Beberapa bulan telah berlalu, Erica menjalani kehidupanya seperti biasa namun ada beban di hati nya yang terus mengusik setiap waktunya. Kini Ethan tak pernah terlihat lagi.
Erica juga belum sepenuhnya bisa melupakan sepasang mata biru gelap yang pernah menatapnya. Namun, seiring waktu, ia mulai merasa pasrah. Selama beberapa bulan terakhir, ia tidak pernah bertemu Ethan lagi, dan pikirannya mulai meyakini bahwa mungkin Ethan memang tidak memiliki ketertarikan seperti yang pernah kedua teman nya itu percayai. Lagipula, mana mungkin sesuatu seperti itu bisa terjadi? Kedua temannya itu pun seolah sudah paham dengan kondisi yang terjadi, mereka berdua tidak pernah membahas apalagi menyinggung sedikit pun tentang pria itu. Kini mereka yang merasa bersalah karena sudah sebegitu yakinnya merasa perlakuan Ethan kepada Erica adalah bentuk dari perlakuan yang istimewa. Olivia berpikir, Ethan hanyalah seorang Womanizer pada umumnya di kota ini.
Pada suatu malam, saat Erica hampir sampai di Flat-nya. Setelah turun dari kereta Metro, ia merasa seperti ada seseorang yang membuntutinya. Meski ia menoleh beberapa kali dan tidak melihat siapa pun, perasaan tidak nyaman tetap menghantuinya. Daerah sekitar flat-nya memang tidak terlalu aman di malam hari, tetapi itu satu-satunya properti yang mampu ia sewa dan cukup dekat dengan stasiun metro. Ia berusaha mengabaikan pikiran buruknya dan mempercepat langkah kaki.
Jantungnya berdebar kencang setiap kali ia mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Ketika langkah itu tiba-tiba berhenti, ia merasa sedikit lega dan kembali berjalan dengan lebih santai. Namun, ketenangannya hanya bertahan sebentar. Tanpa diduga, seseorang tiba-tiba mencengkeram tangannya dengan kuat dan menariknya ke dalam lorong sempit dan gelap di antara dua bangunan. Erica merasa putus asa dan pasrah, seolah semua yang terjadi malam ini telah menuntunnya ke momen ini.
Seorang pria dengan masker kain hitam menutupi wajahnya dan sarung tangan kain menutupi tangannya, tiba-tiba muncul dari kegelapan lorong. Dengan satu tangan, pria itu menekan mulut Erica, sementara tangan lainnya memegang pisau yang ujungnya diletakkan di dagu Erica. Tubuh Erica bergetar hebat, keringat dingin mengalir di dahinya, dan air mata mulai mengalir di pipinya. Ketakutan yang mendalam membuatnya hampir tidak bisa bergerak. "Serahkan semua barangmu, atau..." suara pria itu serak dan penuh ancaman, dagunya diangkat dengan ujung pisau runcing.
Dengan jarak wajah yang begitu dekat, Erica bisa mencium bau alkohol yang menyengat dari napas pria itu, membuatnya merasa mual. "Atau kau mati ditanganku," lanjut pria itu, matanya penuh kebencian dan kemarahan.
Erica menatap pria itu dengan penuh ketakutan, mulutnya tercekat. la menutup matanya rapat-rapat, berharap ada pertolongan yang datang entah dari mana.
Tangannya semakin menggenggam erat tas nya, berusaha melindungi barang-barangnya yang berharga. "Sekarang serahkan semuanya, atau aku tidak akan ragu untuk melakukannya," pria itu mendesak dengan suara yang tegas dan mengancam.
Belum sempat pria itu menghabiskan kalimatnya, tiba-tiba terdengar suara hantaman keras yang membuat pria itu terhuyung mundur. Pisau yang sebelumnya mengancam dagu Erica terjatuh ke tanah dengan bunyi berderak. Erica membuka matanya perlahan.
Dan saat Erica membuka matanya alangkah terkejutnya saat ia melihat pemandangan mengerikan didepanya sekarang.
Tubuh pria itu kini terkapar di tanah, dan di atasnya, seorang pria dengan hoodie hitam melayangkan tinju bertubi-tubi ke wajahnya tanpa henti.
Setiap pukulan yang dilayangkan mengeluarkan suara berderak dan membuat pria itu mengerang kesakitan, akhirnya membuatnya tak berdaya. Erica, masih tergetar ketakutan dan shock, akhirnya mengenali sosok di balik hoodie hitam itu.
Dengan suara bergetar, ia berteriak, "Ethan!"
Ethan tidak menghiraukannya. Fokusnya sepenuhnya tertuju pada pria yang terkapar di bawahnya, tinju-tinju yang dilayangkan dengan penuh kemarahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Falling For You
RomanceTentang pertemuan, kehilangan, dan kembali. Seorang Businesman sukses asal Italia bernama Ethan Romano menjalani kehidupanya di kota besar New York. Suatu hari sebuah insiden dialaminya yang membuat ia bertemu dengan seorang wanita cantik bernama E...