Adored You

10

Selamat membaca.

Mohon maaf apabila ada kesalahan kalimaat dan perkataan yang menyinggung.

🪷

Kedua mempelai nampak sangat tidak bahagia, dan siapapun yang melihat itu pasti akan menyadarinya sejak awal. Apalagi si mempelai wanita yang terlihat begitu masam saat ini.

"Ini dia alasan gue gak mau menikah untuk bisnis," Itu Kayan, pria tersebut meneguk alkohol miliknya dengan netra yang masih terpaku kepada sepasang suami istri baru, Jeremiah dan istrinya.

"Tergantung sih. Buktinya Khai baik-baik aja tuh setelah menikah," Sanggah Adrien.

"Gue gak sebaik Khai," Adrien mengangguk setuju.

"Lo sama aja bobroknya sama adiknya Nohan," Sementara yang di sebutkan hanya fokus pada makanan miliknya, "gue pikir resepsinya bakalan di adain di Singapure, kebanyakan keluarga Halim di sana kan ya?"

"Kalo resepsinya di sana gue gak bakalan datang. Ini aja gue udah curi-curi waktu karna jadwal gue padat banget," Nohan berujar setelah pria itu menghabiskan makanannya. Ia meraih serbet yang tersedia di atas meja kemudian mengusap bibir tipisnya yang berminyak.

"Tangkap!" Empat orang pria dewasa di meja tersebut langsung mendongak ke sumber suara, dimana sebuket bunga Anyelir di lemparkan ke arah mereka, atau lebih tepatnya Nohan.

Dengan sigap pria itu menangkap bunga tersebut sebelum berceceran jatuh ke atas lantai.

"Lo gila?!" Nohan melotot marah kepada Jeremiah yang dengan santainya mendudukkan diri pada kursi kosong di antara mereka.

"Biar cepet kawin," Ia berujar santai.

"Anjir," Kayan tertawa pelan.

"Bukannya itu buat di lempar pengantin lo?" Vincent bertanya bingung.

"Gak ada acara lempar bunga."

"Mana bisa gitu?!" Kayan hendak memberikan protes, namun Adrien lebih dulu menutup mulutnya.

"Kalo gitu napa gak lempar ke gue? Pilih kasih amat lo," Sinisnya.

"Lo udah dua kali cerai tahun lalu, seenggaknya biarin reputasi lo balik lagi susah amat kah? Lagian Nohan yang paling tua, kasian-"

"Ini gue gak di anggap?" Vincent menyela, ia sedikit tersinggung karena kenyataannya ia lah yang paling tua umurnya di antara mereka.

"Lo keliatan gak bakalan menikah."

"Sialan," Jeremiah menggidikkan bahunya tak peduli, ia meraih satu gelas anggur putih dari seorang pelayan hotel yang lewat.

"Wahh... Berarti ntar malam bakalan jadi malam pertama lo ya Jer?" Kayan mengeluarkan kalimat tengilnya. Ia menyengir begitu lebar saat ini.

"Malam pertama? Jer, Jer! Mau gue ajarin gak?-"

"Mau ajarin apa lo? Cara buat pisah ranjang sejak malam pertama?" Vincent nampak meremehkan Adrien saat ini.

"Kalo gak di acara nikahan udah gue hantam lo sumpah," Adrien benar-benar sudah muak di jadikan bulan-bulanan, akhirnya ia memilih untuk tak mengeluarkan suara lagi.

"Hayoloh ngambek~"

"Bocah amat," Nohan menatap tajam mereka satu persatu, ia lalu menelisik kepada sang bintang utama hari ini, "selamat atas pernikahan lo Jer."

Jeremiah yang mendengar itu hanya mengangguk.

"Semoga cepat nyusul," Kalimat itu di balas kekehan oleh Nohan.