Sambil mendorong kursi roda Jisung, karyawati itu menanyakan banyak hal pada Jisung agar suasana tidak hening.
"Jisung~ah berapa usia mu?"
"Emm....12 tahun. Kalau nuna?"
"Eh jadi beda 10 tahun sama tuan Na yah? Kalau aku, aku lebih tua dari tuan Na. Usia ku 26 tahun!"
"Eh? 26 tahun, apa Jaemin Hyung bersikap sopan padamu?"
"Dia sopan! Jangan khawatir."
Tanpa sadar, mereka sudah sampai di depan pintu ruangan tempat Na Jaemin berada.
"Sudah sampai!" Ujar karyawati itu ramah.
"Terimakasih nona!"
Jisung lantas dituntun Chenle memasuki ruangan tersebut.
"Oi! Na Jaemin!" Panggil Chenle keras.
Jaemin yang tengah terfokus pada monitor lantas tersentak kaget.
"Yak!! Kan ada pintu, kenapa tidak mengetuknya terlebih dahulu?!?!" Geram Jaemin.
"Cuma pintu aja!!" Sombong Chenle.
"Yak!! Kau pikir aku tidak terkejut hah?!?" Keadaan mulai memanas.
"Stttt! Sudah, lihat si bungsu mu itu!" Gumam Chenle tepat di telinga Jaemin.
Jaemin lantas menatap Jisung yang sedari tadi berdiri di hadapan mereka.
Mata Jaemin membulat, ia langsung berlari ke arah Jisung.
"Apa-apaan ini?!?! Apa yang terjadi padanya?!?!" Panik Jaemin.
"Kenapa seragam, rambut, hingga wajah dan tangannya penuh noda darah?!?!" Jaemin begitu gelisah.
Chenle hanya menatap mereka dari kejauhan.
"Menurutmu apa yang membuatnya seperti itu?" Dingin Chenle yang tengah melipat tangannya.
Jaemin menatap Chenle sekejap kemudian berbalik menatap Jisung.
"Kau tidak bisa menjawabnya kan?" Smirk Chenle.
"Tadi aku melihat nya di kamar mandi sekolah. Dengan keadaan yang begitu berantakan." Jelas Chenle tenang.
"Keringat banyak keluar, darah yang keluar dari hidungnya juga sangat banyak. Terlebih, dia memuntahkan darah dari mulutnya." Gumam Chenle mengingat-ngingat.
"Apa itu benar?" Tanya Jaemin pada Jisung.
Jisung hanya menunduk. Ia tak berani menatap wajah kakaknya.
Jaemin menghela nafas panjang.
"Jisungie duduk di sofa yah, Hyung akan menyuruh asisten datang kemari membawa baju ganti."
"Sakit........" Lirih Jisung sangat pelan.
Mendengar itu, Chenle dan Jaemin saling bertatapan.
"Chenle~ya..... Bisakah kau telponkan Jeno untuk ku?"
"Hanya baju ganti, kan? Kalau begitu beli saja di mall depan gedung ini!" Ujar Chenle tanpa beban.
"Tapi......"
"Sudah! Aku yang akan membayar nya! Aku tahu, kau tidak bisa meninggalkan Jisung!"
"Ah tidak! Tolong belanjakan beberapa baju untuknya, setelah selesai tolong berikan resi pembayaran nya. Aku akan membayar nya." Ujar Jaemin panjang lebar.
"Tidak perlu! Uang ku masih banyak, di pakai untuk membeli baju pun tak akan berpengaruh!"
Chenle lantas melenggang pergi keluar gedung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Friend || Nct Dream
Fanfiction"terima kasih karena telah menjaga ku...." gumam seseorang diselingi senyuman. "ti... tidak!! justru aku sangat berterimakasih karena kau mau menemaniku!" "bukankah,....kau yang mau menjadi teman ku? aku tidak memiliki teman, kau rela mendapat masal...