Selamat membaca!
Maaf apabila ada kesalahan kata atau kalimat yang menyinggung. Mohon tolong di koreksi.
🪷
Nohan masih tak habis pikir.
Pria itu melangkah dengan cepat memasuki mobil miliknya, ia menghempaskan roti yang baru saja di beli barusan ke jok penumpang samping dengan kasar, ia membuka belitan dasi yang terasa amat sangat mencekiknya saat ini.
Diraihnya ponsel yang terdapat pada saku setelan yang ia kenakan, mengabaikan Edgar, dimana lelaki itu terlihat begitu kebingungan namun tak berani membuka suara sedikit pun. Ia mengode supir pribadi kantor di sampingnya untuk menjalankan mesin mobil menuju tempat tujuan mereka.
Sementara Nohan sibuk membuka ruang pesannya dengan Trika, mencari dokumen dari riwayat media yang di kirimkan oleh sang mami kemarin.
Rahang pria itu mengatup begitu kencang, netranya menatap lamat pada portrait sosok perempuan yang terlihat amat sangat berbeda dengan yang ia temui kemarin, dan barusan.
Dia telah di tipu, Nohan tersenyum sinis, ia menaruh kembali ponsel miliknya, lalu menoleh kepada Edgar.
"Kita pulang."
"Ya pak?"
"Kita pulang ke rumah saya."
"Tapi-"
"Saya paling gak suka di bantah Edgar, jangan buat saya ulang perkataan saya lagi," Ia berdesis geram, nada bicaranya begitu tegas dari yang biasa Edgar dengar, lelaki itu pun tak memiliki pilihan lain, dengan segera ia memberikan arahan kepada sang supir untuk memutar tujuan mereka yang awalnya hendak ke kantor, menuju kediaman atasannya tersebut.
Edgar sedikit melirik kaca spion tengah, mengamati tingkah laku dari Nohan yang justru berdiam diri mematutkan netranya pada kaca jendela mobil, menampakkan begitu padatnya kendaraan di malam hari ini.
Nohan, sosok itu tentu saja merasa tersinggung bukan main, ia di tipu dan ini adalah pertama kalinya ia di perlakukan seperti itu, Nohan akui dia salah karena tak memberikan perhatian lebih pada informasi mengenai para teman kencannya sebelum ini, tapi tetap saja, jika ia ingin, maka dirinya pun bisa memperpanjang masalah dengan keluarga Djajakusuma saat ini juga.
Pria itu menarik nafas panjang, mencoba untuk meredam emosinya, hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan ia tak menyukai para perempuan dengan marga besarnya yang begitu mereka banggakan.
Menyewa seseorang untuk kencan buta? Itu benar-benar sebuah penghinaan terhadap keluarga Koesoemadinadja. Apakah ia seburuk itu, sampai perempuan bernama Claudia tersebut harus menyewa seorang perempuan lain untuk menggantikan dirinya selama kencan berlangsung?
Jemari besarnya bergerak mengusap bibir kering itu kasar, sialan, padahal dia sudah sedikit menurunkan egonya, mencoba menerima sosok yang di sodorkan oleh sang mami untuk pertama kali di dalam hidupnya.
Namun semuanya malah jadi seperti ini, Nohan kembali menghela nafas panjang, dan itu berhasil membuat Edgar kebingungan setengah mati, entah apa yang menganggu pikiran dari sosok yang terkenal amat begitu baik hati di hadapan publik itu sampai tak terhitung berapa kali ia mengeluarkan helaan yang cukup panjang.
Tuhan pun tak menyukai selera Aratrika Tedja sepertinya. Nohan menyandarkan kepalanya pada kaca jendela mobil. Tidak ada yang lancar di dalam kehidupan percintaan pria itu, sebenarnya ia bisa saja memaksakan kehendak untuk menikahi perempuan yang dia mau, tapi Nohan adalah anak yang patuh, dia masih memiliki rasa hormat kepada orang tuanya, pun tekanan yang harus ia terima sebagai cucu tertua membuat Nohan tak memiliki pilihan lain , ia harus selalu menjadi contoh yang baik untuk adik-adiknya. Menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adored You
RomanceI wish that I knew... What makes you think I'm so special? // Adored You // 26 Juli 2024 // Konten Bacaan Dewasa [18-21] // oleh Ribi Asmaraloka. ========== A Romance Drama. From Trope ; Arranged Marriage & Forced Marriage. Koesoemadinadja #3 =====...