Bertemu dengan Alden. 🔞🥵💦

68.6K 306 5
                                    

Kedua tangan Alden terkepal erat. Ternyata ia selama ini di bodohi oleh Thalia. Wanita itu sudah menipu dirinya dengan mengatakan tidak pernah berselingkuh.

"Jalan* murahan akan tetap menjadi jalan*." Ucap Alden seraya tersenyum smirk. Ia bangkit dari duduknya dan melangkah pergi meninggalkan rumah miliknya dan Alena. Ya, rumah itu memang Alden beli untuk keduanya tinggal tapi Alena sudah tidak perduli akan rumah itu karena ia sudah tidak terikat apapun dengan Alden.

Alden kembali ke rumahnya untuk kembali memberikan pelajaran kepada Thalia.

"Di mana wanita itu, Bun?" tanya Alden dengan rahang yang mengetat dan juga sorot matanya yang begitu marah.

"Untuk apa kau mencari wanita itu?"

"Bukan urusan bunda!" Tegas Alden menatap tajam pada Hira.

Irene menghela nafas panjang. "Thalia ada di rumah sakit, dia koma karena kamu menghajarnya." Penjelasan Hira membuat Alden tersenyum smirk. Yang ia harapkan adalah Thalia meninggal sehingga ia bisa kembali memperjuangkan Alena.

Tanpa mengatakan apapun lagi, Alden melangkah pergi meninggalkan rumahnya meninggalkan Irene yang hanya dapat menghela nafas panjang.

************


"Ayo pulang, ini juga udah waktu lebih dari jam makan siang." Maria merangkul bahu Alena. Ketiganya melangkah keluar mall bersama. Tepat saat itu juga mereka melihat Alden yang juga akan masuk ke dalam mall.

Alena yang ingin menghindar sudah lebih dulu tertangkap mata oleh Alden. Alden terkejut melihat Alena ia dengan cepat menghampiri Alena.

"Alena..."

Alena ingin menghindar tapi tidak bisa karena Alden lebih dulu menghalangi langkahnya.

"Alena tunggu." Alden menahan tangan Alena akan tetapi Alena dengan cepat menghempaskan tangannya.

"Apa lagi? Stop menganggu kehidupan gue Alden! Di antara kita udah gak ada hubungan apapun!" Marah Alena menatap tajam Alden.

Laki-laki itu sudah sangat berbeda, Alden yang dulu terkenal tampan, Alden yang dulu selalu di puja oleh siswa-siswi di sekolah. Kini laki-laki itu nampak tidak terawat. Rambutnya yang gondrong acak-acakkan, pakaian yang sudah tidak serapih dulu, dan wajahnya yang terlihat tidak setampan dulu.

"Dengerin penjelasan aku,  Alen." Alden tidak ingin menyerah, ia harus  mendapatkan Alena kembali padanya.

"Apanya yang perlu di dengar hah?! Ingat Alden, gue dan lo udah berakhir, lebih baik lo tanggung jawab atas kehamilan kakak sepupu gue dari pada lo selalu neror kehidupan gue!" Alena benar-benar muak dengan Alden, ia benci dengan laki-laki itu ya Alena tidak ingin hidupnya yang akan damai bersama Ricard harus  di ganggu oleh Alden.

"Alen, aku cinta sama kamu, Thalia gak sebaik itu, dia udah menipu aku Alen,  dia juga yang sudah mau mencelakai kamu! Alen, aku sudah menghukum Thalia dan saat ini wanita itu sudah sakarat di rumah sakit!"

Deg!

Alena terkejut mendengar ucapan Alden. "Apa maksud lo sialan?! Lo apain kakak sepupu gue breng*ek!!" Alena menarik kerah baju Alden begitu kuat tapi Alden sama sekali tidak memberontak atau marah kepada Alena.

"Katakan sialan! Apa yang sudah lo lakuin hah?!"

"Kenapa Alen? Kamu membelanya? Kamu harus  tau kalau Thalia gak sebaik itu ke kamu, dia yang udah mau membunuh mu beberapa hari lalu, Thalia yang sengaja ingin menghancurkan kita dan dia..."

My Husband My Badboy! 21++ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang