Pagi weekend, Alena masih berada di kediaman orang tuanya. Pagi ini ia, Irene dan Renata memutuskan untuk pergi ke mall dan membeli beberapa bahan masakan untuk membuat makan siang. Sedangkan para suami mereka di rumah dan bersantai ria menikmati weekend yang mereka memutuskan untuk tidak melakukan apapun selain bersantai.Cukup lama ketiganya berkeliling dan Alena merasa kalau ia ingin buang air kecil.
"Ma, mama sana aunty Ren ke restauran aja dulu, nanti Alena susul mau ke toilet sebentar." Ucap Alena kepada dua wanita dewasa di hadapannya.
"Jangan lama-lama lho ya. Kalau ada apa-apa segera kabari kami." Sahut Irene.
"Iya ma.." Alena dengan cepat melangkah cepat meninggalkan Irene dan Renata. Melangkah menuju toilet yang berada cukup jauh dari meja kasir.
Dari kejauhan, seseorang memperhatikan setiap gerak Alena, bahkan di saat Alena yang akan melangkah menuju toilet ia dengan cepat mengikuti dari jarak yang cukup jauh. Langkahnya nampak santai seolah ia hanyalah pengunjung di dalam mall tersebut. Wajahnya nampak mengenakan masker hitam yang mana tidak memperlihatkan wajah dirinya yang sesungguhnya.
Alena masuk ke dalam salah satu bilik toilet tanpa menoleh ke kanan dan kiri untuk memastikan, karena ia pikir kalau ia akan aman dan tidak akan kenapa-napa. Alena langsung membuang air kecil yang sejak tadi sudah ia tahan. Sejak datang ke dalam mall ia sudah menahan diri untuk buang air kecil sehingga ia selesai berbelanja barulah Alena melarikan diri ke toilet.
Setelah membuang air kecil Alena kembali merapikan diri dan mencuci tangan, menatap wajahnya sesaat di depan cermin.
"Sudah lega, saatnya kembali sebelum mama khawatir." Begitu ia berbalik akan pergi.
BRAKH!
DEG!
Alena terkejut mendapati seseorang yang tiba-tiba masuk ke dalam toilet dirinya.
"SIAPA KAU!!" Alena berteriak menatap tajam sosok laki-laki di hadapannya.
"Siapapun aku, kamu tidak perlu tau." Ia tersenyum smirk di balik masker hitam yang ia kenakan. Hanya tatapan matanya saja yang menatap Alena dengan tajam.
"Pergi! Jangan mendekat!!" Alena melangkah mundur menghindari laki-laki itu yang terus melangkah maju semakin dekat pada Alena.
"Kau mau apa?! Jangan mendekat sialan!!" Alena berusaha untuk memukuli tubuh laki-laki di hadapannya dengan tas yang ia kenakan.
"Tenang, aku tidak akan melakukan macam-macam dengan mu, hanya satu macam." Laki-laki itu semakin dekat dengan Alena.
"Tidak, PERGI!! JANGAN MENDEKAT!! TOLONG!! SIAPAPUN TOLONG!!" Alena terus saja berteriak dan berusaha meminta tolong. Ia memukuli tas yang ia kenakan kepada tubuh laki-laki itu yang semakin mendekat sedangkan dirinya sudah berada di bagian pojok dinding toilet.
"Tenanglah, jangan berteriak, karena tidak akan ada yang menolong mu, semua orang tidak akan ada yang datang ke toilet ini sayang."
GREPH!
Laki-laki itu melepaskan masker yang ia kenakan dan melemparnya ke sembarang arah dengan begitu ia bisa melakukan ciuman pada tubuh Alena.
"TOLONG!! SIAPAPUN TOLONG AKU!! LEPASKAN!! LAKI-LAKI BAJINGAN!!" Alena terus memberontak, ia memukul-mukul tubuh laki-laki itu dan beberapa kali ia melemparkan ludah pada laki-laki itu berharap akan di lepaskan tapi tidak.
"LEPASKAN!! TOLONG!!" Alena menangis saat ini tubuhnya di peluk oleh laki-laki itu bahkan ia di paksa untuk melakukan ciuman walaupun beberapa kali mengelak dan terus berusaha mendorong. Rasa takut dalam diri Alena membuat pergerakannya melemah.
"Diam, jangan terus memberontak atau aku akan langsung melakukan pada intinya!!"
SREEEKK!
Lengan baru Alena terkoyak sehingga memperlihatkan lengan dan punggung mulus wanita itu.
"Kamu sangat cantik sayang, ini sangat di luar dugaan ku." Laki-laki itu mengecupi leher Alena dan bahu mulus wanita itu. Alena yang sudah memberontak terus saja berusaha untuk lepas dari laki-laki gila di hadapannya. Ia sudah memukul bahkan kakinya terus saja bergerak untuk menendang tapi tidak bisa karena pertahan tubuh laki-laki itu begitu kuat bahkan sangat kuat.
"LEPASKAN!! TOLONG!!" Alena terus saja menghindar. Otaknya seketika bergerak supaya ia bisa terlepas dari laki-laki di hadapannya. Dengan sisa tenaga yang ia miliki Alena mengangkat satu kakinya dan menendang bagian vital laki-laki itu.
BUGH!
"AKHH!!" Laki-laki itu berteriak di saat Alena menendang kuat area kejantanan dirinya sehingga cekalan pada tubuh Alena terlepas.
Dengan sisa tenaga Alena berlari melangkahi laki-laki itu, ia mencoba membuka pintu di hadapannya tapi ternyata terkunci.
"TOLONG!! SIAPAPUN TOLONG!!" Alena menggedor-nggedor pintu toilet
berharap kalau ada seseorang yang akan menolong dirinya.Laki-laki itu tersenyum sinis melihat Alena yang terus berusaha membuka kunci di hadapannya, tapi sialnya ia tidak bisa.
"Kamu mau kemana sayang?" Laki-laki itu sudah bangkit dan melangkah kembali mendekati Alena.
"LEPASKAN!!" Alena kembali memberontak, cekalan laki-laki itu kembali mengerat ia menarik kuat tubuh Alena hingga tubuh wanita itu terjerembab ke atas lantai.
Alena menggelengkan kepalanya. Wajahnya sudah begitu basah dengan air mata yang tidak berhenti menetes. "Tidak, jangan lakukan apapun, aku tidak mengenal mu, aku tidak pernah mengenal mu, jangan lakukan apapun." Ia terus memohon berharap laki-laki di hadapannya tidak akan melakukan apapun padanya.
Tapi nyatanya tidak, laki-laki itu begitu brengsek bahkan ia nampak semakin mendekati Alena. "Tenang sayang, aku akan memperlakukan mu dengan lembut." Ia berjongkok di hadapan Alena menarik kaki Alena.SRAKH!
"Akhhh!!" Alena berteriak menggenggam erat bagian bawah kloset toilet untuk menahan dirinya
**********
Lengkap ada di karya-karya Hellow_28
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Badboy! 21++
RomanceLAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa kelas 12 yang begitu terkenal di sekolah dengan sikap super nakalnya. Seorang badboy, ketua geng mo...