(11)

305 28 3
                                    

Otak lemot gess 😇
Happy Reading 📖

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gimana kak Hali? ""Gatau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gimana kak Hali? "
"Gatau.. Tadi kita cari rekaman videonya tapi kayaknya di potong.."

Brugg

"Sial.. Kita kehilangan jejak.. "
"Gimana kak? "

Hali berfikir keras karena masalah ini.

"Gue.. Akh! Gatau! "

Hali sudah menyerah, dia masih merasa bersalah karena tidak bisa menolong dan melindungi Solar yang merupakan adik bungsunya.
Entah kenapa, dia selalu dihantui dengan perasaan bersalah itu setiap melihat Solar.

"Hm.. Ada satu cara yang belum kita lakukan.. "

Mereka semua bingung dengan ucapan Taufan.

"Apa maksudmu? "
"Iya, kau punya rencana? "

Taufan seketika memasang muka serius dan mulai berfikir.
Dia menyimpulkan, jika rekaman CCTV tersebut di potong dengan sengaja ada satu cara lagi yang harus dilakukan mereka untuk mendapat informasi.

"Kita harus menanyakannya sendiri kepada Solar.. "

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sementara mereka merencanakan sesuatu, ada salah satu anak laki-laki yang duduk di ranjang pesakit nya dan memandangi langit senja.
Ya, dialah Solar.
Kini ia menatap langit senja yang indah.
Tidak lama kemudian, dia mengambil buku Diary nya dan menulis sesuatu menggunakan pulpennya.

⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋
Senin, 19 Agustus 2024

Hai, aku kembali lagi..
Sudah lama aku tidak menulis di buku ini..
Diary, jangan bocorkan tulisan ini ya..

Jadi, sebulan yang lalu aku terkena masalah..
Berawal dari salah satu kakak kelasku yang menawari ku mengikuti Olimpiade sains bersamanya dengan santainya aku menerimanya..
Dia pun mengajakku pertemuan di gudang sekolah pukul 16.00 dengan alasan ingin membahas soal ujian yang nanti ada di Olimpiade.
Aku pun menerima tawaran itu.

Sorenya, aku berpamitan dengan kak Gem dengan alasan ingin kerja kelompok bersama di sekolah.
Kak Gem memperbolehkan ku untuk pergi.

Sesampainya di sana, aku bertemu dengan 2 kakak kelas ku yang keduanya adalah laki-laki.
Aku bertanya, kenapa ada satu lagi?
Dia menjawab, ya dia katanya mau ikut aja.. Biar seru!
Dengan polos nya aku pun mengangguk paham.

Mereka berdua dan aku masuk ke salah gudang, awalnya tidak ada masalah namun seketika salah satu dari mereka mendorongku dan menutup mataku menggunakan kain.
Aku pun terkejut dan berusaha memberontak tetapi di tahan oleh salah satunya.
Tiba-tiba aku merasakan ada yang melepaskan......

⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋⚋

Solar berhenti menulis, tangan nya sudah terlanjur bergetar hebat karena mengingat kejadian kotor itu.

Air matanya kembali mengalir dengan mulut yang bergerak-gerik menahan is akan tangisnya.

"Ughh.. J-jangan nangis pliss! "

Solar melepaskan kacamata nya dan mengusap air mata yang terus mengalir.
Dia tidak bisa menghentikan alirannya.

"Solar? "

Seseorang memanggilnya dan dia reflek menengok ke belakang.

"K-kakak? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"K-kakak? "

Ternyata dia adalah Hali.
Hali dengan muka datarnya berjalan menghampiri Solar dan berkata.

"Kenapa nangis? "
"Ehm.. G-gapapa.. "

Solar menyembunyikan buku nya di sebalik badannya dan Hali menyadari bahwa Solar menyembunyikan sesuatu.

"Itu apa? "

Solar sentak terkejut dan cepat-cepat memasukkan buku nya ke laci.

"T-tidak ada.. "
"Bohong.. "
"Bener kok! "

Hali masih tidak percaya, namun dia tidak ingin berdebat dengan adik bungsunya ini.

"Mandi, lo bau.. "
"Iya-iyaa! "

Solar pun mengambil handuk dan hendak pergi ke kamar mandi.

"Mau kakak mandiin? "
"Enggak! Aku udh besar! "

Hali hanya terkekeh dengan ekspresi Solar yang kesal karena dia diperlakukan seperti anak kecil.

TBC

Haii..
Maaf kalo dikit 🙃

See you next chapter!

Trauma? [Angst]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang