8

241 21 0
                                        

Jimin sampai di rumah pukul 7 malam, sekarang dia benar benar merasakan pipinya memanas sejak tadi dan ini gila tidak seharusnya ini terjadi, namun karena tingkah konyolnya tadi membuat ia malu.
"Kau baru datang? Aku mengkawatirkanmu tadi'ujar Hoseok
" eh? I...iya aku sudah menulis note untuk mu tadi"jawab Jimin
"Kau kenapa ?" tanya Hoseok
"Aku tidak papa" jawab Jimin
"Tapi wajah mu merah" ucap Hoseok
Mendengar perkataan Hoseok, Jimin langsung menutupi wajahnya. Lalu berlari ke kamarnya. Hingga ponsel Jimin berbunyi.
"Halo"
"Kau tidak lupa dengan uang yang ku minta kan?"
"Tidak, kau bisa datang ke rumah sakit besok dan  aku juga meminta yang ku inginkan"
"Good, kau memang dapat di andalkan aku akan datang pukul 4 pagi dan aku tidak ingin kau terlambat".
" oke"

Jimin pun datang atas permintaan Josh, lalu Jimin memberikan uangnya pada Josh.
"Ini" ujar Jimin
"Aku tidak menyangka kau akan mendapatkan uang sebanyak ini dalam waktu singkat" jawab Josh
"Berikan suratnya" kata Jimin
"Ini surat yang kau minta" ucap Josh memberikan surat cerai pada Jimin
"Kau sudah berjanji untuk tidak mengganggu kami lagi, aku harap itu bukan janji palsu" kata Jimin
"Tentu, aku bukan tipe orang yang mengingkari janji dan jaga dirimu baik baik" ucap Josh mengusap rambut panjang Jimin
"Selamat tinggal" kata Jimin
Jimin termenung mengingat kembali sikap manis Josh padanya barusan. Entah mengapa ada sepercik rasa sedih di hatinya. Josh memang bukan ayah idaman, tapi salahkah ia menangisi kepergian seseorang yang pernah berperan sebagai ayahnya?.

Hari ini Jimin kembali bekerja, saat ini Jimin dan Hoseok tengah makan siang bersama di sebuah cafe dekat kantornya.
"Kak aku ke toilet dulu" ucap Jimin
"Jangan terlalu lama, aku tidak suka sendirian" jawab Hoseok
Saat Hoseok tengah makan siang, mata Hoseok memandang seseorang yang ia kenal dengan tatapan sedih, marah dan kecewa. Jimin pun datang lalu mengikuti arah pandangan Hoseok. Jimin pun menghampiri salah satu meja lalu menggebraknya.
BRAAk
Seketika semua padangan orang yang berada di cafe menoleh pada asal suara.
"Jimin" ucap Hoseok
Pria itu yang tak lain dan tak bukan Sehun mantan pacar Hoseok terkejut dengan kedatangan  Jimin.
"Yak kenapa! Takut? Heh..rupanya kau memiliki selingkuhan hingga rela meninggalkan sahabat ku!" ucap Jimin
"Jimin kita pergi dari sini ayo" ajak Hoseok menarik tangan Jimin
"Tidak sebelum pria brengsek ini menjelaskan semuanya!" tolak Jimin
"Sudahlah semua sudah berakhir, ayo sebentar lagi jam makan siang selesai" kata Hoseok
"Kau pria brengsek yang berani melukai hati wanita sepertinya, mimpi apa kau  pernah menjalin hubungan dengannya" ucap Jimin dingin
"Aku sudah tidak mencintainya" jawab Sehun enteng
Plaak Jimin menampar wajah tampan Sehun dan itu membuat Sehun marah
"Berani sekali kau!" bentak Sehun mencekal erat tangan Jimin
"Lepaskan tangan mu Sehun"ujar seorang pria
" Taehyung "ucap Sehun terkejut
" aku bilang lepaskan tanganmu sekarang"jawab Taehyung dingin
"Tapi..." ucap Sehun terpotong
"Lepaskan atau pergi dari perusahaan" jawab Taehyung menatap tajam Sehun
Sehun pun melepaskan cekalannya tangannya dari Jimin lalu Sehun pergi begitu saja.
"Terima kasih"ucap Jimin
" terima kasih pak"ujar Hoseok tersenyum manis
"Iya" jawab Taehyung terseyum kotak
"Permisi pak" ucap Jimin dan Taehyung mengangguk.
Jimin dan Hoseok kini sudah keluar dari cafe, Hoseok tampak antusias dan Jimin mengerti.
"Jim kau tahu siapa yang menyelamatkan mu?" tanya Hoseok
"CEO William" jawab Jimin
"Alright dia sangat tampan", puji Hoseok
" kak berhentilah menyukai pria seperti itu, karena lihatlah apa yang kau dapatkan sekarang"ucap Jimin
"Kau berkata layaknya pernah merasakan jatuh cinta, kau bisa berkata seperti itu apa kau sudah bercermin" jawab Hoseok datar
Jimin terdiam, Hoseok benar tidak seharusnya dia mengatakan itu pada Hoseok, sedangkan Jimin tidak sadar bahwa dia telah menjual dirinya pada CEO nya sendiri dengan sebuah ikatan pernikahan tanpa cinta.
"Yang kau katakan benar kak, aku akan menikah dengan seseorang yang tampan dan kaya tapi aku tidak pernah tahu bagaimana dia sebenarnya"batin Jimin
" jim aku...aku minta maaf aku tidak bermaksud mengatakan itu, aku hanya terbawa emosi"ucap.Hoseok merasa bersalah
"Ayo sebentar lagi jam makan siang selesai'ucap Jimin berjalan lebih dulu
" jim aku minta maaf, apa kau.marah"tanya Hoseok mengajar Jimin
"Cepat atau aku tinggal" teriak Jimin

Saat berada di lift untuk menuju ruangan Jimin dan Karin, tiba tiba ada seseorang yang memanggil nama Jimin.
"Saya ingin bertemu dengan Jimin Allecia Axeliona" ucap seseorang dingin
"Saya di sini" kata Jimin mengangkat tangannya tanpa melihat siapa yang memanggilnya.

Bersambung

MY HUSBAND MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang