[Fanfiction]
"Aku hanya ingin bahagia.. "
Berkisah seorang anak laki-laki yang mempunyai mental yang sedikit lemah karena trauma nya yang sering muncul di ingatannya.
Karena itu, keenam kakak dari nya pun berusaha untuk menyembuhkan adik bungsunya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Solar.. Kakak mau nanya.. " "Apa kak? " "Solar kenapa kemarin kamu Barcode? "
Seketika Solar terdiam mendengar pertanyaan Gempa. Gempa dengan sabar menunggu Solar menjawab pertanyaannya tersebut.
"Ee.. Anu" "Kenapa? "
Takut, Solar benar-benar takut menjawab pertanyaan Gempa. Dia takut jika dia menjawabnya, Gempa akan membencinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hisk... M-maaf.. "
Air mata Solar mengalir membasahi pipi nya. Sungguh, dia merasa bersalah karena sudah membuat kakak-kakak nya cemas.
"Aku.. Aku gak tau.. Hisk.. "
Gempa memaklumi jawaban dari Solar, menurut nya kejadian kemarin itu akibat dari halusinasi Solar.
"Hm, gapapa.. Kakak ngerti"
Gempa memeluk Solar dan menenangkan nya.
. . . . . . . .
"Ok.. Jadi kita harus apa? "
Sementara itu, para elemental selain Solar dan Gempa berdiskusi bersama dan menyusun rencana.
"Gimana kita lapor polisi? " "Jangan.. Kita gak cukup bukti.. " "Hah? "
Blaze bingung dengan jawaban yang baru saja dilontarkan Hali.
"Iya, kalian gak inget tadi disekolah? "
. . . . .
[Flashback]
Saat jam istirahat pertama, Mereka semua memilih untuk pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka.
Saat di koridor menuju kantin, mereka sedikit mendengar bisikan siswa-siswi yang membahas tentang peristiwa pelecehan Solar di gudang.
"Eh.. Kalian percaya? " "Enggak sih.. " "Masa cowo ama cowo? " "NgeGay kali.. " "Aneh, masa cowo gak bisa ngelawan" "Iya.. Kayaknya di jenius itu yang maksa kakak kelas.. " "Mentang-mentang dia jenius.. Bisa bertindak seenaknya.. " "Eh, katanya dia di rawat di rumah sakit? " "Hahahha.. Sakit jiwa.. " "HAHHAHAHAHAHAH"
Hali yang mendengar itu hendak memukul salah satu dari mereka namun ditahan oleh Taufan. Dia pun berdengus kesal dan berjalan kembali meninggalkan siswa itu.
. . . . . . . .
"Iya juga, kalo gak ditahan bang Upan pasti bang Hali di ruang BK.. " "Haha.. Bener tuh.. "
Hali memutar bola matanya malas.
"Heh, ini kita harus apa? " "Gimana kita cari video CCTV gudang.. "