Alden kembali membuka vidio yang ia kirimkan kepada Alena, sungguh, Alden akan menjadi orang gila kalau sampai Alena biasa saja melihat vidio panas itu. Melihat bagaimana ganasnya ia bersama dengan Thalia, tapi itu tidak seberapa dengan ia bersama dengan Alena. Akan tetapi hal itu berhasil membuat miliknya kembali berdiri.
"Sial, aku membutuhkan Thalia." Alden menutup handphone miliknya dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Di sana ia melihat Thalia yang sedang berendam. Alden mendekat. Ia masuk ke dalam bathtub membuat Thalia membuka mata.
"Alden kamu..." Belum sempat Thalia melanjutkan ucapannya.
"Kenapa tidak membangunkan ku sayang." Alden masuk ke dalam bathtub, ia menarik tangan Thalia hingga tubuh wanita itu jatuh tepat di atas tubuh Alden. Kedua tangan Thalia mencekam kedua baju Alden. Dengan tatapan keduanya kembali bertemu.
"Aku sudah membangunkan mu, tapi kamu marah padaku." Thalia menunduk, ia masih tersinggung dengan perlakuan Alden tadi pagi padanya.
"Maaf sayang, aku tidak sengaja melakukan hal itu." Alden memeluk erat Thalia dan mengecup kening wanita itu cukup lama.
"Tapi sungguh itu sangat menyakitkan untuk ku, Alden."
Alden mengusap wajah Thalia menatap wajah cantik di hadapannya dengan tatapan yang begitu teduh seolah ia benar-benar mencintai Thalia.
"Baiklah kamu mau aku mendapatkan maaf dengan cara apa hm?"
Thalia diam, ia menggeleng kecil. "Tidak, cukup jangan ulangi lagi, karena itu sangat menyakitkan."
"Baiklah, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi." Alden mengecup bibir ranum Thalia dan melumatnya begitu dalam. Keduanya kembali memanas, Thalia melupakan rasa sakit hatinya karena ia sudah terbuai dengan Alden yang kini memulai kembali kegiatan bersama mereka.
"Mphhhh..." Thalia mencekam erat bahu Alden di saat salah tangan Alden meremas salah satu payudaranya.
Cup.
Alden mengecup singkat bibir ranum Thalia, setelah ia puas membuat bibir wanita itu menjadi bengkak.
"Milik mu sudah sangat tegang Alden, sangat besar dan aku sangat puas." Thalia menunduk, ia menatap junior Alden yang kini genggam dan ia arahkan ke atas hingga terlihat pucuk junior Alden yang mengeluarkan sedikit cairan.
"Ahhhh emuth sayang.." Alden mengusap kepala Thalia menuntun kepala wanita itu mendekati juniornya hingga.
SHRUPHH..
Thalia menghisap sedikit pucuk junior Alden hingga membuat Alden mendesah kenikmatan.
"Ahhh, manjakan dengan mulut mu sayang, itu pasti akan sangat nikmat.." Alden memposisikan dirinya duduk di pinggiran bathtub, dengan kedua kakinya yang terangkat. Posisi Thalia kini berada di tengah antara kedua kaki Alden.
Thalia menatap pada junior Alden yang besar dan sudah sangat tegang dan bersiap untuk di manjakan oleh Thalia. Thalia mengenggamnya, mengurut naik turun dengan gerakan santai tapi berhasil membuat Alden tidak karuan.
"Ahhh Thaliahhh..." Alden mendoangak dengan mata yang merem melek kenikmatan karena perlakuan Thalia kepadanya.
Thalia tersenyum, ia menjulurkan lidahnya, menggerakkan dari bawah ke atas seperti ia memakan ice cream yang sangat ia sukai. Gerakan itu membuat Alden tidak karuan. Begitu Thalia memasukkan ujung juniornya, Alden langsung menekan kepala Thalia hingga miliknya masuk ke dalam mulut Thalia.
"Oughhhh ahhhh...." Alden terus mendesah kenikmatan, bahkan jakunnya ikut naik turun karena kini gairahnya di permainkan oleh Thalia, tapi Alden suka itu.
Kegiatan mereka berlangsung di dalam kamar mandi, bahkan Alden terus saja begerak menghujani vagina Thalia tanpa henti, ia seperti kesatan, tidak Alden memang setan. Dia adalah pria iblis yang sudah mempermainkan perasaan wanita.
Ia adalah manusia gila yang seharusnya tak mendapatkan cinta dari siapapun.
"Ahhh Aldenhhh ahhh... Aku ingin sampaihhh ahhh.." Tangan Thalia tergerak seolah ingin mencakar dinding kaca di hadapannya. Karena mereka tengah melakukan di bawah guyuran air shower.
"Bersama sayang..." Alden terus memacu gerakannya, hingga ia merasakan milik Thalia berkedut kuat dan menghisap miliknya. Hingga Alden juga merasakan miliknya akan sampai pada puncaknya.
"Oughhh ahhhh.."
"Aldenhhh ahhhh..."
"Ahhh.. Thalia ahhh..."
"Aku sampaihhh.."
"Bersama." Alden menghentakkan beberapa kali pinggulnya hingga seluruh cairan cinta milik Alden menyembur hangat rahim Alena. Nafas keduanya memburu, Alden memeluk Thalia dengan erat. Keduanya sama-sama puas karena mendapatkan sesi bercinta yang sangat lama.
Tanpa mereka pikirkan ada seseorang wanita yang terbujur lemah di atas brankar dan di katakan kondisinya sangat kritis.
"Aku masa subur Alden bagaimana jika aku hamil?" tanya Thalia menatap Alden dari bawah.
Alden tersenyum. "Aku akan bertanggung jawab sayang. Cup."
********
"Aku tidak boleh menangis, tapi ini rasanya sangat sakit kak. Sejak awal aku sudah memintanya untuk tidak menerima perjodohan ini, tapi dia seolah meyakinkan ku. Aku membenci nya, aku sangat membencinya!!"
"Usstt... Tenang ya, tenang okey, kakak akak membantu mu untuk membalaskan semuanya sayang."
"Papa sudah mengajukan tuntutan perceraian di pengadilan Alen, mulai saat ini kamu tidak berhak berharap apapun lagi pada bajing*n itu." Sahut Wiliam.
Alena menoleh. "Aku tidak akan berharap padanya, aku tidak akan pernah mau kembali padanya. Sampai kapanpun." Alena menatap tajam pada dinding di hadapannya.
Kemarin ia sudah cukup terluka, cukup terpuruk tapi sekarang tidak. "Aku sudah tidak memiliki beban apapun untuk tetap bertahan, mulai saat ini aku akan beri tau dia bahwa dia tidak akan pernah bisa sebanding dengan ku."
***********
Lengkap di karyakarsa Hellow_28
Aku jual 7k karena di sana ada 4k lebih kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Badboy! 21++
Roman d'amourLAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa kelas 12 yang begitu terkenal di sekolah dengan sikap super nakalnya. Seorang badboy, ketua geng mo...