Kebencian Thalia ( 21+)

45.7K 287 15
                                    

"Tolak aku baby, atau aku akan melanjutkannya." Ricard kesal karena Alena tidak menolak, tapi ia juga tidak ingin berhenti sendiri sehingga ia semakin menjadi. Satu tangannya lagi mengusap sensual bagian paha Alena semakin naik, hingga ia menyentuh milik Alena yang masih belum menggunakan apapun.

"Ahhhh Kakhhhh..." Kaki Alena bergetar kalau saja Ricard tidak menahan dirinya maka tubuh Alena akan luruh ke atas lantai.

"Sial, kamu begitu menguji ku baby." Ricard membawa Alena ke dalam gendongannya dan menidurkan wanitanya ke atas tempat tidur.

"Kamu benar-benar membuat ku tidak bisa menahan diri sayang." Ricard melepaskan handuk yang membalut tubuh Alena dan melemparkannya ke sembarang arah hingga terlihatlah tubuh Alena yang polos tanpa mengenakan apapun.

Ntah lah, Alena juga tidak ingin menolak Ricard karena ia begitu menikmati sentuhan Ricard yang begitu lembut dan penuh kasih sayang  padanya.

"Ahhhh Sayanghhh ahhh.." Alena meremas kuat seprai tempat tidurnya di saat Ricard memanjakan salah satu buah dadanya di dalam mulut hangat Ricard.

Ricard mendongak, ia tersenyum melihat Alena yang nampak menikmatinya. Ia terus saja memainkan puting payudara Alena di dalam mulutnya membelit dengan lidah dan sesekali menggigit-gigit kecil sehingga membuat Alena semakin menjadi.

"Oughhh Kakhhh ahhhh..."

Tangan Ricard turun, mengusap milik Alena yang sudah bahas karena ulahnya. Ricard tersenyum ia menggerakkan tangannya naik turun menggesek milik Alena hingga membuat Alena semakin menjadi.

"Ahhh sayanghhh ahhh ahhhh..." Alena meremas kuat rambut kepada belakang Ricard. Sentuhan yang Ricard berikan benar-benar membuat Alena tidak kuasa menahan diri.

"Oughhh kakhhh ahhhh..." Ricard menyudahi permainannya pada payudara Alena, kini ia mengecup bibir Alena dan melumatnya dengan begitu lembut. Alena membalas dengan baik. Tangan Ricard terus bergerak memainkan milik Alena hingga Alena mencekram baju tegapnya pertanda kalau ia akan sampai pada puncak kenikmatannya.

Ricard yang faham menyudahi ciuman pada bibir Alena hingga ia kembali mendengar desahan merdu dari wanitanya.

"Ahhh Sayanghh ahhh aku akan sampaihhh ahhh..."

"Keluarkan baby, keluarkan untuk ku.." Ricard tersenyum senang melihat Alena yang kini terus mendesah di bawahnya. Hal itu membuat miliknya semakin mengeras dan minta di puaskan.

"Oughhh ahhh ahhh kakhhh aku sampaihhh ahhh.." Alena semakin menggila begitu juga dengan Ricard yang terus menggerakan kedua jarinya keluar masuk dari dalam milik Alena.

"Ahhhh..." Alena mendesah panjang di saat ia sampai pada puncak kenikmatannya. Ricard menarik kedua tangannya dan ia memposisikan diri di depan milik Alena. Walaupuan Alena sudah menikah tapi yang Ricard dapati milik Alena tidak rusak dan bahkan seperti remaja pada umumnya. Ricard mengecup dan menjilat seluruh cairan milik Alena tanpa sisa.

"Ahhh kakhhh ahhhh.."

Shruphh.. Shruphh...

Jari-Jari lentik Alena tergerak melepaskan gesper yang Ricard gunakan dan menurunkan resleting Ricard, sedikit menurunkan celana yang Ricard gunakan sehingga Junior Ricard yang sudah begitu tegak dan keras sehingga urat-urat di sekitar junior Ricard nampak begitu jelas.

"Ahhh sayanghhh..." Ricard mendongakkan kepalanya di saat Alena mengusap dengan sensual pucuk juniornya.

Cup.

"Ouhhh babyhhh ahhh..." Tangan Ricard tergerak mendorong kepala Alena untuk segera memanjakan juniornya.

Alena yang faham langsung memasukkan junior Ricard ke dalam mulutnya, tidak sepenuhnya karena ia sendiri tidak bisa melakukan hal itu karena milik Ricard yang kelewat besar dan panjang.

"Ahhh Alen, ini sangat hangathh.." Ricard tersenyum dengan rahang mengeras.

Alena memejamkan matanya, ia menggerakkan kepalanya maju mundur dengan satu tangannya yang tergerak memainkan kedua bola Ricard.

"Ahhh babyhhh ahhh mulut mu sangat enakhh ahhh.."

Alena menatap Ricard yang juga menatapnya, tangan Ricard ikut tergerak membantu Alena memaju mundurkan kepala wanitanya untuk terus memperdalam kuluman juniornya yang terasa sangat hangat.

Alena memainkan lidahnya, berputar pada lubang junior Ricard membuat Ricard mendesah kenikmatan dengan wajahnya yang begitu memerah. "Ahh sayanghhh kamu sangat pintar babyhhh ahhh..."

"Yeahhh ahhh sayanghhh terushhh ahhh.." Ricard menjadi tidak karuan. Ini baru mulut Alena, ia sudah tidak sabar untuk memasuki Alena dan membuat kenikmatan bersama sehingga akan menghadirkan buah hati yang akan menjadi pelengkap mereka nantinya.

"Ahhh terushhh babyhhh aku akan sampaihh ahhh..."

Ricard menunduk, ia membantu mempercepat gerakan kepala Alena maju mundur membuat Alena hanya bisa memejamkan matanya dan menikmati setiap pacuan Ricard padanya.

"Ahhh Alenhh ahhh.."

************

"Bahkan setelah semua yang terjadi aku hancur sendiri. Alena bahagia dengan Ricard, Alden yang terus menyalahkan ku dan mengarungi Alena?" Thalia tersenyum smirk.

"Apa yang harus  aku lakukan supaya aku bisa mendapatkan apa yang harus  aku dapatkan, haruskah aku menghancurkan Alena, haruskan aku membuatnya tiada saja supaya Alden bisa pada ku kembali?"

Thalia memejamkan matanya dan menarik nafas dalam-dalam seraya menghembuskannya secara perlahan.

"Sejak dulu, Alena yang menjadi keagungan di keluarga. Sejak dulu kehidupan Alena yang selalu sempurna, Alena yang di sayang  banyak orang. Sedangkan dirinya? Karena kesalahan orang tuanya ia ikut di benci, ia tidak pernah di anggap di dalam keluarga. Bagian keberadaanya hanya sebuah debu tak di harapkan saja. Sangat menyakitkan bukan?

Alena? Memiliki keluarga yang sayang, seluruh kelaurga bangga karena dia berprestasi dan mengharumkan nama keluarga. Sedangkan dia? Sama sekali tidak bisa akan hal itu.

Thalia tersenyum smirk. "Alen, seharusnya aku membuat mu terus menderita bersama Alden kemarin. Seharusnya aku menguancirkan mu tanpa sisa. Tapi sialnya kau sudah lebih dulu unggul dari ku. Kenapa Alen, bahkan Tuhan seolah sayang  padamu, sedangkan pada ku tidak, Tuhan begitu perduli pada mu, sedangkan pada ku tidak."

************

Lengkap ada di karyakarsa Hellow_28

My Husband My Badboy! 21++ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang