2

199 19 3
                                    

Semua itu bermula di tengah malam seorang pria memasuki rumahnya dengan marah. Berteriak meminta sejumlah uang pada Baekhyun, Padahal dia sendiri tahu bahwa usaha Baekhyun tengah mengalami penurunan. Baekhyun adalah ibu kandung Jimin. Seakan tidak peduli pada Baekhyun yang memohon untuk tidak mengambil semua uang nya, karen uang itu untuk di gunakan biaya kuliah Jimin. Josh pun keluar rumah lalu Baekhyun mengejar nya. Jimin yang mendengar keributan pun keluar namun semuanya terlambat  karena saat Jimin mengejar Baekhyun semua berjalan cepat seakan putaran film yang di jalankan secara cepat. Suara teriakan semua orang, darah tercecer di sekitar tempat kejadian dan Baekhyun rerkapar tak berdaya Jimin yang melihatnya pun menangis histeris.

"Mama" teriak Jimin pun terbangun dalam mimpi buruknya
Keringat Jimin menetes di dahi Jimin, Jimin pun melihat ranjang Baekhyun. Jimin kini tengah berada di rumah sakit untuk menjaga Baekhyun. Setelah kecelakaan itu Baekhyun mengalami koma selama 5 tahun.
"Ma mungkin Jimin terlalu rindu sama mama, sampai mimpi buruk, mimpi buruk itu selalu menghantui ku. Ma Jimin mohon kembalilah" ucap Jimin menatap Baekhyun
Jimin pun hanya menghela nafas, sebanyak apapun Jimin berbicara pada Baekhyun hanya suara monitor yang terdengar.
"Baiklah ma, Jimin harus kerja i love you mama" ucap Jimin mencium kening Baekhyun
Bulir air mata  itu jatuh tanpa aba aba saat Jimin  berjalan keluar dari ruangan Baekhyun. Dia tidak boleh menangis di depan Baekhyun meski Baekhyun terbaring lemah. Karena
Baekhyun akan sangat kawatir saat mengetahui ia menangis. Jimin selalu berharap bahwa saat meninggalkan ruangan Baekhyun, Baekhyun akan terbangun dari tidur lamanya kemudian memeluk nya dengan hangat.

Jimin merasa bahwa hari ini adalah hari kesialannya selain sampai di kantor dengan waktu yang hampir menunjukkan pukul delapan, hingga tanpa sengaja menabrak seseorang.

Bruukkk

"Kau?" ucap Yoongi mengulurkan tangannya
"Maaf pak tadi saya terburu buru" ujar Jimin menerima uluran dari Yoongi
"Kau baik baik saja?" tanya Yoongi datar
"Saya baik baik saja sekali lagi maafkan saya pak, saya permisi" jawab Jimin pun berlalu
Yoongi menatap punggung Jimin ada desiran aneh yang Yoongi rasakan saat menatap mata indah Jimin bahkan saat tangannya bersentuhan dengan Jimin membuat jantungnya berdetak lebih cepat tapi Yoongi tidak menyadarinya. Yoongi pun berjalan menuju ruangannya lalu memanggil asistennya.
"Cari tahu informasi tentang pegawai bernama Jimin Allecia Axeliona" kata Yoongi
"Baik" jawab Galih
Yoongi mengetahui nama Jimin dari sapu tangan yang di berikan oleh Jimin untuk lukanya semalam.

"Jimin Allecia Axeliona berad di bagian marketing, dia sudah bekerja di sini selama dua tahun dan proposal yang dia selesaikan selalu menarik minat para klien. Dan empat bulan terakhir dia berhutang sebesar satu juta rupiah pada perusahaan dan baru terbayar setengahnya. Hutangnya dia bayar dengan sebagian gaji dan bonusnya" kata Galih
"Jadi dia gadis yang selalu membantuku memebangkan tender karena berkas berkasnya itu" ujar Yoongi
"Benar dia memang sedikit membantu anda" jawab Galih
"Baiklah" kata Yoongi
Galih yang sudah tahu akan sifat bosnya itu pun segera pergi dari ruangan Yoongi. Tiba tiba ponsel Yoongi berbunyi tertera nama sang ibu, Yoongi pun mengangkatnya.
"Ada apa mam?" tanya Yoongi singkat
"Bisa kamu pulang sekarang, ada hal penting yang ingin mami bicarakan sam kamu" jawab Seokjin
"Aku masih ada pekerjaan" ucap Yoongi
"Hanya sebentar tolonglah" jawab Seokjin
"Hanya sebentar" kata Yoongi
"Oke mami tunggu" jawab Seokjin
Yoongi langsung menutup ponselnya, membuat Seokjin mendengus kesal dengan kelakuan putra nya.
"Kebiasaan" kesal Seokjin
"Kenapa sih mam?" tanya Jungkook
"Abang mu itu kebiasaan ponselnya langsung di matikan padahal mami belum selesai bicara" jawab Seokjin
"Bang Yoongi memang begitu kan mam" ucap Jungkook
"Bener mirip sama papi mu" jawab Seokjin
Jungkook terkekeh geli melihat kekesalan Seokjin.
"Mami tahu gak bang Yoongi semalam menolong seorang gadis" ucap Jungkook
"Benarkah? Sejak kapan  abang mu mau nolongin seorang gadis, bukanya dia tidak peduli pada siapa pun kecuali keluarga nya" jawab Seokjin
"Mungkin gadis itu sudah menarik perhatian bang Yoongi" ucap Jungkook
"Baiklah mami harus bicara pada abang mu nanti" kata Seokjin
"Oke mam" jawab Jungkook tersenyum kelinci

Bersambung

MY HUSBAND MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang