Chapter 2

44 7 2
                                    

Warning!!!

Cerita fiktif belaka

Boyslove

Pairing : Ushijima Wakatoshi x Iwazumi Hajime

.

.

.

"Hallo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hallo.. Wakatoshi! Kenapa kau tidak mengumumkan class mu!"

"Sudahlah kakek, itu tidak penting!"

"Wakatos-... "

"Cukup! Aku sudah memenuhi keinginan mu untuk meninggalkan mimpi ku kakek!"

"Tolong Berikan aku ruang sebentar"

"....... "

Tutt

Tutt

Suara lemparan dari sudut kamar yang remang terdengar jelas, suasana menjadi lebih sunyi dan dingin. Hanya terdengar suara dentingan jarum jam yang terus berputar hingga beberapa menit kemudian suara itu hilang seketika.

"Ughh!!!" Deheman kesakitan terdengar dari pria yang hanya berbaring sembarang di tempat tidurnya dengan lengan yang menutupi matanya.

"Kekuatan sialan!" Gumamnya dengan urat nadi yang terus terlihat dilehernya seolah menahan sesuatu yang sangat menyakitkan.

.

.

"Baik tuan" Suara Ken yang berada tepat di ruang tamu setelah menerima panggilan dari tuan besarnya untuk memperhatikan cucunya.

Ken berjalan mendekati pintu hitam yang besar berhubungan langsung dengan kamar Ushijima yang tidak lain cucu dari tuan nya. Terlihat jelas dimata ken bagaimana pintu itu sedikit demi sedikit membeku yang menandakan tuan mudanya sedang dalam fase kebangkitan total.

"Apa aku perlu memanggil guide?" Gumamnya dalam hati.

Ken bisa mendengar suara geraman kesakitan dari balik pintu membuat nya merasa cemas seketika, karena dirinya bukan esper ataupun guide jadi pengetahuan nya tentang permasalahan kebangkitan esper sangat minim.

Mendengar geraman kesakitan semakin keras membuat ken cemas seketika dengan cepat dia mengetuk pintu yang bisa dirasakan tangannya sangat dingin dan keras.

"Tuan, apa anda membutuhkan seorang guide? Saya bisa membawa mereka" Ucap Ken cemas tetapi beberapa menit tidak ada jawaban membuatnya khawatir seketika

"Tuan?"

"Tidak perlu" Nada suara yang rendah dan datar membuat ken merinding seketika.

"Tapi tuan and--.... " Ucapan ken terputus saat suara rendah itu kembali bersuara

Esper Class STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang