Chapter Thirteen.

182 44 152
                                    

Assalamu'alaikum Raffasya update!!

Aku minta vote nya yaww. Soalnya vote sama readers beda jauh. Jadi sedii.

Bacanya hati hati, ga usah ngebut.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Happy Reading.

▪︎
▪︎
▪︎

1 minggu sudah Annayya di pesantren ini.

Akhir akhir ini juga ia kebanyakan melamun, entah memikirkan apa. Rasa rindu, rasa kesal, dan rasa tak nyaman menjadi satu. Bukan hanya itu, tapi rasa kagum terhadap gus Fasya juga. Sebenarnya Annayya masih bimbang, ini rasa kagum atau rasa cinta? Pasalnya, setiap kali Annayya mendengar gus Fasya akan dijodohkan, hatinya terasa sakit. Seperti tidak ikhlas, tidak rela, gus Fasya dimiliki wanita lain.

Padahal kamu orang yang akan dijodohkan sama gus Fasya Nay, Nay.

Annayya rindu keluarga kecilnya. Ia sangat merindukannya. Tapi apa boleh buat? Kalo dari dulu di perbolehkan pegang hp, mungkin Annayya sudah menelepon salah satu keluarganya.

"Kita usahain apa?" Tanya Salsa antusias.

"Kita usahain mas mas yang nama depannya Muhammad" balas Annayya tersenyum senang.

"Aku juga mau kali mas mas yang nama depannya Muhammad. Kalian mah enak. Mana Ulwan sama gus Fasya saudara angkat lagi" ucap Nadia mengerutkan bibirnya.

"Bentar, Ulwan? Sa kamu suka sama Ulwan? Loh, bukannua Ulwan juga suka sama kamu ya?" Tanya Dena. "Kalian pacaran kan?" Lanjutnya.

"Astaghfirullah Na. Aku ga mungkin pacaran sama Ulwan. Ga mau aku. Aku cuma suka sama Ulwan, ya, Ulwan juga suka sama aku. Intinya sama sama suka gitu lah, tapi aku ga pacaran. Dan Ulwan juga ngejauhin aku sekarang. Dia bilang, dia mau mantesin diri dulu. Ya gatau deh, dia ngomongnya ga jelas"

Annayya jadi mengingat perbincangan mereka 2 hari lalu. Apa dia sudah jatuh cinta dengan gus itu?

Pukul 16 : 00. Annayya dan teman temannya baru saja menyelesaikan sholat ashar. Kini mereka sudah berada di kamar.

Beberapa menit kemudian.

Tok tokk tokk..

Terdengar seseorang mengetuk pintu. Nadia pun bergegas mengahampiri siapa orang di balik itu. Sesampainya disana, Nadia di kagetkan dengan kehadiran Nayyira istri sah dari gus Dhika.

"Eh Ning Ira.. ada perlu apa kesini ning?" Tanya Nadia melemparkan senyumnya.

"Saya cari Annayya. Annayya nya ada?" Balas Nayyira yang juga tersenyum.

"Ada ada. Mau masuk dulu ning?" Tawar Nadia ramah.

"Ah, nggak. Saya nunggu disini aja" balas Nayyira.

"Ya sudah, sebentar ya ning. Saya panggil dulu" Nayyira mengangguk sebagai jawaban. Usai mengucapkan itu Nadia kembali masuk ke dalam, dan pintunya tidak di tutup, karena tidak enak dengan ning Ira.

RAFFASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang