Mawar Biru 3.

14 12 3
                                    

"Oh gini cara main lo, ancam aja, gue gak takut sama ancaman lo," ucap Kara menantang Arselio.

"Siapa yang mau ngancam, gue mau buat penawaran".

"Penawaran?" ucap Kara dengan wajah bingung.

"Iya, kalau lo mau ikut serta dalam lomba ini gue bakal kabulin satu permintaan lo," jawab Arselio menjelaskan penawarannya.

"Penawaran yang menarik," ucap Kara dengan senyum.

Tanpa mereka berdua sadari ada seseorang orang yang melihat mereka dan memfoto mereka berdua, lalu menyebarkannya lewat Instagram, tidak lupa juga ia membari tau soal hal itu di Instagram sekolah.

Tidak perlu waktu lama untuk seisi sekolah tau, orang-orang yang penasaran pun mulai berdatangan mengintip lewat jendela, ada yang mengfoto ada juga yang mengvideokan.

Kara dan Arselio yang masih tidak sadar dengan keributan di luar asik berbicara dengan posisi Kara yang bersender ke tembok dengan tangan di lipat di depan dada, Arselio yang berdiri di depannya dengan kedua tangannya yang di taruh di tembok mengunci Kara.

"Tetap aja gue ga-" belum sempat Kara melengkapi kata terakhirnya Arselio kembali memotong ucapannya.

"Coba pikirin lagi," ucap Arselio meyakinkan Kara.

"Gue ga-" tiba-tiba ada lampu flash yang menyilaukan mata Kara, di detik itu mereka berdua bersama-sama melihat ke arah jendela dan baru menyadari banyak orang yang melihat mereka dari jendela-jendela itu.

Alexa dan ibuk guru yang di tinggal berdua di ruang sebelah pun mendengar keributan yang ada di ruang sebelah mereka, Alexa dan ibuk guru itu pun keluar untuk mengecek ada keributan apa, setelah melihat banyak murid yang berdiri melihat dan mengintip ke dalam UKS Alexa dan ibuk guru segera berjalan ke arah pintu UKS.

"Minggir-minggir kalian, apa ini, kenapa ada rame-rame?" tanya ibuk guru itu yang sudah berdiri di depan pintu UKS yang terkunci.

Alexa yang mengintip lewat jendela pun melihat Kara dan Arselio lalu menyadari apa yang terjadi, setelah itu ia langsung menjelaskan pada ibuk guru yang tidak menerima jawaban apapun dari murid-murid yang berdiri di sana.

"Buk, di dalam ada Arselio sama Kara, karna mereka berdiri sangat dekat membuat salah paham buk dengan murid-murid lain," jelas Alexa, ibuk guru yang juga mengerti langsung mengetok pintu UKS yang di kunci itu sembari menyuruh Arselio dan Kara keluar.

"Arselio! Kara! Keluar! Kita obrolin ini di ruang ibuk aja" ucap ibuk guru mengetok-ngetok pintu, yang membuat murid-murid yang ada di sana salah paham, mengira memang terjadi sesuatu di antara Kara dan Arselio makanya di suruh ke ruang guru.

Arselio yang mengerti maksud ibuk guru itu menyuruh mereka berdua berbicara soal Olimpiade nya di ruang ibuk saja berjalan ke arah pintu, Kara yang salah paham dan takut di tuduh yang macam-macam menarik lengan Arselio membuat Arselio menoleh.

"Gue gak mau terlibat dalam masalah," ucap Kara dengan nada panik menatap Arselio, Arselio yang mengerti Kara salah paham memilih memanfaatkan hal itu.

"Ya.. Gimana ya.. Gue sih gak papa, guru-guru juga pasti percaya sama gue, tapi kalau lo gak tau sih" jawab Arselio dengan nada licik.

"Okey gue nerima kesepakatan lo," ucap Kara masih dengan nada panik.

"Okey," jawab Arselio singkat lalu menarik Kara ke dekat pintu lalu membuka kunci pintu itu.

Setelah pintu itu di buka banyak sorot kamera yang mengarah ke arah Arselio dan Kara, sudah seperti seorang idol yang terciduk aja, ibuk guru itu langsung membawa mereka ke ruang guru tadi dan menyuruh Alexa menutup pintu dan gorden agak anak-anak yang ada di luar tidak bisa melihat ke dalam.

Mawar Biru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang