5• || Dia, Lagi?

64 15 4
                                    

Happy Reading Gayss

"Aku percaya tidak ada kebetulan di dunia ini, melainkan garis takdirnya memang seperti itu. Kadang dunia sesempit ini, yah?"

_Abigael Lean Hirnanta

Jam sudah menunjukkan pukul 08.30 pagi. Ditengah padatnya jalanan kota, tiga orang pemuda terjebak dalam kemacetan. Sudah hampir satu jam mereka terjebak macet, pasalnya terjadi kecelakaan didepan sana. Bukannya orang-orang itu menyelesaikannya dengan kepala dingin malah emosi mereka mainkan.

Terjadilah cekcok adu mulut sedari tadi. Umpatan-umpatan pun mulai terdengar dari pengendara lain. Tak lama kemudian datanglah polisi untuk melerai mereka.

Singkat cerita ketiga pemuda itu telah sampai di depan bangunan yang cukup megah. Namun sangat disayangkan, pintu gerbang telah tertutup rapat. Salah satu di antara mereka turun dari kuda besinya dan berjalan menuju pos satpam.

Sedangkan kedua temanya tetap menunggu di atas motor dan saling menyalahkan.

"Elo si pake acara telat bangun, kita jadi kesiangan." ucapnya menyalahkan temannya.

"Yee enak aja gue yang di salahin. Kan gue udah bilang, lewat jalan pintas aja lo malah mau lewat sana, jadinya kejebak macetkan!" Balasnya tak terima.

Sedangkan temannya yang satu tengah bernegosiasi dengan satpam yang berjaga.

"Pak tolong buka gerbangnya ya," mohon pemuda itu.

"Tidak! Saya tidak percaya kamu murid baru! Lagi pula, jika kamu murid baru bagaimana bisa di hari pertama kamu terlambat." tolak sang satpam.

Pemuda itu langsung merogoh kantongnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang dan menyodorkannya kepada sang satpam.

"Tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan uang. Rasulullah saw. telah melaknat bagi penyuap dan penerima suap. (HR. Abu Daud dan al-Tirmizi)" ceramah sang satpam.

"Bapak ngomong apa?" tanya pemuda itu bingung.

Seketika hening karna keduanya sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing. Tak lama sang satpam berkata "Ternyata tuhan kita beda," ucapnya setelah melihat kearah kalung salib pemuda itu.

Belum sempat pemuda itu menjawab tiba-tiba seorang guru laki-laki datang dan bertanya. Setelah cukup berbincang pemuda itu kembali berlari menaiki kuda besinya.

Setelah ketiganya berganti seragam, kini mereka tengah mengekor di belakang guru laki-laki di depannya.

"Pagi semuanya," sapa guru dengan kumis tebal memasuki ruang kelas diikuti oleh ketiga pemuda tadi.

"Pagi pak," jawab semua murid serentak.

Kelas yang tadinya sunyi kini dipenuhi oleh suara ricuh bisikkan yang mempertanyakan tiga pemuda tampan yang dibawa oleh guru BK mereka. Kecuali gadis yang duduk di pojok kelas yang masih asik tidur menggunakan tasnya sebagai bantal diatas meja.

"Ganteng banget cuyy, nikmat mana lagi yang kau dustakan!"

"Namanya siapa bang?"

Debby Rasella Molla {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang