[Fanfiction]
"Aku hanya ingin bahagia.. "
Berkisah seorang anak laki-laki yang mempunyai mental yang sedikit lemah karena trauma nya yang sering muncul di ingatannya.
Karena itu, keenam kakak dari nya pun berusaha untuk menyembuhkan adik bungsunya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SREKKK
"Akh! "
Selotip yang ada di mulut Solar di kelupas dengan kasar oleh salah satu dari mereka.
"Hey, kau masih ingat aku? "
Solar menatap manik mata orang yang ada dihadapan nya. Netra merah keungguan nya bersinar saat Solar menatapnya, jangan lupa disertai dengan senyuman mesumnya.
Saat mengetahui siapa jati diri orang itu, tubuh Solar seketika bergetar hebat. Tidak percaya dengan seseorang yang ada dihadapan nya.
"F-Fang?! "
Ya, dia adalah Fang. Pelaku pelecehan Solar serta teman baiknya di sekolah. Solar tidak menyangka bahwa dalang dari semua trauma nya adalah sahabatnya sendiri, orang yang ia percaya selama ini.
"Tidak hanya aku loh~"
Solar mengernyitkan alisnya, dia bingung sekaligus masih terkejut.
"Kakak kembarmu, juga ada di kasus ini~" ucap Fang dengan senyum miring nya.
"Eungh?! Kak D-Duri?! "
"Benar, tetapi sayangnya dia tidak ikut menikmati tubuhmu yang sangat lembut saat itu.. "
Solar memundurkan dirinya perlahan ke arah belakang, mencoba menjauh dari si landak mesum ini.
"Kau mencoba kabur? Aku belum selesai loh, sayang~"
"Ugh.. Bitch.. "
Solar terus memundurkan dirinya meskipun Fang mendekatinya terus-menerus.
. . . . . . . .
Di sisi lain
"Duri, beritahu gue sekarang.. "
Blaze dan Ice terus membujuk Duri untuk memberi tahu kejadian sebenarnya.
"Hm? Apa? " jawab Duri polos.
"Duri, lo kerjasama ama si Fang kan? " tanya Ice.
Duri terdiam seribu bahasa, tidak lama kemudian dia kembali menatap kedua kakak laki-laki nya tersebut.
"Ehe~ iya, kata abang Fang kalo Duri nurut perintahnya nanti dia mau beliin Duri tanaman baru! "
Kini Blaze dan Ice yang terdiam. Bisa-bisanya si landak ungu itu memanfaatkan adik polos ku ini berkaitan dengan hal-hal yang tidak boleh dia lihat.. Astagaa batin kedua orang itu.
"Duri, kamu gak seharusnya begitu.. Itu perbuatan yang gak baik, buktinya sampe sekarang Solar masih sakit kan? " jelas Blaze.
"Umh.. Duri salah ya?"
Raut wajah Duri yang awalnya ceria menjadi sendu, dia tidak bermaksud membuat adik kembarnya sakit.
Ia hanya ingin menuruti perintah Fang agar mendapat tanaman baru.
Itu wajarkan? Duri tidak tahu hal-hal seperti itu. Hanya Fang yang memaksanya melakukan hal tidak senonoh itu.
"Uh.. Udalah, Duri nanti minta maaf ama Solar ya? Kita cari Solar sekarang.. " ucap Blaze.
"Uhm.. "
. . . . . . . . .
Hujan deras turun secara tiba-tiba. Membuat siapa saja panik karena bisa saja mereka tidak membawa payung.
Tetapi tidak dengan para elemental, mereka tidak peduli hujan turun dengan derasnya yang membuat mereka basah kuyup.
Mereka tetap mencari keberadaan Solar dan menghiraukan baju mereka yang basah. Tujuan mereka hanya satu : mencari Solar hingga ditemukan.
"Solar! "
Panggil seorang anak sulung yang mencari adiknya di tengah hujan. Berlari sekuat tenaga ke penjuru tempat, itulah keadaan Halilintar saat ini.
Perasaanku tidak enak batinnya.
Sementara di sisi lain, terlihat Gempa yang duduk di bawah pohon karena kelelahan berlari sedari tadi.
Hatinya masih gelisah karena ia merasakan perasaan yang tidak enak sama seperti Halilintar.
"Huh.. "
Tidak lama kemudian, angin kencang menghembus wilayah itu.
Krekk
"Hah? "
Pohon yang menjadi tempat teduh Gempa terlihat goyang dan ada suara retakan akibat angin kencang itu.