana?"

"Ngga beli, mamaku dikasih sama saudara"

Jaeyun hanya mengangguk mendapati jawaban heeseung. Heeseung menatap jaeyun yang terlihat sangat menikmati cheese cake, heeseung tanpa sadar merapikan rambut jaeyun yang memang sudah tidak menentu karena terbawa angin dan sesekali jaeyun garuk saat sedang berfikir.

Jaeyun kaget heeseung tiba-tiba merapikan rambutnya langsung tersedak. Tidak bisa, heeseung terlalu dekat. Heeseung yang melihat jaeyun tersedak merespon cepat dengan mengambilkan air minum.

"Hati-hati jaeyun, cheesecake nya ngga ada yang mau ngambil" ucap heeseung

Sial. Jaeyun merasakan jantungnya berdegup kencang saat heeseung berbicara dengan lembut dan apa-apaan tatapan matanya itu. Jaeyun bergeming.

Bahkan saat heeseung mulai mengelap ujung bibirnya menggunakan tisu jaeyun tetap terdiam, dunia seakan bergerak begitu lambat namun jantung jaeyun berpacu begitu cepat.

Heeseung melihat muka jaeyun yang memerah sampai telinga hanya tersenyum. Entah sejak kapan heeseung mendapati jaeyun sangat menggemaskan dan juga manis. Heeseung menjauhkan tangannya usahi mengelap ujung bibir jaeyun, membersihkan sisa cheesecake.

Entah mengapa mata heeseung fokus kepada bibir tebal jaeyun yang sedikit menggoda, rasanya heeseung belum pernah melihat warna bibir secantik milik jaeyun. Heeseung sedikit penasaran dengan rasanya, heeseung hendak menjauh namun matanya kini terkunci dengan mata milik jaeyun. Mata yang indah, sama seperti saat pertama kali heeseung melihatnya semester lalu.

Keduanya saling menatap sampai tak sadar keduanya saling mendekat. Rasa menggelitik diperut keduanya membuat andrenalin ikut terpacu.

Heeseung tak sabar, dengan cepat menempelkan bibir keduanya. Tidak ada pergerakan, heeseung hanya diam sementara jaeyun masih memproses semuanya.

Gila. Rasanya heeseung menggila begitu merasakan manis bibir jaeyun namun dirinya harus memastikan sesuatu. Heeseung menjauhkan wajahnya, menatap jaeyun yang masih terkejut karena tiba-tiba heeseung menciumnya.

"Jaeyun, gue...."

Jaeyun lekas menarik tengkuk heeseung untuk kembali berciuman. Jaeyun ingin kembali merasakan manis bibir heeseung dengan serampangan jaeyun mencoba menggerakkan bibirnya. Ia ingin lebih dalam merasakan manisnya bibir heeseung.

Tangan heeseung mulai merengkuh pinggang jaeyun, merapatkan tubuh mereka selagi menambah dalam ciumannya. Heeseung dibuat pening karena manisnya bibir jaeyun. Heeseung ingin tau apakah semakin dalam ia mencium jaeyun, rasanya akan semakin manis?
























Jaeyun berjalan memasuki sekolahnya dengan salah tingkah. Jaeyun kini tidak lagi membantah jika dirinya memang menyukai heeseung. Jaeyun merasa sangat senang dan malu di waktu bersamaan. Setelah kejadian ciuman kemarin jaeyun dan heeseung sempat mengalami kecanggungan kecil namun tetap saja jaeyun bisa menangkap kalau heeseung juga salah tingkah. Bukankah berarti heeseung juga menyukainya?

"Jaeyun!"

Jaeyun baru saja memasuki kelas namun ia melihat tempat duduk miliknya dan jungwon ramai dikerubungi oleh 4 orang termasuk jungwon.

"Kenapa jungwon?"

Jungwon, yang tadi memanggil jaeyun hanya tersenyum dan mengangkat kotak makan tinggi-tinggi ditangannya, begitupun tiga orang teman kelas jaeyun.

"Ayo kita makan bento di taman sekolah!" Ajak jungwon

Sial. Jaeyun lupa kalau hari ini ia harus membawa bento agar bisa dimakan bersama teman-temannya karena hari ini akan ada festival sekolah yang membuat kelas mereka kosong sampai jam pulang.

Belum sempat jaeyun menjelaskan tangannya sudah ditarik teman-temannya menuju taman sekolah yang memang sering dijadikan tempat nongkrong siswa dan siswi.

Lorong yang ramai membuat jaeyun dan kawan-kawannya harus berjalan satu persatu agar tidak saling menabrak.


"Oh hai heeseung!"

Jaeyun mendengar temannya yang paling depan menyapa heeseung, "mau ikut makan bento?" Tanya jungwon dibarisan kedua.

Heeseung hanya menggeleng namun teman-teman jaeyun tetap memamerkan bento milik mereka sambil berjalan melewati heeseung. Jaeyun bingung karena ia tidak membawa bento jadi yang ia lakukan hanya tersenyum.

"Pagi heeseung, kalo kamu mau gabung ayo."

Padahal hanya berbasa basi namun entah mengapa jaeyun merasa sangat malu. Terlebih heeseung hanya diam saat ia mengatakannya.

"Jaeyun bodoh! Harusnya kamu diam saja" sesal jaeyun dalam hati.

GalleryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang