"Tidak perlu repot-repot! Aku sudah sakit setiap hari kok! Jadi aku sudah terbiasa!" Balas Jisung ceria.
Haechan yang mendengar itu lantas terdiam,dia merasa begitu terpukul mendengar perkataan Jisung. bagaimana bisa Jisung se optimis itu?.....
Dia begitu percaya diri. Dia bahkan menganggap penyakit sebagai teman nya.Akhirnya jam olahraga pun dimulai, para siswa siswi lantas keluar dari kelas menuju lapangan.
"Lee Haechan.....tunggu aku....." Panggil Jisung pelan.
"Kau tidak papa?..." Tanya Haechan meragukan kondisi Jisung.
"Aku tidak papa!"
Akhirnya mereka pun sampai di lapangan, lapangan yang begitu luas dengan banyak nya pepohonan di pinggiran nya.
"Wah! Ada murid baru yah?..." Tanya pak guru.
"Iyaaaa......"
"Siapa namamu?...."
"Aku?!....nama ku, Na Jisung!"
"Owh Jisung yah?"
"Iya!"
Pak guru lantas mengajarkan berbagai hal, dan akhirnya dimulai lah praktek berlari memutari lapangan yang sangat luas itu sebanyak 5 putaran.
Mendengar hal itu, Haechan spontan menatap Jisung.
"Kau akan baik baik saja kan?....." Bisik nya.
"Mungkin......" Balas Jisung mulai ragu ragu.
"Pak guru!.... bolehkah aku izin untuk duduk di kursi penonton sebentar?....." Tanya Jisung pada guru nya.
"Silahkan...."
Jisung lantas berjalan menuju kursi penonton. Ia meninggalkan Haechan begitu saja. Ia lantas mengeluarkan kantong kecil kemudian membuka nya. Terdapat banyak sekali pil.
Sang guru yang melihat Jisung lantas bingung, ia lantas menghampiri Jisung.
"Jisungie....apa itu?...." Tanya sang guru.
"Owh! Bukan apa-apa! Hanya obat!" Panik Jisung.
"Obat?....obat untuk apa?..."
"Obat untuk menambah energi ku!"
"Menambah energi?...."
Pak guru yang merasa bingung, lantas mengambil kantong obat yang Jisung pegang.
Ia lantas membuka kantong itu, terdapat seutas kertas di dalamnya.
Dengan rasa penasaran nya, akhirnya sang guru membaca tulisan yang berada di kertas tersebut.
Tak lama, guru itu menatap Jisung tak percaya.
"Apa apaan ini!?!?"
"Ah! Itu bukan punya ku!" Jisung mencoba membuat alasan.
"Jangan pernah berbohong! Nama mu terpampang jelas di kertas ini!!"
"Ma...maafkan aku....."
Sang guru lantas memanggil yang lain.
"Anak anak! Kalian berlatih lah sendiri, bapak ada perlu sebentar!"
Akhirnya para murid menjauh dan memutuskan berlatih mandiri di lapangan, termasuk Haechan.
Kini pak guru duduk di sebelah Jisung.
Terlihat ekspresi yang begitu canggung dari wajah Jisung.
"Jisung~ah....."
"Hmmm?...."
"Setelah selesai olahraga, datang lah ke ruangan bapak!"
"Untuk apa?......"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Friend || Nct Dream
Fanfiction"terima kasih karena telah menjaga ku...." gumam seseorang diselingi senyuman. "ti... tidak!! justru aku sangat berterimakasih karena kau mau menemaniku!" "bukankah,....kau yang mau menjadi teman ku? aku tidak memiliki teman, kau rela mendapat masal...