"Maaf nona, saya gagal mencelakai Alena." Ucap seorang laki-laki dengan nafas yang memburu.
"Sial, kau sangat tidak becus! Aku sudah membayar mu cukup banyak! Kenapa kau tidak bisa melakukannya?!"Kesal seorang wanita yang tak lain adalah Thalia.
Ya, Thalia lah yang membayar seseorang untuk melenyapkan Alena, bukankah dia munafik? Tentu saja, dia melakukan itu karena terlalu iri dengan Alena yang memiliki kehidupan begitu baik, bahkan Alena memiliki kehidupan jauh lebih sempurna darinya.
"Maafkan saya nona, tapi seseorang lebih dulu menarik Alena sehingga saya gagal."
"Sangat tidak becus! Kau tidak akan mendapatkan bayaran karena kau sudah gagal melakukannya!!" Marah Thalia dan mematikan sambungan telfon.
"Melakukan apa?"
Deg!
Thalia membelalakkan matanya begitu ia mendengar suara seseorang yang sangat ia hafal. Siapa lagi kalau bukan Alden. Laki-laki itu menatap tajam Thalia yang kini masih memposisikan dirinya membelakangi pintu masuk.
"Apa yang sudah lo lakukan sialan?!" Teriak Alden membuat Thalia terkejut.
Thalia dengan cepat berbalik badan, ia tersenyum kaku dengan tatapan yang sudah di rubah ketakutan.
"Ak-aku.. Tidak ada, aku hanya.. Hanya meminta orang untuk...." Belum sempat Thalia melanjutkan ucapannya, Alden lebih dulu mencekram kuat rahang Thalia hingga membuat wanita itu tidak bisa bicara dengan benar.
"Lo mencoba menipu gue hah?! Apa yang lo lakukan?!" Teriak Alden menghempaskan tubuh Thalia ke lantai.
"AKHH!!"
"Jangan berani melakukan apapun, kalau sampai gue tau lo melakukan hal yang buruk apa lagi itu ke Alena, jangan harap lo akan mendapatkan pengampunan dari gue!" Marah Alden seraya menunjuk wajah Thalia.
Thalia terisak, ia takut melihat Alden yang begitu marah padanya. Akan tetapi Thalia lebih marah dan cemburu karena Alden masih terus memikirkan Alena dan mementingkan Alena.
Alden melangkah pergi meninggalkan Thalia, baru saja satu langkah ia akan melangkah pergi.
"Kenapa Alden?! Kenapa?! Kenapa kamu hanya memikirkan Alena!! Aku kekasih mu!! Aku yang kau khianati dengan menikahi Alena! Aku yang kau hancurkan! Kenapa kau tidak memiliki perasaan itu kepada ku?! Kenapa harus aku yang menanggung semuanya?! Kenapa?!" Teriak Thalia seraya menangis sejadi-jadinya. Ia masih dengan posisinya setengah terlungkup di atas lantai.
Alden berbalik, ia tersenyum smirk layaknya seorang iblis. "Lo masih bertanya? Ya karena gue gak cinta sama lo bodoh!! Gue udah menghilangkan perasaan itu sejak lama! Dan kehadiran lo kembali?! Itu merusak hubungan gue dengan Alena!! Lo perusaknya! Lo yang merusak hubungan gue dengan Alena!!" Teriak Alden seraya menonyor kuat kepala Thalia.
***********
"Bangunkan dia." Perintah Ricard. Ia mendudukkan dirinya di sebuah kursi hitam yang ada di ruang bawah tanah markas miliknya.
Dua anak buah Ricard mengambil satu ember air es dan menyiramkan pada laki-laki yang sudah tidak sadarkan diri itu.
BYUR!
BYUR!
"Uhuk... Uhuk..." Laki-laki itu terbatuk dan membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah batu yang berceceran dan tubuhnya yang terasa begitu kebas karena kedinginan.
Ricard memperhatikan laki-laki yang duduk di hadapannya, hingga laki-laki itu mendongakkan kepalanya dan bertatapan dengan manik mata tajam Ricard yang seperti pedang siap menghancurkan dirinya.
"Siapa anda?" tanya laki-laki itu dengan tergagap. Tubuhnya yang menggigil semakin menggigil di saat tatapan Ricard semakin tajam seolah siap untuk melubangi kedua matanya.
"Kau bodoh, atau sangat bodoh?" Ricard bangkit dari duduknya, ia mengeraskan rahangnya hingga semakin terlihat jelas aura kekejaman yang ada di dalam diri Ricard.
"Tuan... Saya..."
"Siapa yang menyuruh mu membunuh wanita ku?!" Marah Ricard menggelegar membuat laki-laki itu terkejut.
"Tuan saya..."
"KATAKAN!! SIAPA YANG MENYURUHMU!!" Ricard mencekram kuat rahang pria itu hingga membuatnya tak bisa bicara dengan jelas.
Ricard mengeluarkan sebuah cuter dari dalam saku jasnya.
Ctak.
"KATAKAN! SIAPA YANG MENYURUH MU!"
SRETT!
"AKKHHH!!"
Satu goresan Ricard berikan pada wajah laki-laki itu membentuk memanjang hingga pada pangkal lehernya.
"Twhalhiwa..."
Ricard menghempaskan kuat wajah laki-laki itu hingga membuat wajahnya tertoleh ke samping dengan sangat keras dan menimbulkan suara gesekan tulang lehernya.
"Berikan bukti yang akurat kalau Thalia adalah dalang dari semua ini!!"
"Handphone... Handphone saya tuan.. Saya merekam semuanya..." Laki-laki itu sudah sangat lemas.
"PRIKSA PAKAIANNYA!!" Perintah Ricard.
Para anak buah Ricard segera mendekat dan memeriksa tubuh laki-laki itu untuk menemukan handphone yang ada di dalam jaket.
"Ini tuan." Salah seorang anak buah Ricard memberikan handphone itu kepada Ricard.
Ricard menerima dan mengeceknya. Benar saja, ada sebuah vidio di mana Thalia dan laki-laki itu melakukan kerja sama. Di dalam handphone itu juga ada vidio di mana Thalia yang begitu marah karena laki-laki itu gagal membunuh Alena.
Ricard memindahkan semua rekaman itu dan setelahnya, Ricard melemparkan handphone milik laki-laki di hadapannya ke arah dinding ruangan hingga handphone itu meledak terbakar dan hancur tak tersisa.
**********
"
SIALAN!! APA YANG SUDAH LO LAKUKAN DENGAN ALENA HAH?!" Alden menarik kuat tangan Thalia dan menghemmpaskan wanita itu dengan sangat kasar ke atas lantai.
"Akhhh..." Thalia berteriak kesakitan, ia merasakan nyeri yang sangat dahsyat di saat ia terjatuh ke atas lantai karena dorongan Alden.
"WANITA SIALAN! LO BENAR-BENAR INGIN MENCELAKAI ALENA HAH?!" Alden mencekram kuat rambut dan terakhir wajah Thalia.
PLAK!
PLAK!
PLAK!
Tiga tamparan kuat itu menembus wajah Thalia membuat wanita itu tidak bisa kembali menatap Alden.
"AKU SUDAH PERINGATKAN LO UNTUK TIDAK MENGGANGGU ALENA!!" marah Alden.
"Tapi gue salah, gue salah karena gue udah membiarkan orang jahat seperti lo berkeliaran untuk menyakiti Alena. BERDIRI!!" Alden menarik kuat tangan Thalia hingga tubuh wanita itu berdiri di hadapan Alden.
"Kau sudah berani melalukan kejahatan dengan Alena, nakanli harus melakukan akibatnya!!" Alde menghempaskan tubuh Thalia ke atas tempat tidur.
Alden manarik kedua tangan Thalia ke atas tubuh dan memborgolnya pada pembatas ranjang.
SRAKH!
SRAKH!
**********
Lengkap ada di karyakarsa Hellow_28
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Badboy! 21++
RomanceLAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa kelas 12 yang begitu terkenal di sekolah dengan sikap super nakalnya. Seorang badboy, ketua geng mo...