14

840 94 10
                                    

Hari Kamis telah tiba, ini saatnya Haruto pergi ke ruang klubnya untuk mengurus pendaftarannya. Hyunsuk telah menghubunginya dan memintanya untuk datang pada pukul lima sore, ia jadi harus menunggu selama beberapa saat setelah jam pulang sekolah. Untungnya Junghwan sebelumnya bersedia menemaninya di perpustakaan.

Pemuda Watanabe itu berjalan santai menuju ruangan rap, pandangannya lurus ke depan menghiraukan beberapa pasang mata yang sejak tadi tertuju padanya entah dengan tujuan apa.

Begitu dirinya sampai, ia segera membuka pintu dan masuk begitu saja.

"Permisi--" sapaannya terpotong kala ia menghirup aroma menyengat dari dalam ruangan tersebut, "what the.. apa-apaan ini?" umpatnya.

Haruto menutup hidungnya dan berniat pergi untuk segera menjauh dari tempat itu sebelum sayangnya--


Cklek!


Pintu tiba-tiba saja dikunci dari luar dan ia terjebak di dalam.

Haruto panik begitu menyadari seseorang dengan sengaja menguncinya dalam ruangan klub, bersama aroma feromon omega yang begitu menyengat memasuki indra penciumannya. Ia menutup hidungnya berusaha untuk menghiraukan aroma tersebut. Namun setiap kali dirinya mengambil nafas, oksigen tak dapat diraupnya, melainkan feromon manis yang mengundang hawa nafsu semua alpha untuk segera menerkamnya.

Dan sebagai alpha dengan kasta tertinggi, Haruto harus berusaha menahan dirinya untuk tak melakukan hal-hal semacam itu pada siapapun yang tengah berada di sini sekarang.

"Ssshh.. alpha.." terdengar suara halus dari sana. Begitu Haruto menoleh, ada seorang omega yang tengah terkulai lemas di atas sofa. Tubuhnya diselimuti peluh dan tatapannya begitu sayu, terutama begitu ia mendapati Haruto berada pada ruangan yang sama dengannya.

Rupanya ia adalah Asahi, omega yang dijadikan percobaan oleh Junkyu untuk menjebak Haruto, dan ia tengah dalam masa heat.

Haruto mengerti sekarang. Alasan Junkyu tiba-tiba menanyakan perihal klub rap padanya, alasan Hyunsuk tiba-tiba menyuruhnya datang pada hari yang tak biasa mereka gunakan untuk latihan. Semuanya telah direncanakan untuk menjebak dirinya, untuk memaksanya menyerang seseorang.

Kim Junkyu sialan, batin Haruto kesal.

"Lo siapa?" Haruto semakin panik begitu sang omega berusaha untuk bangkit dari posisinya. Tidak bisa, ia tidak boleh berdekatan dengan pemuda tersebut apalagi keduanya tak mengenal satu sama lain. Dan lagi mereka tengah berada di area sekolah.

"Alpha.. tolong.." gumam Asahi. Ia tak dapat berpikir jernih tentu saja, terutama dalam masa heat seperti ini. Apalagi hari ini merupakan puncaknya. Tak peduli alpha jenis apa yang ditemuinya, omega yang berada dalam fase ini hanya ingin mendapatkan kepuasan.

"Ck, brengsek," Haruto berjalan mundur begitu Asahi berusaha mendekatinya. "Tolong menjauh dari gue," ucapnya perlahan, masih setia menutup hidungnya agar tak terpancing. Ia mencoba untuk kembali membuka pintu sebelum kemudian memilih untuk mendobraknya secara paksa, berharap hal tersebut akan berhasil.


Bruk! Bruk!


Sia-sia saja. Pintu ruangan tersebut terbuat dari kayu jati dan cukup tebal. Mustahil baginya untuk dapat membuka pintu itu dengan dobrakan semata, yang ada hanya tubuhnya akan memar karena memaksakan diri.

"Gabisa. Gue gabisa. Gue harus keluar dari sini," Haruto berusaha untuk memikirkan jalan lain selain dengan membuka pintu tersebut secara paksa.

"Kim Junkyu brengsek. Gue bakal bikin lo nyesel," umpatnya.

ENIGMA [Harukyu ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang