12. feel strange

66 11 0
                                    

Tanpa ragu Jisung menelan pil itu.

"Jisungie mau dokter temani atau tidak?......" Ramah sang dokter setelah memastikan Jisung telah menelan obat itu.

"Boleh menemaniku sebentar?..." Malu Jisung.

Sang dokter lantas menemani Jisung.

Semakin waktu berjalan, kondisi Jisung semakin melemah, ia terbaring tak berdaya di bangsalnya. Efeknya mungkin sudah mulai terlihat.

"Jisung~ah....katakan jika ada yang sakit....." Ujar sang dokter.

Jisung lantas mengangguk mengiyakan perkataan dokter.

Setelah beberapa menit berlalu, efeknya semakin terlihat.

Darah tiba-tiba menyemprot keluar dari hidung Jisung.

Nafas Jisung juga terlihat terengah-engah. Jangankan bicara, bernafas saja sudah sangat sulit baginya.

Ia beberapa kali meringis kesakitan.

"Apa tidak apa-apa? Dia masih kecil." Gumam sang suster bertanya pada dokter.

"Kalau dibiarkan, harapan hidupnya akan sangat kecil. Menilai bahwa dia juga orang yang lemah, itu akan memperpendek usia nya."

"Shhhh....." Ringis Jisung.

Tanpa sadar, Jisung yang tengah terbaring menarik lengan kemeja dokter.

"Sa....sakit....."

Dokter yang mendengar itu lantas mendekatkan telinga pada wajah Jisung.

"Apa yang ingin Jisungie katakan?...." Tanya dokter.

"Sakit!....da...dada ku sakit..... Kepalaku benar-benar....ahhh....." Lirih Jisung.

"Dok! Bagaimana ini?!? Jangan buat dia menderita!" Panik suster.

Tak lama Jisung terlihat kejang-kejang, ia tak bisa mengendalikan diri.

Air mata keluar melalui ujung mata Jisung.

"Ahh...... Apa ini?!? Aku tidak pernah merasakan hal sesakit ini....." Batin Jisung yang tengah meringis kesakitan.

Untuk antisipasi, dokter lantas menyuntikkan obat penenang di lengan Jisung.

Perlahan-lahan Jisung mulai kehilangan kesadaran nya.

Setelah memastikan Jisung benar benar tak sadarkan diri, akhirnya dokter dan suster merasa lega.

"Seperti nya memang tidak bisa...." Gumam dokter.

"Tak menyangka efek nya akan sangat parah." Balas suster.

"Tolong panggilkan saudara nya itu, dia sudah lama menunggu di luar." Gumam dokter.

"Ba...baik."

Sang suster lantas melenggang pergi.

"Permisi, anda sudah diperbolehkan masuk."

Haechan yang tengah melamun lantas melihat kearah suster.

"Se...serius?...ba, bagaimana kondisinya?"

Seorang suster yang mendengar itu lantas bingung ingin menjawab apa.

"Emmm..... bisakah kau panggilkan Lee Jeno dan Na Jaemin?"

"Untuk apa?"

"Tolong panggilkan saja!"

"Ja....jangan bilang... Jisung....."

"Dia baik-baik saja."

Haechan lantas berlari pergi mencari Jeno dan Jaemin.

Sang suster lantas kembali masuk ke dalam kamar rawat.

Dear Friend || Nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang