•31

538 71 9
                                    

Malam harinya, semuanya sudah berkumpul, mami sebenarnya menyuruh asa dan juga pharita untuk pulang, kasihan rora dan chiquita dia pasti akan sulit tiduran di rumah sakit

"Bentar mii, masih mau di sini" Ucap chiquita merengek

"Iya mii, nanti pulang kok, tapi masih mau di sini" Ucap rora

"Yaudah okei okei" Ucap mami

Tit tit

Tiba-tiba saja alat monitor detak jantung ahyeon berbunyi, mereka langsung menoleh, keringat bercucuran dan ahyeon gelisah

"Heh, ahyeon" Kaget mereka dan mendekati ahyeon

"Yeon Yeon" Ruka menepuk-nepuk pelan pipi ahyeon

"Panggilin dokter kak" Ucap mami pada pharita

Tapi asa langsung menepuk tangan ahyeon, dan ahyeon langsung membuka matanya

"Huft" Ahyeon menenangkan diri dan mengatur nafasnya, untung saja dia masih menggunakan bantuan oksigen

"Hey tenang" Ucap asa mengelus rambut ahyeon

Mereka bernafas lega tentunya, bahkan rami yang tertidur itu langsung bangun, karena melihat keributan dan wajah panik semua Orang-orang

"Sudah tenang?" Tanya ruka dan diangguki ahyeon

"Kamu kenapa dek?" Tanya pharita

"T-tidak tahu kak, a-ku merasa tercekik, n-nafas ku langsung sesak" Jawab ahyeon

Mereka juga heran, karena masker oksigen ahyeon tak pernah lepas, bahkan oksigen nya juga bekerja dengan baik, kenapa ahyeon bisa sesak nafas

"Sudah mungkin kamu habis mimpi buruk" Ucap mami

"Hmm iya mi" Ucap ahyeon

"Jangan sentuh" Tiba-tiba eon mengambil alih tubuh ahyeon

"Heh ada apa dengan mu" Tanya mami

"Jangan sentuh saya!" Balasnya

"Ahyeon?" Tanya mereka

"Kak eon" Timpal rora

"Yah" Jawab eon

"Aishh kenapa tiba-tiba saja mengambil alih" Kesal ahyeon berusaha menguasai dirinya

"Apa alter ego mu membahayakan?" Tanya mami

"Jangan bahas itu mi, dia bisa tau kalau mami mengkhawatirkan itu, lagi pula eon seperti nya masih belum menerima maaf mami" Jelas rami

"Dia banyak mengetahui tentang ahyeon, jadi biarkan dia, dia juga tercipta untuk melindungi ahyeon" Jelas rami lagi

"Owh iya kak, kak eon mengatakan sesuatu tadi sore" Ucap rora

"Apa yang dia katakan?" Tanya ahyeon

"Wanita tua yang penyiksa, dia membahas itu terus, tapi wajahnya dia tidak ingat" Jawab rora

"Wanita tua penyiksa?" Tanya mereka

"Iya, yakan kak" Jawab rora dan di angguki rami

"Siapa yang jahatin lo yeon, sorry selain mami lakuin" Tanya rami

"Nggak tau, gue lupa" Jawab ahyeon

"Beneran gak?" Tanya rami

"Beneran" Jawab ahyeon

"Siapa lagi yeon?" Tanya ruka

"Nggak ingat kak, aku gak ingat siapa" Jawab ahyeon

"Sudah, mungkin ahyeon nanti akan ingat, jadi jangan paksa dia ingat, karena kalian tau kan kepalanya juga terbentur keras" Jelas asa

The excitement Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang