15• || Mayat Hidup?

33 7 3
                                    

Happy Reading Gayss

"Hidupmu sangat berharga, tapi hanya kau isi dengan candaan!"

_Leon

"Pagiku cerah, matahari bersinar.
Ku gendong tas hijau ku, dipundak." Vera bersenandung kecil memasuki ruang kelas.

"Astaghfirullah. Gue kira mbak kunti," kaget Vera refleks terduduk lemas melihat Eby yang tertidur di mejanya. Rambut panjang gadis itu menutupi wajah cantiknya, membuat seolah-olah terlihat seperti kuntilanak seperti kata Vera.

"Jangan berisik Ikan! Gue butuh tidur," tegur Eby dengan suara serak khas orang bangun tidur lalu mendongakkan kepalanya.

"Astaghfirullah," refleks Vera istighfar lagi ketika melihat wajah sahabatnya.

"Byy lo kayak mayat hidup," tegur Vera lagi. Gadis itu bangkit lalu berlari menuju mejanya yang berada di samping Eby.

"Hm," Eby hanya membalasnya dengan deheman.

"Byy kenapa lo jadi mayat hidup gini sih?" tanya Vera lagi.

"Diem! Gue mau tidur," tegur Eby setengah sadar.

"Kalau lo sakit, gak usah sekolah dulu. Serius Byy lo mirip sama mayat hidup," cerocos Vera menaikan jari telunjuk dan jari tengah berbentuk huruf V.

Eby mengangkat kepalanya mendongak menatap sahabatnya. "Iya gue emang arwahnya," jawab Eby melototi Vera untuk menakut-nakuti gadis pecinta matcha itu.

"Gak usah bercanda deh Byy! Ini cuman kita berdua dikelas," tegur Vera takut.

Eby tak bergeming, ia masih menatap Vera yang berada disampingnya. Gadis itu benar-benar seperti mayat hidup, mata memerah, bibir pecah-pecah dan kantung mata yang menghitam. Jangan lupakan tubuh kurus gadis itu serta wajah pucatnya.

"Gak lucu Byy! Gue geplak pake buku mau lo?" Ancam Vera memegang buku tebal ditangannya.

"Santai aja napa Raa. Siapa suruh ngoceh mulu. Gue ngantuk ikann!" Ucap Eby membuka suara. Sedangkan Vera cengengesan dan bernafas lega.

"Gue kan khawatir sama lo," elak Vera memeluk Eby dari samping.

"Apa sih! Lebay banget deh. Sana jauh-jauh," tegur Eby berusaha melepas pelukan itu. Eby bukannya tidak suka tapi memang dia itu orang yang geli-an.

"Gue kan kangen sama lo. Lo gak kangen sama gue?" tanya Vera mendramatis. "Dasar manusia es! Gak bisa diajak romantis-romantis," ucap Vera melepas pelukannya.

"Lo pikir Teletubbies main peluk-pelukkan" ucap Eby bergidik geli.

"Ehh Byy gue liat gak ada mobil lo diparkiran? Yang bener aja lo jalan kaki," tanya Vera penasaran.

"Emang iya," jawab Eby santai.

"Hahhh?" kaget Vera dengan wajah bingung.

"Iya! Gue nginep di apartment," tambah Eby menyadari kebingungan Vera.

"Ohhh," Vera ber-oh riah dengan mulut yang dibulatkan.

"Lo tidur gak sih, Byy? Kantung mata lo udah bisa diisi kelereng," ucap Vera bergidik ngeri menunjuk mata Eby. Entah kapan terakhir kali sahabatnya itu tertidur, pikir Vera.

"Tadi subuh tidur 1 jam doang," ucap Eby menguap.

Gadis itu memang tidur ketika jam 04.00 subuh setelah menyelesaikan semua tugasnya. Jam 05.15 ia baru mandi dan menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim. Barulah pagi-pagi buta ia kesekolah untuk melanjutkan tidurnya.

Debby Rasella Molla {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang