07. statement

69 9 0
                                    

"Bukankah.....di rumah nya pasti ada asisten dan pelayan?. Seorang Na Jaemin adalah pengusaha muda yang begitu terkenal dan kaya raya!." Gumam Haechan.

Seketika sang guru dan dokter saling bertatapan.

"Kau mengenal kakaknya?...." Ujar mereka berdua secara bersamaan.

Haechan lantas mengangguk sebagai balasan.

"Aku mengetahui nya dari guru olahraga!." Balas Haechan.

"Sepertinya sudah tidak ada yang bisa kita sembunyikan lagi dari Haechan." Gumam dokter yang tengah menatap Jisung.

20 menit kemudian.

Jisung kembali mendapatkan kesadaran nya.

"Hyuuuung......." Lemah nya.

Haechan yang tengah duduk di sebelah nya lantas terkejut. Ia langsung berlari memanggil dokter dan wali kelasnya.

"Keadaan nya mulai membaik. Untuk berjaga-jaga, tolong panggil Jaemin untuk menjemputnya." Ujar sang dokter.

"Syukurlah!." Bahagia Haechan.

Haechan lantas kembali duduk di sebelah Jisung.

"Hyung sudah lama menunggu ku?." Tanya Jisung.

"Tidak!, Hanya sebentar kok!."

Melihat interaksi mereka berdua, membuat guru Zeeya dan dokter merasa tenang dan bahagia.

"Kalian berdua sudah menjadi sahabat yah?." Tanya Bu guru Zeeya.

"Tentu saja!." Ceria Haechan.

"Kalian berdua akrab sekali. kalau boleh tahu, kenapa Jisung memanggil mu dengan sebutan 'hyung' ?." Tanya dokter.

"Owh itu!, Karena Jisungie kesayangan Hyung!." Bangga Haechan.

Tak lama seseorang memasuki UKS.

"Apa Na Jisung baik-baik saja?." Teriak orang itu.

Yah, dia adalah guru matematika yang baru saja menghukum Haechan dan Jisung.

Jisung yang melihat sang guru masuk lantas histeris ketakutan. Ia menutup kedua telinganya menggunakan tangan dengan kencang.

"Ji..... Jisungie, ada apa ini?!?!...." Panik Haechan.

Sang dokter yang tengah duduk lantas berlari menuju bangsal Jisung. Tanpa pikir panjang, ia menyuntikkan obat penenang pada tangan Jisung. Seketika, Jisung mulai kehilangan kesadaran nya.

"Ada apa dengan nya?...." Panik sang guru matematika.

Wali kelas Haechan lantas berbicara dengan guru itu.

"Maaf karena saya mengatakan ini, saya tidak bermaksud menyalahkan anda. Tapi bisakah anda memperlakukan mereka dengan lebih baik?.....saya tahu mereka bersalah, tapi saya mohon untuk berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak." Ujar Bu Zeeya.

"Terutama untuk Jisung....." Lanjutnya begitu pelan.

Sang guru matematika hanya bisa diam. menyesal akan apa yang telah ia lakukan? Tentu saja.

Dear Friend || Nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang