Ethan dan Erica berjalan masuk sebuah gedung orkestra yang megah, kehangatan dari dalam gedung menyambut mereka. Suara langkah kaki para tamu yang berpakaian rapi terdengar samar-samar di atas lantai yang licin. Suasana begitu megah namun tenang, seolah dunia di luar gedung ini tak ada artinya. Dibalik genggaman tangan Ethan, Erica berjalan dengan penuh percaya diri disampingnya.
"Tempat ini luar biasa," bisik Erica, matanya terpana oleh interior klasik yang menawan. "Terima kasih sudah mengajakku ke sini."
Ethan tersenyum, menatap Erica sejenak sebelum berkata, "Aku tahu kau akan menyukai tempat ini. Dan malam ini akan istimewa, semoga kau suka dengan pertunjukkanya nanti."
Mereka dipandu menuju tempat duduk mereka di barisan depan, tepat di tengah aula utama. Di sekeliling mereka, para tamu sudah mulai mengisi kursi, semuanya menunggu pertunjukan dimulai.
Tak lama, lampu di dalam ruangan mulai redup, dan panggung besar di depan mereka diterangi oleh cahaya lembut. Musisi-musisi orkestra mulai muncul bersamaan, mengambil posisi mereka masing-masing, sementara suara percakapan di antara penonton mulai mereda. Ketenangan menyelimuti seluruh ruangan ketika konduktor melangkah ke tengah panggung, memberikan salam hormat kepada penonton sebelum mengangkat baton-nya.
Dan kemudian, alunan musik mulai terdengar—lembut, penuh emosi, mengisi setiap sudut ruangan dengan harmoni yang indah. Erica memejamkan matanya sejenak, membiarkan dirinya tenggelam dalam keindahan suara biola yang melankolis, disusul oleh dentingan piano yang halus. Ia merasakan telinganya begitu di manjakan dengan alunan yang klasik dan indah itu.
Erica, yang duduk di sebelahnya, sesekali melirik ke arah Ethan, memperhatikan bagaimana dia juga sepenuhnya sudah terbawa oleh musik.
Di tengah-tengah pertunjukan, Erica merasakan tangan Ethan menyentuh lembut punggung tangannya, membuatnya menoleh. Ethan hanya mengangkat satu sudut bibirnya dengan tatapan yang masih lurus kearah panggung. Dari balik tatapanya yang berbinar, Erica merasakan hati nya yang mulai menghangat. Ia sangat menyukai gestur tiba-tiba seperti ini dari Ethan—yang lembut, romantis dan tidak terduga. Membuatnya seakan lupa perdebatan kecil mereka tadi pagi.
Semakin lama semakin dirinya terbawa dengan pertunjukan musik yang indah di hadapanya itu sampai tiba-tiba sesuatu mendadak mengusik mereka ketika getaran ponsel Ethan terdengar dari balik saku celana nya. Awalnya Ethan terlihat tampak ragu, seolah tak ingin merusak momen berharga ini, tetapi setelah sekilas melihat layar ponselnya, ekspresinya berubah. Wajahnya yang semula tenang dan penuh kelembutan kini menunjukkan ketegangan.
"Ethan?" bisik Erica pelan, menyadari perubahan itu.
Ethan menoleh padanya, dengan tatapan yang penuh penyesalan. "Maafkan aku, Erica. Ini dari John, dan sepertinya penting. Aku harus segera menjawab panggilan ini," ucapnya setengah berbisik, suaranya terdengar berat. Ia menunduk, menatap wajah Erica sejenak, mencoba mencari pemahaman dari matanya.
Erica, meski merasa terganggu oleh situasi yang tiba-tiba, hanya bisa mengangguk pelan. "Tidak apa-apa," jawabnya, walau dalam hati ada perasaan mengganjal. Ia tahu John adalah asisten pribadi Ethan, tetapi mengapa panggilan itu harus datang di saat seperti ini? Dan lebih dari itu, ada sesuatu dalam cara Ethan melihat ponselnya yang membuat Erica merasa tidak nyaman. Seolah ada sesuatu yang lebih dari sekadar urusan biasa.
Ia menatap Erica sejenak sebelum meninggalkan kursinya, menghilang di antara deretan bangku dan berjalan keluar dari aula.
Kini Erica duduk sendirian, mencoba kembali fokus pada pertunjukan musik yang masih berlanjut dengan indah. Namun, pikirannya tak lagi bisa mengikuti melodi yang sebelumnya membawanya terhanyut. Bayangan Ethan yang keluar dengan ekspresi berbeda itu terus berputar di kepalanya. 'John, lagi-lagi John,' pikirnya. Apakah ini hanya panggilan bisnis seperti biasanya? Atau ada hal lain yang lebih serius?
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Falling For You
عاطفيةTentang pertemuan, kehilangan, dan kembali. Seorang Businesman sukses asal Italia bernama Ethan Romano menjalani kehidupanya di kota besar New York. Suatu hari sebuah insiden dialaminya yang membuat ia bertemu dengan seorang wanita cantik bernama E...