Kini Haechan telah sampai di rumahnya. Ia bergegas memasuki kamar.
Ia terbaring di kasur sambil menatap langit-langit.
"Jisungie itu......"
"Apa hidupnya benar-benar akan berakhir?"
"Tidak! Jangan berpikir seperti itu Haechan!! Jisung pasti sembuh!"
"Ta....tapi....."
Air mata Haechan turun tanpa seizin nya.
"Jisungie bahkan belum tahu bahwa tumor otak nya sudah masuk stadium 3."
Malam hari di rumah kediaman Na Jaemin. Pukul 21.36 kst.
"Jisung~ah, cepat tidur!" Ujar Jaemin.
"Tunggu sebentar lagi hyuuuung....."
"Tidak boleh!"
Jisung yang dari tadi tengah bermain game lantas cemberut kemudian beranjak pergi dari sofa menuju kamarnya.
"Anak baik!.... Selamanya seperti ini saja!" Ceria Jaemin.
Jisung lantas menoleh melihat Jaemin. Ia kemudian tersenyum bahagia.
Ia yang ingin pergi ke kamar lantas menghampiri Jaemin yang sedari tadi duduk di sofa.
"Jaemin Hyung......" Ceria Jisung sambil memeluk Jaemin.
"Aigoooo! Adik ku lucu banget sih?" Ledek Jaemin.
"Hehehe!"
Jisung lantas semakin erat memeluk Jaemin.
"Jisung~ah...... Besok kemoterapi yah?..." Ujar Jaemin dengan lembutnya.
Jisung yang sedari tadi memeluk Jaemin lantas melepas pelukannya.
Ia terdiam, menunduk dengan tangan yang bergetar.
"Jisung~ah...... Mau, kan?" Bujuk Jaemin penuh harap.
"Tidak..... Aku tidak mau!" Teriak Jisung sedikit panik.
Jaemin lantas terdiam.
"Jisung~ah! Kalau terus begini, bagaimana kau akan sembuh?" Jaemin sedikit meninggikan suaranya.
"Aku tidak mau......"
"NA JISUNG!!" Bentak Jaemin kesal.
Jisung yang mendengar itu lantas terkejut, ia tak berani mengangkat wajahnya.
"Jisung~ah! Dengarkan Hyung!"
"Kau tahu? Penyakit mu itu serius! Jika tidak cepat di obati, kondisimu akan semakin memburuk! Ayolah! Hyung sudah lelah membujukmu, Hyung sangat lelah merawat mu!!!" Kesal Jaemin.
Jisung yang mendengar semua perkataan Jaemin sangat ketakutan.
Para pelayan yang berada di dekat mereka berdua hanya bisa diam.
"Emm.....tuan Na, tolong jangan terlalu keras padanya...." Canggung bibi pelayan.
"Maaf....." Gumam Jaemin kemudian menuntun Jisung masuk ke kamar dengan sedikit kasar.
BRAKK!!
Jaemin menutup pintu kamar dengan kencang, kini hanya ada Jaemin dan Jisung.
Jisung meringkuk ketakutan, tak berani melihat sang kakak.
"Jisung~ah! Ingat ini baik-baik!"
"Hyung sudah lelah menjagamu!"
"Hyung sudah lelah merawat mu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Friend || Nct Dream
Fanfiction"terima kasih karena telah menjaga ku...." gumam seseorang diselingi senyuman. "ti... tidak!! justru aku sangat berterimakasih karena kau mau menemaniku!" "bukankah,....kau yang mau menjadi teman ku? aku tidak memiliki teman, kau rela mendapat masal...