Pertunagan Alena dan Ricard ( 21+)

55K 318 15
                                    

Alden yang melihat kedatangan Alena tersenyum cerah. "Alena, kamu datang? Aku sangat senang karena kamu..." Belum sempat Alden melanjutkan ucapannya.

PLAK!

Sebuah tamparan kuat Alena berikan kepada Alden. Tatapannya menatap penuh kebencian laki-laki yang ada di hadapannya.

"BRENGS*K!!" Maki Alena.

Hira bingung Alena yang datang dan memaki putranya, ia dengan cepat bangkit dari duduknya. "Alena, ada apa,  Nak?" Ia membawa Alena menjauh dari brankar Alden.

Sedangkan Alden, ia mengusap sudut bibirnya yang terasa sangat sakit. Ibu jarinya mengusap di mana sudut bibirnya yang berdarah.

"Apa kau sadar apa yang sudah kau lakukan Alden?!" Alena menatap Alden tanpa mengurai rasa kebenciannya.

Alden menoleh ke arah Alena. "Alen, aku minta maaf, aku sungguh menyesal, aku ingin memperbaiki semuanya, aku ingin kita kembali bersama. Aku berjanji aku tidak akan mengulangi apa yang sudah berlalu, aku sangat mencintai mu Alen, aku hanya mencintai mu..." Alden terus menatap penuh permohonan kepada Alena.

Kedua tangan Alena semakin mengepal dengan erat hingga telapak tangannya terluka karena kuku jarinya yang menancap di sana. Ia tersenyum smirk. "Setelah apa yang kau lakukan pada ku, kau dengan mudah meminta untuk kembali? Di mana wajah tidak tahu malu mu?!"

"Lepaskan Alen, Bunda. Alen butuh memberikan pelajaran pada laki-laki bajin*an sepertinya!!"

Alena yang penuh dengan kelembutan dan kasih sayang, kini menjadi wanita yang begitu mengerikan, bahkan tatapannya begitu mengintimidasi Alden seolah Alden adalah mangsa yang akan ia lenyapkan.

Hira membiarkan saja apa yang akan di lakukan oleh Alena. Hira mengerti wanita itu merasa di permainkan oleh Alden selama ini hingga saat ini. Kalau saja tidak di paksa oleh sang suami Hira tidak akan datang ke rumah sakit untuk menyuapi sang putra. Ia masih sangat marah, bahkan selama ia datang sama sekali tidak ada Hira membuka suara untuk Alden. Alden yang selalu berbicara tapi sama sekali tidak di perdulikan oleh Hira.

Alena mendekati Alden, hingga posisinya berada tepat di hadapan laki-laki itu. "Apa kau sadar? Sejak kau mengkhianati ku dan membiarkan ku terluka karena mu!! Sejak saat itu, aku tak pernah lagi menyimpan harapan dan cinta untuk manusia seperti mu!! Kau tau Alden?! Aku sangat jijik dengan laki-laki egois seperti mu!! Asalkan kau tau!! Seseorang yang sudah kau sakiti adalah aku dan DIA!!" Alena menunjuk Thalia yang kini terisak di dekat brankar Alden.

"DIA ADALAH KAKAK KU!! THALIA!! KAMU BERDUA SAUDARA!!" Teriak Alena. Amarahnya meledak saat ini. Bahkan wajahnya sudah memerah karena ia terlalu emosi dengan Alden.

Deg!

Alden dan Hira terkejut mendengarnya, karena Hira tak pernah menyangka kalau Thalia adalah kakak Alena. Yang tak lain saudara Alena. Sedangkan Alden, ia benar-benar terkejut mendengarnya, pikirannya kembali pada masa di mana ia bersama dengan Thalia dan wanita itu selalu mengatakan akan mememerkan kemesraan mereka dengan adik sepupunya. Jadi itu adalah Alena? Istrinya?!

"Bahkan setelah kau menghancurkan ku!! Kau berniat menghancurkan kakak ku HAH?! DI MANA HATI MU BRENGS*K!!" Alena menarik pakaian pasien Alden dan mencekramnya dengan sangat kuat.

Alden menatap dengan bola mata yang berkaca. "Alen, maaf, aku tidak pernah tau kalau kamu bersaudara dengannya. Tapi percayalah aku hanya mencintai mu, aku hanya ingin menikah dengan mu, Alena, aku benar-benar sangat mencintai mu.. Maafkan aku, aku sudah meninggalkan dirinya mari kita bersama kembali..." 

PLAK!

Lagi Alena memberikan tamparan begitu keras di wajah Alden. "Jangan pernah bermimpi untuk kembali padaku sialan! Kau sudah nenghancurkan ku, kau membuat bayi ku pergi meninggalkan ku, dan sekarang kau meninggalkan kakak ku di saat dia sedang mengandung?!"

"Manusia macam apa kau hah?! Hati mu di mana?! Pikiran mu di mana?! Kau sudah membuatnya hamil dan kau memintanya untuk meninggalkan mu!! Sekarang aku tau, seseorang yang brengsek akan tetap brengsek bahkan ia tak akan punya malu setelah melakukan hal yang begitu brengsek!! Ingat Alden!  Aku akan menuntut mu ke berwajib jika sampai kau tidak menikahi kakak ku!!"

*************

Tengah malam Alden turun dari kamarnya. Ia melangkah menuju kamar Thalia dan melihat Thalia yang terlelap di sana membuat emosinya meledak. Ia langsung menarik kaki Thalia hingga tubuh wanita itu terjatuh di lantai.

"ARGHHH!!" Teriak Thalia di saat ia merasakan sakit di tubuhnya. Bahkan perutnya juga merasa sangat sakit.

"Alden apa yang kamu lakukan, perut ku sangat sakit..." Rintih Thalia. Ia menggerakkan tangannya untuk meriah tangan Alden tapi Alden tidak perduli.

"Aku datang untuk memberikan pelajaran padamu!! Semua ini karena kau! Kalau saja kau tidak datang pada Alena dan meminta bantuan pada Alena, semua ini tidak akan terjadi, aku membenci mu!! Sangat membenci mu!!" Alden mencekram rahang tegas Thalia.

"Ingat ya, aku tidak akan pernah mencintai mu!! Kau sudah memilih untuk bersama ku, maka kau akan merasakan hidup dengan ku sesungguhnya!!"

DUGH!

"ARKHH!!" Kepala Thalia membentur sisi tempat tidur.

**********

Acara pertunangan berjalan dengan lancar, meninggalkan Alden dengan emosi dan amarah yang menggebu. Ia benci dengan acara ini, ia benci melihat Alena berdampingan dengan pria lain. Ia benci dengan keadaan yang tidak bisa berpihak padanya.

Meninggalkan sesal dan luka yang begitu besar padanya. Dulu ia sudah mendapatkan berlian indah seperti Alena, tapi ia yang menyia-nyiakannya dan kini meninggalkan ia dengan sesal yang tak akan ada habisnya.

Kedua tangan Alden semakin mengepal erat di saat ia melihat Alena dan Ricard berciuman. Seketika ia ingat masa-masa bersama dengan Alena, yang sudah ia lewatkan tapi ia khianati dengan Thalia.

Alden dengan cepat melangkah pergi, Thalia yang melihat itu segera menyusul sampai di mana Alden masuk ke dalam  mobil dan Thalia juga.

Alden menancap pedal gas mobil dengan kecepatan tinggi meninggalkan area hotel.

"Semua karena mu sialan! Kau yang membuat ku tidak bisa bersama dengan Alena lagi!!" Teriak Alden menatap tajam jalanan di hadapannya. Ia menancap pedal gas mobil dengan kecepatan di atas rata-rata membuat Thalia mencekram erat sealt bealt yang ia kenakan.

"Alden hentikan! Kau bisa membunuh kita semua!!" Teriak Thalia.

"Biarkan, karena aku ingin membunuh mu! Kau yang sudah mengacau di hidupku! Kalau kau tidak datang lagi semua ini tidak akan terjadi!!" Alden menggila ia bahkan menyalip beberapa mobil hanya untuk melampiaskan emosi yang ia rasakan saat ini.

*********

Lengkap di karyakarsa Hellow_28
Harganya seperti biasa 10k karena mencapai 5 ribu kata lebih.

My Husband My Badboy! 21++ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang