Selamat membaca!
🪷
Satu cangkir kopi dengan asap yang mengepul panas itu di taruh secara buru-buru pada meja toko roti milik Ishika. Abil yang sedari tadi hanya berdiam menatap kosong jalan raya senggang itu langsung menoleh pada satu-satunya teman baik yang ia miliki.
"Gue ambilin pastry yang manis-manis ya? Atau mau roti aja?" Abil menggeleng menolak tawaran dari Ishika, di raihnya cangkir kopi tersebut untuk ia aduk bosan.
"Maaf ganggu waktu kamu."
"Apalah? Orang lagi sepi kok-"
"Mbak Shika! Ini roti kacang merahnya udah abis ya? Sama kue mentega keju ada yang nyariin!" Teriakan nyaring dari salah seorang pegawai toko menggema nyaring.
"Ya cek dulu ke dapur, gak liat apa gue ada tamu?!" Ishika melotot garang.
"Masuk aja, lagian aku punya banyak waktu kok," Abil berujar sembari memamerkan senyuman lembutnya.
"Gak apa-ap-"
"Mbak Shika, ini adonannya mau langsung ku panggang atau nunggu dulu? Soalnya udah ngembang banget," Satu teriakan lagi terdengar hampir ke seluruh penjuru toko, bahkan para pengunjung dapat mendengarkan itu dengan amat jelas.
"Anjirlah," Ishika mendesis pelan, "bentar yah, nanti gue balik kok, lo kalau mau apa-apa langsung ambil aja oke? Yang manis-manis!"
Katanya makanan manis dapat memperbaiki suasana hati seseorang, Abil menatap punggung milik Ishika yang telah melangkah terburu-buru menuju dapur toko, ia pun kembali mengalihkan pandangannya pada jalan di balik jendela kaca toko.
Sudah puluhan atau bahkan ratusan kendaraan yang di tangkap oleh netranya berlalu-lalang, perempuan itu nampak merenungkan sesuatu, banyak hal yang memenuhi pikirannya, sampai-sampai dia tak tau harus memulai dari mana.
Pernikahan, permasalahan galeri, dan permasalahan keluarganya. Semuanya amat sangat rumit, jika dapat berbicara, mungkin otak di kepalanya akan berteriak meminta pertolongan.
Abil memejamkan matanya erat, berusaha untuk menghapus segala pening yang ada. Sampai dia tak merasakan bahwa dirinya telah terjatuh pada alam mimpi.
Dia terlihat begitu lelah.
Detik demi detik, menit demi menit, dan sekarang telah terhitung mungkin tiga jam lamanya, sampai Ishika kembali ke hadapan si cantik yang tengah terlelap begitu nyenyak. Sesungguhnya ia sudah beberapa kali memeriksa kegiatan apa yang di lakukan oleh Abil, dan begitu tau bahwa perempuan itu tertidur begitu nyenyak, ia pun tak dapat berbuat banyak selain menyelimuti Abil menggunakan jaket rajut miliknya.
Sudah pukul lima sore, jam pulang kantor dimana biasanya banyak pegawai yang berdatangan setelah kesibukan mereka untuk memakan roti atau hanya untuk membawanya pulang karena terlalu lelah untuk membuat makan malam.
Suasana begitu riuh hingga tidur Abil terasa sedikit terganggu, perlahan obsidian cokelat muda itu terbuka, mengerjab kecil, lalu menatap sekelilingnya yang sudah sangat ramai. Abil tersentak malu, dia- tidur berapa lama?
"Udah bangun?" Abil mendongak pada Ishika yang membawa dua cangkir kopi baru, yang salah satunya ia taruh di hadapan Abil.
"Aku tidurnya kelamaan ya?" Ia meringis pelan.
"Gak apa-apa. Lagian gak ada yang merhatiin juga karna lo di pojok," Ishika berujar santai sembari menyesap kopi miliknya, tatapan cantik itu Ia bawa menyusuri banyaknya pelanggan baru yang berdatangan melewati pintu masuk toko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adored You
RomanceI wish that I knew... What makes you think I'm so special? // Adored You // 26 Juli 2024 // Konten Bacaan Dewasa [18-21] // oleh Ribi Asmaraloka. ========== A Romance Drama. From Trope ; Arranged Marriage & Forced Marriage. Koesoemadinadja #3 =====...